Mengenal Tangisan Bayi
Author:
Topik: bayi
MENGENAL TANGISAN BAYI
Sebagai makhluk yang tidak berdaya, bayi mempunyai cara khusus untuk menarik perhatian orang di sekitarnya bila memerlukan sesuatu, yaitu dengan menangis. Orangtua mempunyai keinginan kuat untuk menghampirinya bila mengetahui bayinya menangis. Walaupun demikian, tidak jarang tangisan bayi malah membuat kita bingung.
Kita sering khawatir bila tidak dapat menghibur bayi yang menangis. Rasa khawatir akan menguras banyak energi dan membuat lelash. Tangisan bayi saat kita lelah sering secara tidak sengaja menimbulkan kemarahan dan putus asa. Rasa marah dan putus as merupakan tanda “bahaya” karena saat emosi meningkat, kita sering tidak dapat menguasai keadaan. Secepatnya hubungi orang yang dapat dipercaya untuk berbagi perasaan. Apabila tidak ada, segera Anda letakkan bayi pada tempat tidurnya agar posisinya aman. Menutup telinga dan mata beberapa saat dapat membantu mengembalikan diri kita kembali. Jangan pernah mengambil tindakan pada saat marah.
Benarkah Bayi Manja?
“Bayinya manja” sering disebutkan bagi bayi yang sering menangis. Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar karena bayi sebetulnya tidak dapat dimanja. Menangis bukan untuk memaksakan kehendak, tetapi sebagai pertanda bahwa ada “sesuatu”. Mengangkat bayi dari tempat tidur dapat menjadi cara menghibur yang baik untuk mengalihkan perhatian. Akan tetapi, memeluk bayi terus-menerus tidak selalu diinginkan bayi.
Apakah Bayi Lapar?
Pada saat lapar, bayi merasa tidak enak di perutnya. Hal itu jarang membuat cemas karena sudah dapat diprediksikan dan dipenuhi. Pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, tangisan sering dihubungkan dengan ketersediaan ASI yang kurang dan tidak jarang pula yang menganjurkan untuk memberikan tambahan susu formula. Janganlah segera percaya untuk mulai “bereksperimen”. Sebaiknya, bicarakan kebutuhan minum bayi kepada dokter.
Mungkinkah Karena Nyeri Perut?
Bayi mungkin mengalami kolik infantil. Pada umur 2 minggu, bayi dapat tiba-tiba menangis dengan hebat terutama pada sore hari atau menjelang malam hari. Keadaan ini dapat terjadi setiap hari (kadang-kadang sampai 3 jam atau lebih). Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Pada umumnya, keluhan akan hilang dengan sendirinya pada umur 3-4 bulan. Mendekap si bayi dan memijat perutnya dengan lembut kadang-kadang dapat membantu menenangkannya. Bagaimana bila bayi tetap tidak mau berhenti menangiss? Letakkan bayi dengan nyaman di tempat tidurnya dan coba kembali menghiburnya.
Apakah Karena Bayi Bosan atau Gelisah?
Rasa bosan dapat menyebabkan rasa tidak menyenangkan yang diungkapkan dengan menangis. Sebaliknya, mendengar bunyi-bunyian atau melihat gerakan-gerakan sangat disenangi oleh bayi. Mainan dengan bentuk dan warna yang menarik perhatian atau mengeluarkan suara musik dapat digunakan untuk mengalihkan perasaan bosan. Lakukan dengan waktu yang cukup dan santai.
Beberapa bayi sangat peka terhadap keramaian. Bayi sering menangis akibat bunyi-bunyian yang tidak pernah terpikirkan oleh kita, misalnya suara TV, radio, bahkan suara lemari es. Cuaca terlalu dingin atau terlalu panas, ruam kulit, tidak dapat buang angin (flatus), selimut yang kurang nyama dapat pula menyebabkan bayi menangis.
Kapankah Sebaiknya ke Dokter?
Sering kita berpikir bahwa bayi menangis karena sakit dan tidak jarang kita mempunyai rasa khawatir berlebihan. Orangtua (terutama ibu) yang melihat dan paling dapat merasakan sesuatu pada bayinya. Bila ibu merasa perlu memeriksakan bayinya ke dokter, sebaiknya hal tersebut dilakukan. Apabila ternyata si bayi memang sehat, ibu menjadi lebih nyaman dan tidak perlu terlalu khawatir dengan tangisan-tangisan berikutnya.
Penulis: Badriul Hegar Sjarif (Ikatan Dokter Anak Indonesia)
Catatan: artikel pernah dimuat di harian Kompas, kolom Klasika, tanggal 15 April 2012