Meta PixelPeran Krusial Tidur dalam Mendukung Pertumbuhan Tinggi Anak<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Peran Krusial Tidur dalam Mendukung Pertumbuhan Tinggi Anak

Author: Tim PrimaKu

11 Agu 2025

Topik: Krusial Tidur, Pertumbuhan, Tinggi Anak, Kualitas Tidur Anak

Tidur merupakan unsur penting dalam tumbuh kembang anak, terutama dalam mendukung peningkatan tinggi badan. Pada masa pertumbuhan, berbagai proses biologis, termasuk sekresi hormon pertumbuhan (Growth Hormone) terjadi terutama saat tidur dalam fase tertentu. Dengan memahami mekanisme ini, MomDad dapat menciptakan lingkungan tidur optimal, sehingga dapat mendukung potensi tinggi badan si Kecil secara maksimal.


Keterkaitan Antara Tidur dan Growth Hormone (GH)

Hormon pertumbuhan secara signifikan dilepaskan saat anak memasuki tidur nyenyak (slow‑wave sleep), yakni fase NREM tahap 3 - 4. Meskipun ada variasi, sebagian besar pelepasan GH terjadi dalam satu jam pertama setelah anak tertidur. Gangguan tidurseperti sleep apnea atau kualitas tidur yang buruk, bisa mengurangi sekresi GH dan berpotensi menghambat pertumbuhan tinggi anak, namun data juga menunjukkan bahwa perbaikan kualitas tidur dapat memicu lonjakan pertumbuhan kembali.

Penelitian kohort berskala besar pada tahun 2025 menemukan adanya hubungan positif antara durasi tidur malam dan tinggi badan berikutnya pada anak-anak. Selain itu, studi tahun 2025 juga menunjukkan bahwa kebiasaan tidur berkorelasi signifikan dengan pertumbuhan fisik dan kesehatan metabolik anak dan remaja, serta bervariasi menurut usia. Bukti ini menegaskan pentingnya tidur yang cukup dalam mendukung perkembangan fisik optimal.

National Sleep Foundation dan sumber terpercaya lain merekomendasikan rentang tidur ideal berdasarkan kelompok usia, antara lain:

  • Usia 5–12 tahun: 9–11 jam per malam
  • Usia remaja (13–18 tahun): 8–10 jam per malam


Pentingnya Menciptakan Rutinitas Tidur yang Baik

Paparan layar sebelum tidur, terutama light biru dari gawai terbukti menghambat produksi melatonin dan memperburuk kualitas tidur. Sebaliknya, menciptakan rutinitas tidur yang konsisten dan membatasi penggunaan gawai sebelum tidur sangat dianjurkan untuk mendukung tidur nyenyak.

Tidur adalah fondasi biologis yang tidak boleh diabaikan dalam mendukung pertumbuhan tinggi anak. Melalui tidur yang cukup dan berkualitas, dipenuhi fase tidur nyenyak, sekresi hormon pertumbuhan akan optimal. Dengan memperhatikan rekomendasi durasi tidur, mengenali serta menangani gangguan tidur yang potensial, serta menciptakan rutinitas tidur yang sehat, orang tua dapat membantu anak tumbuh dengan potensi terbaiknya.


Referensi:

  • Masanobu Kawai,  Sachiko Baba,  Kanami Tanigawa,  Satoyo Ikehara, Ryo Kawasaki,  Hiroyasu Iso. Association of Nighttime Sleep Duration at 1.5 Years With Height at 3 Years: The Japan Environment and Children's Study. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, Volume 110, Issue 6, June 2025, Pages e1866–e1873.
  • Marco Zaffanello, Angelo Pietrobelli, Paolo Cavarzere, Alessandra Guzzo, Franco Antoniazzi. Complex relationship between growth hormone and sleep in children: insights, discrepancies, and implications. Front Endocrinol (Lausanne). 2024 Jan 24;14:1332114.
  • Yiren Chen, Lijun Wu, Zijun Liao, Yiying Huang, Qin Liu, Shaoli Li, Junting Liu, Xinnan Zong, Jun Tai & Fangfang Chen. Status of sleeping habits and its influence on growth and metabolism of children in Beijing: a population-based cross-sectional study. BMC Public Health volume 25, Article number: 474 (2025).
  • Micheline Katramiz, Antoine Saadé, Mode Al Ojaimi, Mona Nahas Gholmieh. Effect of Sleeping Disorders on the Growth Parameters of Lebanese Children. Mater Sociomed. 2023;35(3):201–205.