Meta PixelDongeng Bawang Merah dan Bawang Putih<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih

Author: Tim PrimaKu

23 Mei 2025

Topik: Buku Dongeng, Cerita Dongeng

Dahulu kala, di sebuah desa yang asri, hiduplah seorang gadis baik hati bernama Bawang Putih bersama ibu tirinya dan saudara tirinya yang bernama Bawang Merah. Ayah Bawang Putih sudah lama meninggal dunia, dan sejak itu hidupnya berubah.

dongen bawang merah & bawang putih (2).png

Bawang Putih selalu bekerja keras setiap hari: menyapu, mencuci, memasak, bahkan ke sungai membawa pakaian kotor, sementara Bawang Merah hanya duduk manis, menyisir rambut, atau main ke rumah tetangga. Sang ibu tiri selalu membela Bawang Merah dan sering memarahi Bawang Putih tanpa alasan.

Meski diperlakukan tidak adil, Bawang Putih tetap sabar dan tidak pernah mengeluh.

Suatu hari, saat sedang mencuci di sungai, pakaian sang ibu tiri hanyut terbawa arus. Bawang Putih panik dan segera menyusuri sungai untuk mencarinya. Ia berjalan jauh sampai akhirnya bertemu dengan seorang nenek tua.

dongen bawang merah & bawang putih (3).png

“Nenek, apakah Nenek melihat pakaian yang hanyut terbawa arus?” tanya Bawang Putih dengan sopan.

Nenek itu tersenyum, “Nenek punya pakaianmu, tapi kamu harus membantuku dulu, ya.”

Tanpa pikir panjang, Bawang Putih membantu membersihkan rumah nenek, menyapu halaman, dan memasak makanan. Setelah selesai, nenek memberikan dua pilihan: sebuah labu kecil atau labu besar.

Karena tidak mau serakah, Bawang Putih memilih labu kecil.

Sesampainya di rumah, sang ibu tiri dan Bawang Merah membuka labu itu, dan… keluar emas, permata, dan perhiasan indah!

Ibu tiri langsung menyuruh Bawang Merah melakukan hal yang sama. Tapi Bawang Merah bersikap kasar pada nenek tua, tidak mau membantu, dan memilih labu besar karena ingin lebih banyak harta.

Namun saat dibuka di rumah, labu besar itu justru berisi ular, kalajengking, dan binatang berbisa! Bawang Merah dan ibunya menjerit ketakutan dan menyesal, tapi semuanya sudah terlambat.

Akhirnya, mereka sadar akan kesalahan mereka. Mereka meminta maaf kepada Bawang Putih dan berjanji akan berubah. Bawang Putih memaafkan mereka, dan keluarga itu pun hidup rukun dan bahagia.


Pesan moral:

Orang yang tulus, rajin, dan sabar akan mendapatkan kebaikan pada akhirnya. Jangan bersikap serakah dan kasar, karena setiap perbuatan ada balasannya.


Ilustrasi oleh AI