Trauma Mata pada Anak
Oleh: Editorial Primaku
Topik: Kesehatan Mata, Mata, trauma, trauma mata
Trauma mata merupakan salah satu penyebab utama gangguan penglihatan di seluruh dunia. Pada anak, trauma okular yang berat memiliki insidens 8.85 hingga 15.21 per 100,000 per tahun. Hal ini sangat disayangkan karena trauma mata adalah kondisi yang bisa dicegah. Berikut adalah tatalaksana dan cara pencegahan trauma mata pada anak-anak.
Ada tiga jenis trauma mata: trauma tumpul, tajam, dan kimia. Trauma tumpul disebabkan oleh hantaman benda seperti bola, lemari, atau tonjokkan; trauma tajam biasanya diakibatkan oleh benda tajam seperti pisau, pengait, atau pensil; dan trauma kimia biasanya diakibatkan oleh cipratan deterjen, pemutih, parfum, dan bahan kimia lainnya.
Trauma benda tumpul dapat menyebabkan kontusio, luka robek konjungtiva atau sklera, hifema, fraktur orbital, dan robekan sfingter iris. Trauma benda tajam dapat mengakibatkan laserasi struktur mata dan sekitar seperti kelopak mata, konjungtiva, kornea, dan sklera. Gejala yang timbul antara lain nyeri, penglihatan kabur, fotofobia, epifora, pruritus, mual, sakit kepala, muntah, dan perubahan posisi bola mata.
Penilaian awal perlu dimulai dengan survei primer untuk memastikan bahwa tidak ada gangguan pada jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi. Jika survey primer aman, anamnesis bisa dilakukan terkait trauma yang terjadi. Anamnesis meliputi kejadian cedera, tanda dan gejala yang timbul, riwayat penyakit sistemik dan penggunaan obat-obatan. Pemeriksaan mata meliputi visus, gerakan ekstraokular, palpebra dan adneksa, konjungtiva, kornea, bilik mata depan, lensa, vitreus, retina, dan tekanan intraokular. Pencitraan dilakukan jika dicurigai fraktur orbital atau cedera intraokular. Jika terdapat tanda luka tajam, maka mata harus segera ditutup dengan eye shield dan langsung dikonsulkan ke dokter mata. Pada pasien dengan trauma mata kimia, mata harus diberi anestesi, lalu diberikan irigasi hingga pH mata kembali normal (6-8). Trauma tumpul dapat mengakibatkan abrasi fraktur dan hematoma retrobulbar. Hematoma retrobulbar, yang dapat ditandai dengan proptosis, pergerakan bola mata yang terbatas, penurunan visus, dan relative afferent pupillary defect (RAPD), dapat menyebabkan sindrom kompartemen dan kompresi nervus optikus, sehingga memerlukan rujukan ke dokter mata segera untuk dilakukan dekompresi.
Pasien dirujuk ke dokter mata jika ditemukan penurunan tajam penglihatan, luka kornea, hifema, cedera intraokular, atau abnormalitas struktural. Terapi medikamentosa meliputi antibiotik, steroid, sikloplegik, dan analgesik. Follow up dalam beberapa hari untuk menilai penyembuhan luka, tes fungsi penglihatan, dan tes Seidel.
Orang tua perlu mengawasi anak saat bermain, memasang pagar pengaman di sekitar kolam renang, memasang pengaman jendela dan pintu kaca, membatasi akses anak pada benda-benda berbahaya. Edukasi orang tua untuk memakaikan alat pelindung seperti helm saat bersepeda dan kacamata pelindung saat bermain olahraga yang berisiko. Edukasi anak tentang bahaya mainan tajam dan keselamatan diri.
Luka minor umumnya sembuh tanpa komplikasi jika mendapat penanganan awal yang tepat. Trauma tumpul dan tajam berat berisiko menimbulkan komplikasi seperti endoftalmitis, kebutaan permanen, katarak traumatik, glaukoma, dan retina lepas trauma. Faktor yang memperburuk prognosis antara lain keterlambatan penanganan dan derajat cedera intraokular.
Trauma mata adalah penyebab utama kebutaan pada anak yang sebenarnya dapat dicegah. Kecelakaan di rumah dan tempat bermain merupakan etiologi terbanyak kasus. Anamnesis dan pemeriksaan yang teliti disertai dengan penanganan segera dan tepat sangat menentukan prognosis trauma mata pada anak. Pencegahan melalui pengawasan orangtua dan edukasi keselamatan diri pada anak juga penting untuk mengurangi insiden trauma mata.
Referensi:
Mohseni M, Blair K, Gurnani B, et al. Blunt Eye Trauma. [Updated 2023 Jun 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470379/
Guo Y, Liu Y, Xu H, Zhao Z, Gan D. Characteristics of paediatric patients hospitalised for eye trauma in 2007-2015 and factors related to their visual outcomes. Eye (Lond). 2021 Mar;35(3):945-951. doi: 10.1038/s41433-020-1002-1. Epub 2020 Jun 9. PMID: 32518396; PMCID: PMC8027397.
RCH. Clinical Practice Guidelines. Available fromL https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Acute_eye_injury/