Mitra resmi kami:
Anak Terlambat Imunisasi? Ini yang Harus Dilakukan MomDad!
Author: Radhita Rara
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso SpA
Topik: Imunisasi
Imunisasi pada anak merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko komplikasi akibat penyakit berbahaya dan menular. Demi mendukung hal ini, pemerintah juga menetapkan 5 vaksinasi dasar yang wajib didapatkan anak sebelum mereka berusia 1 tahun.
Meski begitu, ada juga beberapa anak yang terlambat melakukan imunisasi. Alasannya bermacam-macam, ada yang karena kesehatan atau bahkan orang tua yang sering lupa. Lantas, apa jadinya ya kalau anak terlambat imunisasi? Yuk, cari tahu jawabannya dalam artikel berikut ini!
Pentingnya imunisasi
Imunisasi merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan anak. Berbagai penyakit terbukti dapat dicegah dengan imunisasi. Ketika anak sudah diimunisasi, tubuhnya akan secara otomatis memiliki sistem imun yang akan bekerja spesifik melawan virus, bakteri, atau kuman penyebab penyakit tersebut.
Sementara, anak yang tidak menerima vaksinasi lengkap bisa berisiko menularkan penyakit yang mereka derita ke orang lain. Alhasil, wabah penyakit dan tingkat kematian akan meningkat. Untuk itu, pemberian imunisasi merupakan hal yang wajib diperhatikan oleh orang tua.
Bagaimana kalau anak terlambat imunisasi?
Pada dasarnya, untuk mendapatkan perlindungan optimal, imunisasi harus berikan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Ada imunisasi yang cukup diberikan satu kali, seperti BCG, ada pula yang harus diulang seperti DPT dan Hepatitis B. Namun, ada kalanya pemberian imunisasi terpaksa terhambat oleh berbagai hal, seperti ketersediaan vaksin, anak mengalami sakit, atau orang tua yang lupa. Lalu, apa yang harus dilakukan bila ada imunisasi yang terlambat atau terlewat?
Nah, hal pertama yang harus dilakukan MomDad adalah segera membawa si kecil menemui dokternya. MomDad bisa melaporkan bahwa ada imunisasi yang terlewat atau terlambat. Imunisasi yang terlambat tersebut dapat segera diberikan selama kondisi anak sehat dan tidak ada kondisi medis khusus.
Kalau ternyata imunisasi yang terlambat merupakan imunisasi dengan dosis ganda, maka jarak pemberian antar dosis sesuai dengan anjuran jarak pemberian sebenarnya. Misalnya imunisasi DPT yang diberikan setiap 4-8 minggu, apabila dosis pertama diberikan tepat waktu, namun dosis berikutnya terlambat, maka dosis pertama tidak diulang dan dosis kedua dapat segera diberikan.
Namun, ada juga imunisasi yang memiliki batas maksimal usia pemberian, seperti imunisasi Rotavirus. Sementara untuk anak yang belum diberikan imunisasi BCG saat usia lebih dari 3 bulan, perlu pemeriksaan uji tuberkulin terlebih dahulu.
Tips agar tidak terlambat imunisasi
Sekarang MomDad sudah tahu kan betapa pentingnya imunisasi? Nah, untuk itu penting bagi MomDad untuk selalu ingat jadwal imunisasi anak. Agar tidak lagi telat imunisasi, MomDad bisa melakukan beberapa hal misalnya memberi pengingat untuk jadwal vaksin anak, mencatat jenis vaksin selanjutnya yang harus didapatkan anak, mengingat tanggal lahir anak agar jadwal vaksin bisa berpedoman pada tanggal lahir anak tiap bulan.
Nah, untuk memudahkan, MomDad juga bisa lho dengan mengunduh aplikasi PrimaKu. Nantinya, MomDad bisa melihat jadwal imunisasi IDAI yang disertai reminder yang dapat membantu imunisasi anak tepat waktu.
Fitur ini juga berfungsi sebagai catatan yang ditunjukkan ke dokter apabila MomDad ingin meminta sertifikat imunisasi untuk kebutuhan sekolah. Selain itu, bagi MomDad yang memiliki anak lebih dari 1, aplikasi pencatatan imunisasi dari PrimaKu akan lebih memudahkan karena MomDad tidak perlu memiliki banyak buku KIA untuk memantau jadwal imunisasi anak.
Jadi, tidak ada alasan lagi untuk lupa jadwal imunisasi anak karena sekarang MomDad bisa dengan mudah melihatnya dalam aplikasi PrimaKu. Yuk, pastikan imunisasi anak sudah lengkap untuk mendukung kesehatan dan tumbuh kembangnya!
Untuk mendapatkan informasi lainnya tentang imunisasi dan tumbuh kembang anak, pastikan follow instagram Primaku @official.primaku, ya. Selain itu, pantau terus artikelnya di aplikasi PrimaKu.
Sumber foto: Unsplash
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: