Meta PixelTak Berhenti di Usia Balita, Berikut Jadwal Imunisasi Anak 6-18 Tahun<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Tak Berhenti di Usia Balita, Berikut Jadwal Imunisasi Anak 6-18 Tahun

Author: Tim PrimaKu

19 Nov 2025

Topik: > 6 Tahun, Article, Parenthood, Vaksinasi, Jadwal Vaksin, IDAI

MomDad tahu nggak, imunisasi anak ternyata nggak berhenti saat mereka selesai bayi, lho. Banyak orang tua berpikir begitu, padahal tubuh anak tetap butuh perlindungan tambahan hingga usia remaja. Beberapa vaksin justru diberikan ulang untuk memperkuat kekebalan yang mulai menurun seiring waktu, seperti vaksin difteri-tetanus (Td/Tdap) atau campak-rubella (MR)[1].

Kenapa Anak Usia Sekolah dan Remaja Masih Perlu Imunisasi?

Imunisasi bukan cuma untuk bayi, tapi investasi kesehatan jangka panjang. Saat anak mulai sekolah, aktivitasnya makin luas dan risiko paparan penyakit meningkat. Dengan imunisasi yang lengkap, anak nggak cuma terlindungi, tapi juga membantu mencegah penularan ke orang lain (herd immunity)[2].

Jadwal Imunisasi Anak Usia 6–18 Tahun berdasarkan Rekomendasi IDAI 2024

Berdasarkan Jadwal Imunisasi IDAI 2024, berikut vaksin yang direkomendasikan untuk anak usia sekolah hingga remaja[1]:

Usia 6–7 Tahun (Kelas 1 SD)

  • DT atau Td (Difteri-Tetanus): dosis penguat setelah vaksin DTP pada masa bayi.
  • Campak-Rubella (MR): diberikan sebagai booster di program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah).
  • Polio (bila belum lengkap 4 dosis).

Usia 10–12 Tahun (Kelas 5–6 SD atau Pra-Remaja)

  • Tdap (Difteri, Tetanus, Pertusis aselular): untuk memperkuat kekebalan yang mulai menurun.
  • HPV (Human Papillomavirus): diberikan 2 dosis dengan jarak 6–12 bulan, penting untuk mencegah kanker serviks. Sejak 2023, vaksin ini juga direkomendasikan untuk anak laki-laki.
  • Hepatitis B: bagi yang belum lengkap, perlu dilanjutkan.

Usia 13–18 Tahun (Remaja)

  • Influenza: 1 dosis setiap tahun.
  • Varisela (Cacar Air): 2 dosis, untuk yang belum pernah sakit atau belum divaksin sebelumnya.
  • MMR (Campak, Gondongan, Rubella): pastikan sudah lengkap 2 dosis.
  • Meningokokus: terutama bagi remaja yang akan studi ke luar negeri atau tinggal di asrama.
  • COVID-19: sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan dan IDAI.

Kalau Ada yang Terlewat, Harus Bagaimana?

Nggak perlu panik, MomDad. Imunisasi bisa dikejar dengan jadwal catch-up sesuai usia anak tanpa perlu mengulang dari awal[1]. Dokter anak akan bantu menyesuaikan vaksin apa saja yang perlu dilengkapi supaya perlindungan tetap optimal. Nah, berikut 3 tanda imunisasi anak sudah lengkap:

  1. Sudah menerima vaksin dasar (BCG, DTP, Polio, Hepatitis B, Hib, PCV, rotavirus, dan MR) dan booster sesuai usia.
  2. Sudah mendapat vaksin tambahan seperti cacar air, HPV, atau influenza.
  3. Tidak ada jadwal imunisasi yang kosong di buku KIA atau catatan imunisasi.

Imunisasi lengkap bukan hanya tanggung jawab saat anak bayi, tapi seumur hidup. Dengan memastikan anak usia 6–18 tahun tetap mendapatkan vaksin sesuai rekomendasi IDAI 2024, MomDad sudah memberikan perlindungan terbaik untuk kesehatan jangka panjang mereka. Cek fitur Jadwal Vaksin untuk mendapatkan notifikasi imunisasi jika waktunya sudah mau tiba!


Daftar Pustaka: