
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Cara Mengukur Panjang dan Tinggi Badan Anak
28 Mar 2022

Author: Tim PrimaKu / dr. Dini Mirasanti, Sp.A
25 Nov 2025
Topik: Picky Eater, ARFID, Sulit Makan, Tumbuh Kembang, Featured Articles
Tidak semua “susah makan” itu sama. Banyak orang tua menganggap anak yang pilih-pilih makanan pasti sedang melalui fase normal. Padahal, pola makan yang tampak mirip bisa menjadi tanda kondisi yang jauh lebih serius, yaitu ARFID (Avoidant Restrictive Food Intake Disorder).
Memahami perbedaannya penting, karena dampaknya terhadap tumbuh kembang anak bisa sangat berbeda.
Picky Eating: Fase Wajar Pada Banyak Anak
Picky eating adalah fase yang sangat umum, terutama pada usia 1–5 tahun. Anak sedang belajar mengenal rasa, menentukan preferensi, dan menyesuaikan diri dengan tekstur makanan baru.
Penelitian menunjukkan bahwa picky eating:
Anak yang picky biasanya:
Selama anak tetap tumbuh sesuai grafik, picky eating biasanya bukan masalah besar.
ARFID: Ketika “Susah Makan” Sudah Mengganggu Kesehatan
Berbeda dari picky eating, ARFID adalah gangguan makan yang membuat anak sangat membatasi jenis dan jumlah makanan hingga berdampak pada kesehatan.
Ciri-cirinya meliputi:
ARFID bukan fase dan tidak membaik dengan sendirinya. Kondisi ini membutuhkan evaluasi dan penanganan oleh profesional.
Kapan Orang Tua Perlu Waspada?
Segera konsultasikan ke dokter anak jika:
Jika gejala semakin memburuk, ada kemungkinan itu bukan picky eating biasa.
Jika Sudah Mengarah ke ARFID, Apa yang Harus Dilakukan?
Kalau pola makan anak terasa makin terbatas, makin penuh drama, atau mulai memengaruhi berat badan dan energinya, jangan panik dulu! ARFID bisa ditangani, dan banyak anak membaik ketika ditangani sejak awal.
Biasanya, prosesnya melibatkan beberapa profesional yang saling melengkapi:
Mereka bekerja bersama untuk memahami penyebabnya dan membantu anak kembali lebih nyaman dengan makanan, pelan-pelan, sesuai ritme anak.
Serupa Tapi Tak Sama
Walaupun sekilas mirip, picky eating dan ARFID punya dampak yang sangat berbeda.
Mengetahui perbedaannya membantu orang tua tidak menyepelekan, tapi juga tidak berlebihan khawatir.
Kalau MomDad merasa “susah makan” anak justru makin parah, pilihannya makin sedikit, atau berat badannya mulai stagnan, lebih baik periksa lebih cepat daripada menunggu.
Langkah kecil seperti konsultasi bisa memberi dampak besar untuk kesehatan dan kenyamanan si Kecil ke depannya.
Pada akhirnya, yang terpenting bukan hanya anak bisa makan, tapi ia merasakan pengalaman makan yang positif dan tidak penuh tekanan.
Referensi:

28 Mar 2022

12 Apr 2022

13 Apr 2022

12 Mei 2022