
Bayi Sering Gumoh, Apakah Aman?
23 Mar 2022
Author: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A, Prof. Dr. Madarina Julia, Sp.A (K), MPH., Ph.D (editor)
28 Des 2021
Topik: 0-6 Bulan, 6-12 Bulan, Nutrisi, Tips, Gumoh
Gumoh merupakan keluhan yang umum dijumpai oleh MomDad yang memiliki bayi < 1 tahun. Kebanyakan bayi tentu sudah pernah mengalami gumoh (keluarnya susu atau cairan dari mulut), namun bagaimana kita bisa tahu bahwa keluhan ini masih normal ataukah sudah harus dievaluasi lebih lanjut? Simak penjelasannya, yuk!
Apa itu gumoh?
Sebelum berbicara tentang gumoh, MomDad perlu tahu apa itu refluks gastroesofageal atau gastroesophageal reflux (GER). GER adalah kembali masuknya isi lambung ke kerongkongan. Apabila kembalinya isi lambung ke kerongkongan ini terus naik ke atas sehingga keluar dari mulut atau hidung, maka disebut sebagai regurgitasi atau yang umum dikenal sebagai gumoh.
Sebenarnya GER adalah kondisi normal yang dapat terjadi pada semua bayi. GER biasanya mulai terjadi pada umur 2-3 minggu , memuncak pada umur 4-5 bulan, untuk kemudian berangsur menghilang pada umur 9-12 bulan pada bayi yang lahir cukup bulan. Bayi yang mengalami gumoh “normal” sering disebut sebagai “happy spitters”. Ia tidak menunjukkan gejala tidak nyaman, rewel, atau pun nyeri saat terjadinya gumoh. Gumoh akan berkurang seiring dengan perkembangan maturasi saluran cerna, pengenalan makanan padat (MPASI) pada bayi, perkembangan kemampuan perkembangan bayi, misalnya ketika ia sudah bisa duduk tegak dan melakukan kontrol kepala dengan baik .
Mengapa GER bisa terjadi?
Kita semua mempunyai katup yang menghubungkan esofagus (kerongkongan) dan lambung (lower esophageal sphincter). Katup ini akan membuka saat makanan masuk dari kerongkongan ke dalam lambung, kemudian mengunci kembali agar makanan yang sudah berada di dalam lambung tidak kembali masuk ke esofagus. Pada bayi, katup ini mungkin belum berkembang sempurna sehingga membuka kembali pada saat yang “salah” dan mengakibatkan terjadinya GER. Pada anak yang lebih besar, makanan yang asam, berminyak, bersoda, atau berkafein dapat meningkatkan risiko terbukanya katup ini dan menimbulkan gejala GER. GER juga lebih sering dijumpai pada anak yang overweight atau obese.
Apa yang bisa dilakukan orangtua saat bayi gumoh?
Kapan GER disebut tidak normal?
GER disebut tidak normal ketika menimbulkan komplikasi akibat refluks asam, disebut juga dengan penyakit refluks gastroesofagus atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Gejala yang dapat timbul diantaranya:
Apabila dijumpai tanda-tanda di atas segera berobat ke dokter ya, MomDad!
Pada kondisi khusus, seperti pada kondisi gangguan perkembangan, misalnya pada palsi serebral, GER masih dapat berlangsung sampai di atas usia 1 tahun. Jika GER berlangsung terus menerus maka dapat menimbulkan gangguan saluran napas karena potensi masuknya isi lambung ke saluran napas, kemerahan dan iritasi di kerongkongan (esofagitis), perdarahan esofagus hingga jaringan parut yang mengakibatkan gangguan menelan, pneumonia, serangan asma berulang, serta gangguan nutrisi.
Ingin tahu lebih banyak lagi seputar pertumbuhan si Kecil? Yuk, follow @official.primaku di Instagram!
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.
Bahan bacaan: