Meta PixelPrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia
primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Bahaya Resistensi Antibiotik dan Cara Mencegahnya

Oleh: Editorial Primaku

Topik: bakteri, resistensi antibiotik, Antibiotik

Resistensi antibiotik terus meningkat secara global dan menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa infeksi akibat bakteri resisten obat multipel menyebabkan 700.000 kematian di seluruh dunia, di mana 200.000 kematian tersebut disumbangkan dari bayi baru lahir. Di Asia Tenggara, 83% anak memiliki infeksi Escherichia coli yang resisten terhadap antibiotik lini pertama. Resistensi antibiotik menyebabkan pilihan terapi infeksi semakin terbatas, prognosis lebih buruk, serta peningkatan morbiditas, mortalitas dan beban ekonomi karena perawatan yang lebih lama dan mahal.

Ada beberapa faktor yang mendukung perkembangan resistensi antibiotik. Penyebab utama resistensi antibiotik adalah pemberian antibiotik yang berlebihan dan tidak sesuai indikasi. Pada sebuah studi, ditemukan bahwa penggunaan antibiotik spektrum luas yang tinggi berhubungan dengan organisme Gram-negatif yang resisten terhadap karbapenem. Penggunaan antibiotik spektrum luas yang tidak tepat lebih cenderung terjadi di pusat-pusat kesehatan di mana kultur bakteri tidak rutin dilakukan, khususnya di tempat-tempat dengan sumber daya yang terbatas. Data yang tidak cukup mengenai pola kuman dan resistensi antibiotik di anak juga jauh lebih sedikit daripada studi-studi di orang dewasa. Resistensi antibiotik juga cenderung lebih meningkat di populasi anak karena pilihan antibiotik pada anak juga lebih terbatas dibandingkan dengan pada dewasa karena beberapa golongan antibiotik seperti tetrasiklin dan fluorokuinolon dikontraindikasikan pada anak, sehingga ada beberapa antibiotik tertentu yang terlalu sering dipakai hingga meningkatkan risiko untuk resistensi. Industri agrikultur juga tidak boleh dilewatkan dalam pembahasan peningkatan resistensi antibiotik. Antibiotik sering diberikan pada binatang ternak untuk meningkatkan massa tubuh binatang. Jika daging dari binatang yang diberikan antibiotik tersebut dimakan manusia, maka bakteri yang tumbuh dengan resistensi juga dapat ditularkan ke pemakan daging tersebut.

Upaya pencegahan dimulai dengan penyuluhan tentang penggunaan antibiotik rasional dan ketat aturan pada anak. Antibiotik hanya diindikasikan bila terdapat kemungkinan tinggi bahwa infeksi yang terjadi disebabkan oleh bakteri. Infeksi bakteri bisa dengan tepat didiagnosis menggunakan kultur dan uji sensitivitas. Pemberian antibiotik tanpa resep juga harus dicegah. Sanitasi lingkungan dan pengendalian infeksi, khususnya di fasilitas kesehatan, juga penting guna mencegah penyebaran kuman multiresisten.

Dari sisi regulasi, pemerintah perlu memperketat pengawasan penjualan dan peredaran antibiotik terutama generik agar sesuai standar, termasuk pemakaiannya pada hewan ternak, tanaman, dan perairan. Pemerintah juga perlu mendukung usaha-usaha penelitian dan pengembangan antibiotik dan obat-obatan alternatif antibiotik untuk penyakit-penyakit infeksi resisten antibiotik. Obat-obatan yang saat ini sedang diteliti sebagai alternatif antibiotik meliputi probiotik, vaksin, bakteriofag, phytochemicals, dan banyak lagi.

Secara nasional, langkah kolaborasi dari berbagai pihak sangat dibutuhkan guna mencegah krisis resistensi antibiotik di Indonesia. Kementerian Kesehatan perlu meningkatkan pengawasan penggunaan antibiotik di fasilitas pelayanan kesehatan dan menjalankan program pengendalian infeksi secara lebih efektif. Surveilans terpadu resistensi antibiotik, penegakan diagnosis etiologi infeksi berdasarkan kultur, serta penyuluhan publik juga penting untuk memantau tren dan menekan laju resistensi antibiotik di Tanah Air. Dengan upaya komprehensif, kita dapat mencegah peningkatan pesat resistensi antibiotik sebagai masalah kesehatan masyarakat.


Referensi:

Romandini A, Pani A, Schenardi PA, Pattarino GAC, De Giacomo C, Scaglione F. Antibiotic Resistance in Pediatric Infections: Global Emerging Threats, Predicting the Near Future. Antibiotics (Basel). 2021 Apr 6;10(4):393. doi: 10.3390/antibiotics10040393. PMID: 33917430; PMCID: PMC8067449. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8067449/

Habboush Y, Guzman N. Antibiotic Resistance. [Updated 2023 Jun 20]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513277/

Infectious Diseases Society of America (IDSA); Spellberg B, Blaser M, Guidos RJ, Boucher HW, Bradley JS, Eisenstein BI, Gerding D, Lynfield R, Reller LB, Rex J, Schwartz D, Septimus E, Tenover FC, Gilbert DN. Combating antimicrobial resistance: policy recommendations to save lives. Clin Infect Dis. 2011 May;52 Suppl 5(Suppl 5):S397-428. doi: 10.1093/cid/cir153. PMID: 21474585; PMCID: PMC3738230. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3738230/

Gupta R, Sharma S. Role of alternatives to antibiotics in mitigating the antimicrobial resistance crisis. Indian J Med Res. 2022 Sep;156(3):464-477. doi: 10.4103/ijmr.IJMR_3514_20. PMID: 36751744; PMCID: PMC10101360. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10101360/

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: