Anak Pilek, Bolehkah Diimunisasi?
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: 7-12 bulan, Article, Imunisasi, Vaksinasi
Pada dasarnya, imunisasi sangat penting bagi tumbuh kembang anak yang optimal di kemudian hari. Tak hanya di luar negeri, Indonesia pun menyarankan anak wajib untuk mendapatkan imunisasi guna mencegah berbagai hal yang berpotensi menimbulkan dampak buruk atau negatif yang tidak diharapkan. Namun, saat anak mengalami pilek, apakah boleh diimunisasi?
Bahaya jika anak tidak diimunisasi
Imunisasi ditujukan untuk membantu sistem daya tahan atau imun anak terhadap suatu penyakit serius menular tanpa perlu sakit dulu. Tanpa imunisasi, anak akan dengan mudah terjangkit penyakit tersebut bahkan bisa mengalami kondisi yang berat. Dilansir dari situs resmi IDAI, jika anak tidak diberikan imunisasi dasar lengkap, maka akan menimbulkan masalah serius, seperti:
Tubuhnya tidak akan mempunyai kekebalan yang spesifik terhadap beberapa penyakit, sehingga bila kuman berbahaya menginfeksi, maka tubuh tidak akan mampu melawan, dan bahkan dapat menyebabkan sakit berat, cacat atau meninggal.
Anak yang tidak diimunisasi akan menyebarkan kuman-kuman berbahaya ke adik, kakak dan teman lain disekitarnya yang akan menimbulkan wabah dan penyakit berbahaya dan menyebabkan cacat atau kematian lebih banyak.
Oleh karena itu, jika si Kecil tidak diimunisasi, dapat membahayakan keselamatan si Kecil sendiri dan anak-anak lain di sekitarnya,
Anak pilek, bolehkah diimunisasi?
Melansir penjelasan dari dr. Kanya Ayu, Sp.A, anak pilek masih bisa diberikan imunisasi, kecuali jika disertai dengan demam tinggi serta batuk pilek hebat. Jika pilek disertai dengan gejala tersebut, bahkan anak tidak aktif atau nafsu makan dan minumnya berkurang, maka imunisasinya bisa jadi perlu ditunda hingga anak dalam kondisi relatif sehat, hal ini sebaiknya dikonsultasikan dengan DSA masing-masing.
Ada beberapa kondisi yang memperbolehkan MomDad menunda imunisasi si Kecil. Misalnya saja sedang sakit, sedang dalam pengobatan dengan obat penekan imun, atau sedang dalam pengobatan untuk penyakit yang parah.
Kontra indikasi untuk setiap vaksin pun berbeda-beda, misalnya penggunaan obat penekan imun bukan kontra indikasi untuk imunisasi hepatitis B, jadi masih boleh dilakukan. Selain itu, umumnya anak dengan kondisi demam ringan (kurang dari 38°C), diare ringan, batuk pilek, atau sedang mengonsumsi antibiotik bukan merupakan kontraindikasi untuk mendapatkan imunisasi.
Untuk membantu menenangkan serta meredakan batpil pada anak, MomDad dapat menggunakan MyBestie, ahlinya essential oil untuk bayi dan anak. MyBestie hadir sebagai pertolongan pertama saat anak sakit, sekaligus membantu meningkatkan kualitas hidup bayi, serta orang tua. Dengan aplikator roll on, MyBestie yang diformulasikan dari bahan alami serta mengandung vitamin E yang membantu melembapkan kulit bayi dan anak.
Aman digunakan untuk bayi dan anak, serta memiliki sertifikasi BPOM dan juga sertifikasi halal, MyBestie memiliki tiga varian, antara lain:
- Pingu: membantu melegakan hidung tersumbat dan meringankan saluran pernapasan, memberikan efek menenangkan, menghangatkan badan, mengurangi sakit kepala, serta melembapkan kulit.
- Ellie: membantu menenangkan anak saat demam, membantu memberikan rasa hangat pada tubuh, meredakan perut kembung, serta melembapkan kulit.
- Moti: mampu menghindari gigitan nyamuk, mengurangi rasa gatal akibat serangga, menghilangkan dan menetralisir bau, membantu memberikan rasa hangat pada tubuh, meredakan perut kembung, serta melembapkan kulit.
Masing-masing varian MyBestie dijual dengan harga Rp45.000 di Shopee.
Apabila punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, MomDad dapat tanyakan pada ahli di Forum Tanya Dokter. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho!
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.