Meta PixelDi Usia Berapa TB Anak Laki-Laki Berhenti Bertambah? Cek Faktanya!<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Di Usia Berapa TB Anak Laki-Laki Berhenti Bertambah? Cek Faktanya!

Author: Tim PrimaKu

9 Okt 2025

Topik: Tinggi Badan, Standar Tinggi Badan Anak, Tinggi Anak Laki-Laki, Pertumbuhan Anak, 3 Tahun Ke Atas

Setiap anak tumbuh dengan ritme yang berbeda, termasuk dalam hal tinggi badan. Umumnya, anak laki-laki mengalami pertumbuhan paling pesat saat memasuki masa pubertas. Namun, karena waktu mulai pubertas bisa berbeda pada setiap anak, banyak orang tua yang bertanya-tanya: sebenarnya, di usia berapa tinggi badan anak laki-laki berhenti bertambah?

Kapan Anak Laki-Laki Berhenti Bertambah Tinggi?

Pubertas adalah fase penting dalam tumbuh kembang anak laki-laki menuju kedewasaan. Biasanya, pubertas dimulai antara usia 9 8 hingga 134 tahun, dan rata-rata terjadi sekitar usia 12 tahun, sedikit lebih lambat dibandingkan anak perempuan.

Dalam masa ini, anak laki-laki biasanya mengalami lonjakan pertumbuhan tinggi badan paling cepat 1 - 2 tahun setelah pubertas dimulai. Proses ini berlangsung selama 2 - 5 tahun, hingga akhirnya pertumbuhan melambat dan berhenti sekitar usia 16 tahun. Pada umumnya, anak laki-laki akan mencapai kematangan fisik penuh di usia 18 tahun.

Bagaimana Pubertas Memengaruhi Pertumbuhan Tinggi Badan?

Saat pubertas, hormon pertumbuhan dan hormon testosteron bekerja lebih aktif, memicu peningkatan tinggi badan yang signifikan. Rata-rata, anak laki-laki dapat tumbuh sekitar 7 - 8 cm per tahun selama masa pubertas.

Namun, waktu dimulainya pubertas tidak memengaruhi tinggi akhir anak, melainkan menentukan kapan lonjakan pertumbuhan itu terjadi. Misalnya:

  • Pubertas dini: dimulai sekitar usia7-8 11–12 tahun
  • Pubertas terlambat: belum ada tanda pubertas hingga anak berusia 14 tahundimulai sekitar usia 13–14 tahun

Anak yang mengalami pubertas lebih awal biasanya mencapai tinggi akhirnya lebih cepat, sedangkan yang terlambat pubertas akan tumbuh lebih lama.

Beberapa studi juga menunjukkan bahwa anak laki-laki yang mengalami pubertas lebih awal dapat memiliki tinggi akhir sedikit lebih tinggi, terutama jika didukung asupan gizi kaya protein dan lemak sehat dari hewani.

Faktor Lain yang Memengaruhi Tinggi Badan Anak Laki-Laki

Selain pubertas, beberapa faktor lain juga dapat memengaruhi tinggi badan anak, seperti:

  • Genetik: Anak dengan orang tua bertubuh tinggi cenderung memiliki potensi tinggi badan lebih besar, begitu pula sebaliknya.
  • Kondisi medis: Gangguan seperti defisiensi hormon pertumbuhan, penyakit jantung, diabetes kronis, atau penyakit pencernaan dapat menghambat pertumbuhan.
  • Gangguan genetik: Misalnya pada sindrom Down, Cushing, atau kelainan kromosom lain yang memengaruhi sistem hormon. 
  • Gizi dan pola makan: Anak yang mengalami malnutrisi cenderung tumbuh lebih lambat, sedangkan pola makan bergizi seimbang dapat membantu mereka mencapai tinggi optimal.
  • Kualitas tidur dan aktivitas fisik: Hormon pertumbuhan dilepaskan saat anak tidur nyenyak, jadi pastikan anak memiliki waktu tidur cukup dan rutin berolahraga.

Tinggi badan anak laki-laki umumnya berhenti bertambah sekitar usia 16 - 18 tahun, tergantung kapan mereka mulai pubertas dan faktor-faktor lain seperti genetik, nutrisi, serta kondisi kesehatan.

Yang paling penting, MomDad tidak perlu terlalu khawatir membandingkan tinggi anak dengan teman sebayanya. Selama pertumbuhannya masih sesuai grafik dan pola makannya baik, anak sedang berkembang dengan sehat.

Jika MomDad merasa tinggi anak tampak jauh di bawah rata-rata atau pertumbuhannya melambat, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi. Dengan pemantauan dan nutrisi yang tepat, tumbuh kembang anak bisa tetap optimal sesuai potensi genetiknya.


Referensi:

At what age do boys stop growing in height? | Vinmec

When Do Boys Stop Growing: Average Height, Growth Rate, and More