QnA seputar pemeriksaan swab untuk COVID-19 pada anak
Author: dr. Dini Mirasanti, Sp.A
Topik: Swab Anak, QnA, Tips, 0-6 Bulan, 6-12 Bulan, 12-18 Tahun, 7-12 Tahun, 4-7 Tahun, 1-3 Tahun
Q: Apakah yang dimaksud dengan pemeriksaan swab untuk COVID-19?
A: Pemeriksaan swab dilakukan untuk menentukan seseorang terjangkit COVID-19. Pemeriksaan swab ini mengambil sampel atau spesimen dari area belakang rongga mulut (orofaring) dan belakang rongga hidung (nasofaring). Sampel atau spesimen yang diambil akan diperiksakan dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).
Q: Apa saja kondisi atau situasi yang mengindikasikan pemeriksaan swab untuk COVID-19 pada anak?
A: Anak dengan gejala COVID-19, yaitu:
- Demam dan batuk akut ATAU
- Tiga atau lebih gejala berikut : demam, batuk, lemas, sakit kepala, nyeri otot, nyeri tenggorokan, pilek, sesak, mual/muntah/nafsu makan turun, diare, perubahan kesadaran yang semuanya bersifat akut
Atau anak yang memiliki kontak erat dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19
Q: Bagaimana prosedur pemeriksaan swab pada anak?
A: Prosedur swab pada anak untuk serupa dengan prosedur pada dewasa, yaitu menggunakan alat swab yang berbeda untuk area hidung dan mulut. Kedua lubang hidung dan rongga mulut akan diswab untuk mendapatkan spesimen yang adekuat untuk pemeriksaan PCR.
Q: Adakah potensi komplikasi pada pemeriksaan swab?
A: Dapat terjadi perdarahan ringan dari hidung pada beberapa anak. Sampel yang tidak adekuat dapat menyebabkan hasil negatif palsu.
Q: Adakah anak yang tidak boleh diswab?
A: Anak yang memiliki risiko sumbatan jalan napas atas tidak disarankan untuk diswab, seperti halnya pada penyakit laryngitis, demikian pula anak yang baru saja mengalami trauma atau operasi pada area wajah. Anak dengan gangguan perdarahan, seperti memiliki kadar trombosit yang rendah, juga memerlukan advis dari dokter sebelum menjalani pemeriksaan swab.
Q: Kapan pemeriksaan swab harus dikerjakan?
A: Pada anak dengan gejala COVID-19, pengambilan swab dilakukan di hari ke-1 dan 2 untuk penegakkan diagnosis. Bila pemeriksaan di hari pertama sudah positif, tidak perlu lagi pemeriksaan di hari kedua, Apabila pemeriksaan di hari pertama negatif, maka diperlukan pemeriksaan di hari berikutnya (hari kedua). Untuk kasus tanpa gejala, ringan, dan sedang tidak perlu dilakukan pemeriksaan PCR untuk follow-up. Pemeriksaan follow-up hanya dilakukan pada pasien yang berat, kritis, dan anak dengan komorbid.
Pada anak yang memiliki kontak erat dengan kasus probable atau terkonfirmasi positif COVID-19, swab dikerjakan pada hari pertama karantina sebagai entry test dan hari kelima karantina sebagai exit test. Dalam kurun waktu masa karantina, jika anak menjadi bergejala maka harus dilakukan pemeriksaan swab.
Q: Apa saja hasil yang mungkin didapatkan dari pemeriksaan swab?
A: Hasil yang dapat muncul dari pemeriksaan swab adalah positif atau negatif untuk COVID-19.
Q: Apa yang dimaksud dengan nilai cycle threshold (CT) pada hasil PCR?
A: Nilai CT pada hasil PCR adalah jumlah amplifikasi atau penguatan sinyal agar mesin PCR dapat membaca partikel atau materi genetik virus. Semakin kecil nilai CT menandakan jumlah partikel atau materi genetik virus semakin banyak dalam spesimen yang diperiksa.
Q: Pada anak yang sudah pernah mendapatkan hasil swab positif, hingga berapa lama pemeriksaan swab dapat memberikan hasil yang masih positif?
A: Badan Kesehatan Amerika (CDC) melaporkan bahwa virus SARS-COV-2 masih dapat terdeteksi di saluran napas atas hingga 12 minggu setelah munculnya gejala. Mereka juga melaporkan bahwa setelah 10 hari munculnya gejala, virus tidak lagi mengalami pertumbuhan ketika dibiakkan sehingga menjadi dasar durasi isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 dengan gejala ringan dan sedang.
Daftar bacaan:
- Palmas G, Trapani S, Calistri E, Perferi G, Venturini E, Indolfi G, dkk. Nasal swab as preferred clinical specimen for COVID-19 testing in children. Pediatr Infect Dis J. 2020;39:267-9.
- Royal Children’s Hospital. COVID-19 swabbing. Tersedia di https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/COVID-19_swabbing/
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku saku protokol tata laksana COVID-19. Ed. 2. 2021.
- CDC. Interim guidance on ending isolation and precautions for adults with COVID-19. Tersedia di https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/duration-isolation.html