Tahapan Bermain Anak Berdasarkan Usia
Author: Fauziah Sabtuanisa
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso SpA
Topik: Perkembangan, Tahapan Bermain
Bermain merupakan sebuah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan dari dunia anak. Sebagai orang tua, MomDad harus tahu bahwa tahapan bermain anak memiliki perbedaan sesuai dengan perkembangannya. Untuk itu, PrimaKu mengajak MomDad agar mengenal tahapan bermain anak. Yuk, simak penjelasannya di bawah!
Tahapan bermain
Bermain lebih dari sekadar bersenang-senang. Ketika bermain, anak mengembangkan kemampuan yang akan ia perlukan selama hidupnya, misalnya kemampuan untuk berkreasi (kreativitas), kemampuan untuk memecahkan masalah, kemampuan bersosialisasi, dan keberanian untuk mengambil risiko. Seiring dengan perkembangan anak, ia akan melewati berbagai tahapan perkembangan bermain sebagai berikut:
1. Unoccupied Play (lahir – 3 bulan)
Pada tahapan ini, meski bayi tampak hanya dapat menggerakkan anggota tubuhnya, seperti lengan, tungkai, tangan, kaki, dan lain-lain tanpa tujuan, namun sebenarnya, dirinya sedang mempelajari bagaimana bagian-bagian tubuhnya berfungsi dan bergerak. Dengan mulai mempelajari dirinya, si kecil memulai perjalanannya menjelajahi dunia.
2. Solitary Play (lahir - 2 tahun)
Si kecil tampak lebih asyik bermain sendiri dan belum menunjukkan ketertarikan bermain dengan anak lain. Solitary play penting karena mengajarkan ia keterampilan untuk bermain sendiri, tidak bergantung kepada orang lain demi mencari kesenangannya sendiri.
3. Spectator atau Onlooker Behavior (2 tahun)
Di tahap spectator atau onlooker behavior, si kecil mulai memperhatikan teman sebayanya bermain namun belum mau bermain bersama.
4. Parallel Play (> 2 tahun)
Parallel play merupakan sebuah tahapan dimana ketika si Kecil bermain di sebelah atau di sekitar temannya, tapi bukan bermain bersama-sama. Pada tahap ini ia sedang mempelajari kemampuan sosialnya dengan mengobservasi sekitarnya.
5. Associate Play (3-4 tahun)
Si Kecil mulai tertarik untuk berinteraksi dan beraktivitas bersama dengan temannya. Tetapi terkadang, aktivitas mereka tidak selalu berhubungan. Misalnya, anak yang sedang bermain di taman bermain, belum tentu mereka bermain bersama karena keinginan yang berbeda. Yang satu bermain panjat-panjatan dan yang lainnya bermain perosotan, tanpa saling terkait.
Namun, terkadang mereka juga dapat bercerita satu sama lain, bertukar mainan, dan lain-lain. Fase ini merupakan waktu yang tepat untuk mengajarkan kepada si Kecil mengenai kemampuan untuk memecahkan masalah dan bekerja sama.
6. Cooperative atau social Play (> 4 tahun)
Cooperative atau social play merupakan suatu tahapan ketika si Kecil betul-betul bermain bersama dengan menunjukkan ketertarikan pada anak lain dan aktivitasnya. Ia mungkin bermain dalam kelompok yang memiliki pemimpin. Anak mungkin juga membagi peran dalam kelompok untuk memecahkan suatu masalah atau meraih suatu tujuan. Tahapan bermain ini penting untuk interaksi sosial.
Saat ini, si Kecil berada di tahapan bermain yang mana nih, MomDad?
Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar tumbuh kembang si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Referensi:
- https://pathways.org/kids-learn-play-6-stages-play-development/
- https://therapiesforkids.com.au/social-stages-of-play-for-children-0-6-years/
Sumber foto: Freepik
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.