Kepala peyang, apakah berbahaya?
Author: dr. Lucyana Santoso, Sp.A
Topik: Lingkar Kepala, Peyang, 0-6 Bulan
Positional plagiocephaly/brachycephaly (PPB) adalah kondisi ketidaksimetrisan bentuk kepala yang umum dijumpai pada bayi sampai usia beberapa bulan. Kondisi ini lebih dikenal di masyarakat sebagai “kepala peyang”. Ketidaksimetrisan ini dapat dijumpai di belakang kepala (tampak datar) dengan penonjolan dahi (brachycephaly), atau kepala tampak miring ke salah satu sisi dengan ketidaksime trisan letak telinga (plagiocephaly).
Apa penyebab kepala peyang?
1. Faktor di dalam kandungan atau saat dilahirkan
Kepala bayi mengalami penekanan saat melewati jalan lahir, sehingga pada saat lahir bentuk kepala bayi dapat tampak agak lonjong. Beberapa prosedur yang dilakukan seperti forsep atau vakum saat proses kelahiran juga dapat mempengaruhi bentuk kepala bayi saat lahir. Kadang-kadang, posisi di dalam kandungan juga dapat berpengaruh.
2. Bayi prematur
Bayi prematur rentan mengalami masalah bentuk kepala karena biasanya bayi masih terlalu lemah untuk menggerakkan kepalanya, serta tengkoraknya yang masih lunak saat lahir.
3. Posisi
Berada dalam satu posisi yang sama terus menerus akan mengakibatkan penekanan kepala bayi di satu titik dan menyebabkan bentuk yang tidak simetris. Kondisi inilah yang disebut sebagai positional plagiocephaly. Derajatnya bisa ringan, sedang, hingga berat.
4. Tortikolis
Tortikolis adalah kekakuan otot leher yang mengakibatkan seorang bayi kesulitan memiringkan kepalanya ke satu sisi. Hal ini berakibat posisi tidur bayi hanya menitikberatkan ke salah satu sisi dan dapat mengakibatkan positional plagiocephaly.
5. Kraniosinostosis
Pada kondisi ini, kepala peyang terjadi akibat penyatuan dan penutupan ubun-ubun yang terlalu awal. Untuk memperbaikinya diperlukan intervensi pembedahan.
Apakah kepala peyang dapat hilang seiring waktu?
Ya, kepala peyang yang disebabkan posisi akan berkurang seiring dengan perkembangan kepala dan kemampuan motor bayi. Mendekati usia 3 bulan bayi mulai memiliki kontrol kepala yang lebih baik sehingga sudah dapat mulai miring atau tengkurap. Hal ini akan mengurangi waktu bayi berada dalam posisi terlentang.
Apa yang bisa saya lakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko terjadinya kepala peyang ?
- Sering mengganti posisi kepala bayi saat tidur (miring kanan/ miring kiri)
- Pada saat tidur atau mengganti popok, letakkan kepala bayi pada posisi yang berbeda-beda. Misalnya, sekali-sekali di sebelah utara, lain kali di sebelah selatan. Atau, bergantian antara barat dan timur, tergantung posisi tempat tidur bayi. Bayi akan cenderung menoleh ke arah cahaya atau ke arah suara.
- Gunakan lengan bergantian saat menggendong bayi, kadang-kadang di lengan kanan, kadang-kadang di lengan kiri , termasuk saat menyusui bayi
- Gendong bayi dengan cara yang berbeda-beda, misalnya menggunakan baby carrier atau baby sling
- Stimulasi bayi menggunakan mainan agar ia tertarik memiringkan kepalanya ke dua sisi secara bergantian
- Tummy time! Tummy time hanya boleh dilakukan saat bayi bangun dan harus dengan pengawasan ya mom ...
- HINDARI POSISI TENGKURAP UNTUK TIDUR KARENA DAPAT MENYEBABKAN KEMATIAN MENDADAK! (sudden infant death syndrome/ SIDS)
Kapan saya harus mengkonsultasikan kondisi peyang ke dokter?
- Bayi tampak memiliki preferensi untuk memiringkan kepala hanya ke salah satu sisi
- Orangtua khawatir dengan bentuk kepala bayi
- Ubun-ubun bayi tampak mengeras dan menutup lebih awal
- Bayi memiliki bentuk kepala yang tidak lazim, atau ada bagian datar yang belum menunjukkan perubahan ke arah normal sekitar usia 2 bulan (saat bayi mulai memiliki kontrol kepala yang lebih baik)
- pertumbuhan ukuran lingkar kepala tidak sesuai kurva pertumbuhan lingkar kepala
Apakah kepala peyang akan mempengaruhi perkembangan anak saya?
Kondisi kepala peyang yang ringan tidak mempengaruhi perkembangan, namun jika derajatnya sedang hingga berat mungkin merupakan tanda adanya kondisi lain yang harus dievaluasi.
Penulis: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Editor: Prof. Dr. Madarina Julia, Sp.A (K), MPH., Ph.D