TB & BB Anak Seret, Growth Faltering atau Stunting?
Author: Author:
Topik: Growth Faltering, Stunting
Tinggi dan berat badan adalah indikator utama pertumbuhan dan kesehatan anak. Pantauan secara teratur dapat membantu memastikan bahwa anak tumbuh dengan baik dan sehat. Perubahan yang signifikan dalam pertumbuhan anak dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang mendasarinya. Melalui pemantauan rutin, masalah seperti malnutrisi, gangguan pertumbuhan, atau masalah kesehatan lainnya bisa dideteksi lebih awal. Nah, jika pertumbuhan si Kecil terhambat, apakah ia mengalami growth faltering atau stunting?
Perbedaan antara Growth Faltering dan Stunting
Istilah growth faltering (atau perlambatan pertumbuhan, atau dahulu disebut gagal tumbuh) merujuk pada pertambahan berat badan yang lambat atau tidak mencapai kenaikan berat badan yang diharapkan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Sedangkan, stunting adalah kondisi anak dengan tinggi badan di bawah -2SD (pendek) menurut usia dan jenis kelaminnya dan pendeknya anak tersebut harus disebabkan oleh kekurangan nutrisi berkepanjangan maupun infeksi kronik atau berulang [1,2].
Penyebab Growth Faltering & Stunting
Stunting salah satunya disebabkan oleh kekurangan nutrisi secara berkepanjangan. Apabila anak mengalami perlambatan pertumbuhan (growth faltering) yang berkepanjangan, baik akibat kurang asupan nutrisi maupun infeksi kronik, lambat laun anak tersebut dapat mengalami stunting.
Penyebab growth faltering disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan energi atau kurangnya asupan energi. Sedangkan, stunting disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi berkepanjangan atau adaya infeksi yang kronik maupun berulang. Peningkatan kebutuhan energi yang menyebabkan growth faltering antara lain adalah penyakit jantung bawaan, anemia kronik, masalah pada ginjal atau hati, keganasan, defisiensi seng atau zat besi, adanya kelainan genetik atau metabolik.
Dampak Jangka Panjang Growth Faltering & Stunting
Bila anak mengalami growth faltering hingga status gizinya menjadi gizi buruk, tentu sangat berhubungan dengan perkembangannya juga. Mulai dari perkembangan motorik kasar hingga perkembangan otaknya dapat terganggu. Sedangkan, stunting memiliki dampak jangka panjang seperti menjadi dewasa pendek, obesitas, mengalami penyakit kardiovaskular, kurang prestasi belajar, menjadi dewasa yang tidak produktif hingga berhubungan dengan tingkat penghasilan dan pendapatan negara [3].
Stunting bisa dicegah dari 1.000 hari kehidupan pertama anak. Bagaimana dengan growth faltering? Growth faltering dapat dikenali segera pada tiap kunjungan MomDad ke dokter, terutama dalam 1 tahun pertama kehidupan. Bayi usia 0-1 tahun perlu ditimbang berat badannya, diukur panjang badan dan lingkar kepalanya setiap bulan, dan dinilai kemajuan perkembangannya setidaknya setiap 3 bulan.
Apabila terjadi perlambatan tumbuh, dokter akan melakukan evaluasi mengenai penyebab growth faltering tersebut dan akan menindaklanjuti sesuai dengan kemungkinan penyebabnya.
Sumber foto: Freepik
Referensi:
- American Academy of Pediatrics (31 Mei 2022). Growth Faltering in Newborns and Infants
- Ikatan Dokter Anak Indonesia. 5 Januari 2021. Pemantauan Pertumbuhan Anak
- https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/lubuksikaping/id/data-publikasi/artikel/3012-stunting,-apa,-penyebab-dan-upaya-penanganannya.html