Meta PixelIni Risiko Tersembunyi jika Vaksinasi Anak Tidak Lengkap<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Ini Risiko Tersembunyi jika Vaksinasi Anak Tidak Lengkap

Author: Dhia Priyanka

8 Okt 2025

Topik: Vaksinasi, Imunisasi, 0-3 bulan, 6-9 bulan, 10-12 bulan

Banyak orang tua yang mungkin menganggap vaksinasi hanya formalitas. Padahal, keterlambatan atau ketidaklengkapan vaksinasi bisa membuka peluang anak terserang penyakit berbahaya, seperti campak, difteri, dan batuk rejan. Selain itu, ada risiko tersembunyi lain yang sering luput dari perhatian orang tua. Yuk, ketahui bersama bahaya yang kerap diabaikan jika tidak melengkapi vaksinasi anak.

Risiko Tersembunyi

vaksinasi lengkap (2).jpg

Image for representative purposes only

Ketidaklengkapan vaksinasi pada anak tidak hanya menempatkannya pada risiko penyakit serius, tetapi juga menghadirkan risiko tersembunyi yang sering tidak disadari orang tua. Selain anak, anggota keluarga lainnya juga berisiko mengalami penyakit serius. Anak yang sakit dan belum lengkap imunisasinya dapat menjadi sumber penularan bagi orang di sekitarnya, begitu pula sebaliknya. Orang dewasa sering menjadi sumber penularan batuk rejan (pertussis) pada bayi, yang dapat berakibat fatal. Dengan memastikan anak mendapatkan vaksinasi lengkap, orang tua tidak hanya melindungi anak, tetapi juga diri sendiri, serta anggota keluarga. [1]

Selain risiko kesehatan, penyakit akibat imunisasi yang tidak lengkap juga menimbulkan beban biaya yang besar. Pengobatan penyakit seperti difteri misalnya, memerlukan perawatan intensif di rumah sakit dengan ruang isolasi khusus dan obat-obatan tertentu. Penyakit campak pada anak dapat berlangsung hingga 15 hari, biasanya menyebabkan kehilangan lima hingga enam hari kerja atau sekolah. Orang dewasa yang terinfeksi hepatitis dapat kehilangan rata-rata satu bulan kerja. [1]

Mengapa Vaksinasi Anak harus Lengkap?

vaksinasi lengkap (1).jpg

Image for representative purposes only

Tergantung pada jenis vaksinnya, anak mungkin memerlukan lebih dari satu dosis untuk membangun kekebalan yang cukup tinggi guna mencegah penyakit, atau untuk meningkatkan kembali kekebalan yang menurun seiring waktu. Anak juga mungkin menerima lebih dari satu dosis untuk memastikan ia terlindungi apabila dosis pertama tidak menghasilkan kekebalan, atau untuk melindungi dari kuman yang dapat berubah seiring waktu, seperti virus influenza. Setiap dosis memiliki peran penting karena masing-masing memberikan perlindungan terhadap penyakit menular yang dapat sangat serius bagi bayi dan anak usia dini [2]. Contoh, vaksin PCV membutuhkan dosis prime dan booster yang bermanfaat untuk:

1. Membangun dan Meningkatkan Kekebalan

Tiga dosis pertama berperan dalam menyiapkan sistem imun, membantu tubuh mengenali dan merespons bakteri pneumokokus [3]. Sementara dosis keempat (booster) sangat penting karena memperkuat respons imun, memastikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit pneumokokus invasif (IPD) seperti pneumonia, meningitis, dan bakteremia. [4]

2. Mencegah Penyakit Pneumokokus Invasif (IPD)

Infeksi pneumokokus dapat mengancam nyawa bayi. Menyelesaikan keempat dosis secara lengkap secara signifikan mengurangi risiko komplikasi berat. Dosis booster membantu menjaga kadar antibodi tetap tinggi selama masa balita, terutama saat risiko paparan meningkat [4]. Sebab di usia ini, anak mulai lebih sering berinteraksi dengan teman sebaya, misalnya di taman bermain atau daycare. [5]

3. Konsensus Ilmiah dan Klinis

Berdasarkan pedoman CDC dan badan imunisasi global, jadwal 4 dosis PCV merupakan standar perawatan untuk bayi sehat di bawah 5 tahun. [6] Penelitian internal menekankan bahwa setiap dosis penting dan dosis keempat (booster) bukanlah opsional, melainkan esensial untuk memastikan perlindungan yang optimal[4, 11].

Mengapa Dosis Booster Penting?

Seperti yang ditekankan di atas, pemberian dosis booster tak kalah penting dengan dosis primer atau utama. Apabila mendapatkan dosis lengkap, termasuk booster, anak akan mendapatkan manfaat, seperti:

Maturasi sistem imun: Sistem imun bayi masih dalam tahap perkembangan[7]. Pemberian dosis booster pada usia 12–15 bulan memanfaatkan respons imun yang lebih matang untuk menghasilkan kekebalan yang lebih kuat dan tahan lama[8,9].

Meningkatkan kekebalan: Tingkat antibodi dari rangkaian dosis primer dapat menurun seiring waktu. Dosis booster membantu mempertahankan kadar antibodi pelindung selama masa balita, saat risiko paparan meningkat[10].

Cakupan serotipe: Dosis booster meningkatkan perlindungan terhadap berbagai serotipe pneumokokus, termasuk yang berperan dalam penyakit invasif[4].

Dengan memastikan si Kecil mendapatkan seluruh dosis sesuai jadwal, termasuk booster, MomDad sudah memberikan perlindungan maksimal terhadap berbagai penyakit serius, beserta komplikasinya.

Ingat, memberikan kelengkapan vaksinasi bukan hanya melindungi si Kecil, tetapi juga lingkungan sekitar, sekaligus mengurangi beban biaya pengobatan di masa depan. Yuk, lengkapi dan selesaikan jadwal vaksinasi si Kecil sebagai langkah penting untuk memberikan perlindungan dan tumbuh kembang optimal.

Referensi:

1. 7 consequences and risks of not getting your child routinely vaccinated | UNICEF Indonesia. Accessed date September 2025

2. About Vaccines for your Children | CDC. Accessed date September 2025

3. Cynthia G Whitney. Examining Duration of Protection: Should a Booster Dose Be Part of All Infant Pneumococcal Conjugate Vaccine Programs? Clinical Infectious Diseases, Volume 67, Issue 3, 1 August 2018, Pages 375–37.

4. Senders, S., Klein, N. P., Tamimi, N., Thompson, A., Baugher, G., Trammel, J., Peng, Y., Giardina, P., Scully, I. L., Pride, M., Center, K. J., Gruber, W. C., Scott, D. A., & Watson, W. (2024). A phase three study of the safety and immunogenicity of a four-dose series of 20-valent pneumococcal conjugate vaccine in healthy infants. The Pediatric Infectious Disease Journal, 43(6), 596–603. https://doi.org/10.1097/INF.0000000000004334

5. Factsheet for health professionals about pneumococcal disease. Accessed date September 2025

6. Pneumococcal Vaccine Recommendations | CDC. Accessed date September 2025

7. Reasons to Vaccinate | Childhood Vaccines | CDC. Accessed date September 2025

8. Timing and Spacing of Immunobiologics | Vaccines & Immunizations | CDC. Accessed date September 2025

9. Jadwal Imunisasi Anak. IDAI. 2024

10. Antibody Seroprevalence | COVID-19 | CDC. Accessed date September 2025

11. Pneumococcal Conjugate Vaccine (Interim) VIS | Vaccines & Immunizations | CDC. Accessed date September 2025

Artikel ini telah divalidasi oleh dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A.