Kapan si Kecil Siap Naik Tekstur MPASI? Ini Cara Mengetahuinya!
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A
Topik: MPASI
Sesuai dengan perkembangannya, si Kecil wajib ‘naik kelas’ saat menikmati MPASI. Tekstur MPASI yang beragam, memiliki manfaat tersendiri dalam tumbuh kembang si Kecil. Agar MomDad lebih bersemangat saat menyiapkan MPASI si Kecil, yuk ketahui kapan si Kecil siap naik tekstur MPASI, melalui penjelasan dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A (K) di bawah!
Apa manfaat naik tekstur MPASI sesuai usia si Kecil?
Periode usia 6-9 bulan adalah periode emas memperkenalkan berbagai makanan baru. Pada periode ini, anak terbuka dan penasaran terhadap berbagai makanan, bahkan terkadang semua benda pun ikut masuk mulut. Oleh karena itu, pada periode ini MomDad pun harus bisa mengenali sinyal bayi untuk memenuhi rasa penasaran bayi terhadap makanan baru. Di samping itu, periode ini adalah periode belajar. Bayi memerlukan stimulasi tekstur MPASI untuk mengasah keterampilan oromotor nya (keterampilan untuk mengunyah dan menelan makanan). Anak yang terus mendapatkan makanan halus cenderung susah makan atau menolak makanan baru di atas usia 1 tahun.
Apakah MPASI memiliki jenis-jenis tekstur?
Tekstur MPASI dibagi mulai dari bubur halus (biasanya diblender atau disaring) dan bubur kasar (tanpa disaring atau diblender, dan dengan jumlah air yang lebih sedikit). Kedua tekstur ini diperkenalkan bertahap, dari halus menjadi semakin kasar, pada rentang usia 6-9 bulan.
Pada usia sekitar 7-8 bulan bayi juga bisa mulai diperkenalkan dengan tekstur finger food atau makanan yang bisa dia genggam sendiri. Makanan ini bisa digenggam oleh bayi tetapi harus bisa segera menjadi lembek ketika terkena air ludah sehingga tidak menimbulkan risiko tersedak, karena pada usia ini sangat mungkin bayi belum mampu mengunyah dengan baik.
Nasi tim (bentuk semakin menyerupai nasi lembek) dan makanan yang dicincang halus (minced) atau dicincang kasar (chopped) secara bertahap dapat diberikan pada usia 9-12 bulan. Pada usia 12 bulan anak diharapkan telah mampu menerima makanan keluarga seperti nasi dengan lauk yang dipotong kecil-kecil sesuai dengan kemampuan oromotor anak.
Ciri bayi siap naik tekstur
- Kemampuan motorik kasar dan halus sesuai usia atau lebih maju dibanding usia.
- Anak tertarik melihat makanan yang lebih keras, atau tertarik melihat makanan yang dimakan orang tua.
- Porsi makan yang disiapkan bisa dihabiskan.
Tanda di atas tidak mutlak. Orang tua harus mendampingi saat bayi mulai mencoba tekstur yang lebih padat. Kita tidak perlu khawatir bila bayi mengalami gagging. Pantau sampai proses gagging selesai, kemudian berikan air putih. Pastikan anak tidak tersedak yang ditandai dengan tanda bahaya seperti anak menjadi biru atau sulit membatukkan makanannya.
Gagging perlu dibedakan dengan choking (tersedak). Pada gagging, seorang anak dapat menjulurkan lidahnya, melepehkan makanannya, dan batuk untuk mencegah masuknya makanan tersebut ke jalan napas. Sebaliknya pada choking (tersedak) yang artinya makanan telah masuk ke saluran napas, maka gejala yang ditimbulkan dapat berupa anak “diam” dan tidak bersuara, serta kebiruan. Jika sumbatannya tidak pada seluruh jalan napas maka dapat terdengar bunyi mengi.