Mengakhiri Januari dengan Hari Gizi Nasional 2025
Oleh: dr. Afiah Salsabila
Topik: Hari Gizi Nasional, Status Gizi, Gizi Seimbang
Pendahuluan
Hari Gizi Nasional 2025 mengusung tema "Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat," menekankan pentingnya pola makan seimbang untuk membangun generasi kuat dan produktif. Berdasarkan Survei Kesehatan Nasional (SKI) 2023, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,5%, dan wasting sebesar 7,4%, menunjukkan bahwa banyak balita belum menerima asupan gizi yang memadai. Artikel ini menggarisbawahi pentingnya edukasi oleh dokter anak untuk membantu keluarga memenuhi kebutuhan gizi optimal.
Tantangan Gizi Balita dan Ibu Hamil
Data SKI 2023 menunjukkan bahwa 16,9% ibu hamil di Indonesia menghadapi risiko kekurangan energi kronis (KEK), yang dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Kondisi ini mempertegas pentingnya asupan gizi yang seimbang, khususnya selama kehamilan dan masa awal kehidupan.
Peran Dokter Anak dalam Edukasi Pola Makan Seimbang
Dokter anak memegang peran penting dalam memberikan panduan kepada keluarga mengenai pola makan yang mencakup:
- Karbohidrat Kompleks: Menggunakan bahan seperti nasi merah dan ubi untuk energi tahan lama.
- Protein Berkualitas: Mendorong konsumsi ikan, telur, tahu, dan tempe.
- Lemak Sehat: Menggunakan minyak zaitun atau alpukat.
- Buah dan Sayur: Meningkatkan konsumsi minimal lima porsi harian.
Rekomendasi untuk Bayi dan Anak-Anak
Data SKI menunjukkan bahwa cakupan ASI eksklusif masih mencapai 68,6%. Dokter anak harus mengedukasi pentingnya ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) bergizi setelahnya. MP-ASI yang baik mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan sayuran dalam proporsi seimbang.
Kesimpulan
Edukasi oleh dokter anak dapat menjadi katalis dalam mengatasi tantangan gizi di Indonesia. Dengan meningkatkan pemahaman keluarga tentang pola makan bergizi, stunting dan wasting dapat ditekan, mendukung kesehatan generasi masa depan.
Referensi: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Survei Kesehatan Indonesia 2023. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2023.