Kondisi Lip Tie pada Bayi, Apakah Memengaruhi Proses Menyusu?
Author: Marisha A
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Lip Tie, Menyusui, Ibu Menyusui
MomDad mungkin pernah mendengar istilah tongue tie, yakni kondisi ketika frenulum lidah bayi berukuran terlalu pendek sehingga mengganggu pergerakan lidah. Tongue tie juga bisa mengganggu proses menyusu, makan, menelan, hingga berbicara. Namun, apakah MomDad pernah mendengar istilah lip tie dan apa bahayanya bagi bayi? Ketahui lebih lanjut, yuk!
Pengertian lip tie
Lip tie didefinisikan sebagai adanya jaringan yang bersifat mengikat (frenum/ frenulum) yang menghubungkan gusi bagian atas dengan bibir atas. Frenulum ini merupakan bagian normal yang dijumpai pada mulut setiap orang. Ada beberapa klasifikasi untuk menentukan derajat lip tie ini.
Frenulum dapat melekat mulai dari bagian atas maksila (rahang atas) hingga ke bagian bawah dan meluas hingga langit-langit. Namun, semuanya ini masih dapat merupakan variasi anatomi normal, sehingga yang penting dievaluasi pertama-tama adalah fungsinya dan apakah kondisi ini memengaruhi kemampuan bayi menyusu.
Gejala lip tie
Hingga saat ini, belum terdapat bukti yang kuat apakah lip tie memengaruhi kemampuan bayi menyusu. Lip tie yang kaku dapat menghambat terpuntirnya bibir atas ke luar saat bayi menyusui. Namun, perlekatan dan posisi lidah yang tepat lebih berperan dalam kemampuan bayi menyusu dan mengosongkan payudara.
Bibir berperan untuk menciptakan segel (seal) di sekitar payudara agar saat bayi menyusu tidak ada udara yang masuk dan menyebabkan bayi kembung (aerophagia). Untuk membentuk segel ini, bibir atas harus berada dalam posisi netral atau sedikit terpuntir (slightly everted), dan bibir bawah dalam posisi terpuntir ke luar. Justru ketika bayi tampak menyusu dengan kedua bibir terpuntir ke luar, ia sedang menggunakan kedua bibirnya untuk menciptakan sedotan (suction) sebagai kompensasi perlekatan yang kurang baik.
Penting diingat, bahwa tidak semua bayi yang mengalami keluhan menyusui memiliki lip tie dan tindakan pemotongan frenulum lip tie tidak selalu dapat memperbaiki keluhan menyusu. Beberapa gejala yang mungkin dapat dijumpai bersamaan di antaranya adalah frenulum yang tampak tebal dan tidak elastis, bayi tampak rewel saat menyusu, bunyi berdecak saat menyusu, kenaikan berat badan yang tidak adekuat, hingga bayi yang tampak kesulitan mempertahankan perlekatan yang baik pada payudara.
Mengatasi lip tie
Hingga saat ini, belum terdapat cukup bukti untuk melakukan tindakan pemotongan lip tie. Hal ini karena frenulum bibir memiliki pembuluh darah yang lebih banyak daripada frenulum lidah (tongue tie), serta kemungkinan frenulum tersebut melekat kembali pasca pemotongan lebih tinggi karena bibir relatif tidak banyak bergerak dibandingkan lidah.
Namun, seiring dengan pertambahan usia dan pertumbuhan gigi si Kecil, ukuran rahang atas juga akan membesar dan frenulum yang tadinya melekat ke bagian bawah rahang atas akan tertarik dan tidak lagi menghalangi pertumbuhan kedua gigi atas. Tindakan frenotomy atau pemotongan lip tie mungkin diperlukan apabila terdapat kekhawatiran orang tua terkait risiko terjadinya diasthema atau adanya jarak antara kedua gigi seri atas pada anak usia 11-12 tahun, ketika gigi sudah berubah menjadi gigi permanen.
Itulah yang perlu MomDad ketahui mengenai lip tie pada bayi baru lahir. Jika bayi mengalami lip tie, segera periksa ke dokter spesialis atau konsultasikan di Forum Tanya Dokter!
Referensi:
- https://sarahoakleylactation.co.uk/wp-content/uploads/2015/05/lip-tie-article.pdf
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/lip-tie#definition
- https://www.llli.org/breastfeeding-info/tongue-lip-ties/
Sumber foto: Pinterest
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.