
Pentingnya Skrining Hipotiroid pada Bayi
26 Jan 2018

Author: Tim PrimaKu
12 Nov 2025
Topik: Stunting, 0-6 Bulan, 6-12 Bulan, 6-12 bulan ke atas
Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak lebih rendah dibandingkan dengan standar usia sebayanya, atau panjang/tinggi badan yang kurang dari -2SD menurut usia. Meskipun angka stunting di Indonesia terus menunjukkan penurunan, masalah ini masih menjadi tantangan global, dengan prevalensi yang masih tergolong tinggi di negara kita.
Stunting memberikan dampak yang besar terhadap pertumbuhan anak dan masa depannya, dimana dapat menyebabkan penghambatan pertumbuhan fisik, pertumbuhan kognitif, sehingga berpengaruh pada kualitas belajar di sekolah, serta dapat menyebabkan adanya penurunan produktivitas di usia dewasa dan menyebabkan adanya penyakit tidak menular. Lantas, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan anak stunting?
Kurangnya Pengetahuan Ibu yang Berdampak pada Asupan Nutrisi
Stunting disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang diterima anak, terutama kekurangan protein dan energi, yang berpengaruh besar terhadap perkembangan fisik anak. Kekurangan nutrisi penting, terutama energi, secara langsung menghambat pertumbuhan anak yang seharusnya optimal. Rendahnya konsumsi energi menjadi salah satu penyebab utama terjadinya stunting pada balita di Indonesia. Fenomena ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk terbatasnya pengetahuan ibu mengenai stunting, kegagalan dalam memberikan pola makan yang seimbang, dan berkurangnya nafsu makan pada anak akibat sakit.
Penyakit Menular
Banyak anak yang menderita penyakit menular, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Interaksi antara kondisi gizi yang buruk dan penyakit-penyakit ini saling memperburuk. Di satu sisi, malnutrisi meningkatkan kerentanan anak terhadap infeksi, sementara di sisi lain, infeksi semakin memperburuk kondisi malnutrisi. Hubungan yang kompleks ini membentuk siklus berbahaya, di mana anak-anak dengan kekurangan gizi, yang sudah memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, mengalami penurunan kesehatan yang semakin parah dan kesulitan dalam melawan penyakit.
Tingkat Pendidikan Ibu
Tingkat pendidikan seorang ibu berperan besar dalam kemungkinan terjadinya stunting pada anak. Pendidikan yang baik sangat penting untuk membantu ibu dalam menyediakan makanan, mengasuh, dan merawat anak dengan tepat. Ibu yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang gizi cenderung lebih mampu merancang strategi pengasuhan yang lebih efektif. Dengan pengetahuan yang luas, ibu akan lebih mahir dalam mengolah makanan, menyusun menu yang seimbang, serta menjamin kualitas dan kebersihan makanan. Oleh karena itu, peningkatan pendidikan ibu dapat berkontribusi pada penurunan angka kejadian stunting pada anak.
Peran Ayah Terkait Sosial Ekonomi
Selain ibu, peran ayah juga berkontribusi terhadap terjadinya stunting pada anak, karena pekerjaan ayah mempengaruhi tingkat penghasilan keluarga. Masalah ini terkait dengan kondisi sosial ekonomi, di mana besarnya pendapatan keluarga berdampak langsung pada kemampuan untuk menyediakan asupan energi dan protein yang cukup bagi anak. Hal ini sangat bergantung pada daya beli keluarga. Faktor lain yang dapat menyebabkan stunting adalah imunisasi. Anak yang tidak mendapatkan imunisasi memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit yang berhubungan dengan stunting, karena kekebalan tubuhnya lebih rentan.
Masa Kehamilan
Pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dalam kandungan sangat dipengaruhi oleh kesejahteraan fisik dan vitalitas ibu selama masa remajanya. Untuk mencegah hambatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin hingga usia dua tahun, upaya kami difokuskan pada ibu hamil, bayi usia nol hingga dua puluh tiga bulan, serta remaja pranikah. Oleh karena itu, calon orang tua perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai gizi selama kehamilan untuk mencegah anak dari risiko stunting. Stunting sering kali terjadi tanpa disadari oleh calon orang tua, dan beberapa faktor penyebabnya antara lain kurangnya pengetahuan mengenai persiapan gizi pada masa kehamilan dan 1000 hari pertama kehidupan, ketidaktahuan dalam memilih pola asuh yang tepat, kondisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), serta faktor ekonomi keluarga yang masih menjadi tantangan utama.
Secara keseluruhan, pencegahan stunting melibatkan banyak aspek, mulai dari pendidikan gizi bagi calon orang tua hingga pemahaman mengenai pola asuh yang tepat. Faktor-faktor seperti pengetahuan ibu, kondisi sosial ekonomi, serta peran penting imunisasi dan pola makan seimbang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan anak. Dengan memperhatikan kesejahteraan ibu selama masa kehamilan dan mendukung tumbuh kembang anak pada 1000 hari pertama kehidupan, MomDad dapat mengurangi risiko stunting dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi si Kecil.
Referensi: