MomDad, Yuk Pelajari Tentang Autisme dan Tanda-Tanda Awalnya!
Author: Dr. Dini Mirasanti, Sp.A
Topik: Perkembangan, 1-3 Tahun, Autisme
Autisme atau yang disebut sebagai gangguan spektrum autism (autism spectrum disorder) adalah sekumpulan gangguan perkembangan yang dicirikan dengan gangguan interaksi sosial dan komunikasi, disertai dengan perilaku berulang atau minat yang terbatas. Diagnosis autisme memang tidak mudah, karena tidak ada pemeriksaan darah atau radiologi seperti pada penyakit tertentu yang dapat membuktikan bahwa seorang anak mengidap penyakit tertentu tersebut. Seorang dokter anak harus memperhatikan perilaku dan riwayat perkembangan anak untuk dapat mendiagnosis anak dengan gangguan spektrum autisme.
Yuk, kenali gejalanya, MomDad!
Gejala autisme
Beberapa gejala yang umum terjadi pada anak dengan gangguan spektrum autism antara lain adalah:
- Kesulitan dalam menjalin hubungan sosial
- Sulit diajak bercakap-cakap
- Tidak atau kurang menunjukkan emosi atau ekspresi terhadap suatu keadaan
- Tidak memberikan respons sama sekali jika dipanggil atau diajak bicara
- Tidak ada kontak mata, ekspresi wajah, maupun bahasa tubuh lainnya
- Tidak tertarik terhadap anak lain
- Menggerakkan anggota tubuh tertentu berulang-ulang, menderetkan mainan, mengulangi perkataan orang
- Hanya menyukai benda atau mainan tertentu (minat terbatas)
- Mudah marah bila aktivitas rutin hariannya diubah
Dari gejala-gejala yang mungkin terjadi di atas, terdapat beberapa tanda bahaya yang dapat diperhatikan oleh MomDad. Apabila ditemukan, tanda bahaya ini harus segera dikonsultasikan dan diintervensi secepatnya. Adapun tanda bahaya (red flags) tersebut antara lain adalah:
- Tidak mengoceh (babbling), tidak menunjuk, atau tidak ada mimik wajah yang wajar pada usia 12 bulan
- Tidak ada kata-kata berarti pada usia 16 bulan
- Tidak ada kalimat yang terdiri dari 2 kata pada usia 24 bulan
- Hilangnya kemampuan berbahasa atau kemampuan sosial pada usia berapa pun
- Tidak menoleh atau sulit menoleh bila dipanggil namanya pada usia 6 bulan – 1 tahun
Asosiasi dokter anak Amerika (American Academy of Pediatrics, AAP) merekomendasikan agar setiap anak diperiksa perkembangan dan perilakunya pada kunjungan rutin pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan 30 bulan. Sebagai tambahan, setiap anak secara spesifik direkomendasikan untuk menjalani skrining terhadap autisme pada usia 18 dan 24 bulan. Pemeriksaan skrining adalah pemeriksaan yang dilaksanakan kepada semua anak, meskipun anak tidak menunjukkan gejala.
Pemeriksaan skrining terhadap autisme dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan mengenai perkembangan anak. Skrining ini tidak sama dengan pemeriksaan diagnostik. Apabila dari hasil pemeriksaan skrining terdapat kecurigaan anak mengalami autisme, anak akan dirujuk kepada dokter yang ahli mengenai autisme untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dapatkan konten informatif lainnya seputar tumbuh kembang si Kecil dengan follow Instagram @official.primaku dan pantau terus artikel terbaru kami di aplikasi PrimaKu.
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.
Daftar bacaan:
- Pidato pengukuhan Guru Besar Prof. DR. Dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K) berjudul: Autisme, cahaya dalam kegelapan
- Center for Disease Control. Screening and diagnosis of autism spectrum disorder. Didapat dari https://www.cdc.gov/ncbddd/autism/screening.html