Hindari Membiasakan Anak Makan sambil Main, MomDad!
Author: Tamara Rosa
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso SpA
Topik: Parenting, Parenting Lifestyle
Apa sih yang biasanya MomDad lakukan agar si Kecil mau makan? Mungkin beberapa dari MomDad ada yang membiasakan anaknya makan sambil bermain, karena kalau tidak begitu, sang anak susah makannya. Sebagai orang tua, memang perlu kreativitas supaya si Kecil mau makan. Namun ternyata, membiasakan anak makan sambil bermain ternyata memberikan dampak, lho. Yuk, scroll untuk tahu dampaknya!
Tidak mengenal konsep lapar dan kenyang
Anak yang tidak fokus ke makanannya saat jam makan dan makan sembari bermain, cenderung akan disuapi terus menerus dan melebihi batas 30 menit saat makan. Mungkin anak akan terus menerima makanan yang disuguhkan ke mulutnya karena ia lebih fokus ke mainannya, sehingga tidak terbiasa mengenal konsep makan bila lapar, berhenti bila kenyang, yang sebenarnya sangat penting untuk kemampuan regulasi diri dan kebiasaan makan yang baik di kemudian hari
Mengurangi kesempatan anak bereksplorasi dengan makanannya
Kemampuan makan merupakan kemampuan yang penting dikuasai seorang anak. Pada waktu makan ia belajar mengenal berbagai jenis makanan, bentuk, tekstur, rasa dan bau makanan. Ia pun melatih motor halusnya seperti memegang sendok untuk menyerok dan menjaganya agar tidak tumpah sebelum masuk ke mulutnya. Kemampuan oromotor anak pun dilatih untuk mengunyah tekstur tertentu, mengolahnya di mulut sebelum kemudian ditelan. Umumnya anak yang makan sambil bermain cenderung berakhir dengan mengemut makanan dan proses makan menjadi sangat lama. Semua proses yang disebutkan di atas memerlukan konsentrasi dan memperkaya pengalaman sensori anak.
Berisiko obesitas
Anak yang makan sambil bermain seringkali tidak memahami sinyal lapar dan kenyang yang diberikan tubuh karena perhatiannya terfokus pada hal lain, hal ini berarti anak bisa terus memakan makanan yang disuapkan ke mulut sekalipun sebenarnya lambungnya sudah terisi, dan jika berlangsung terus menerus akan menempatkan anak pada risiko obesitas di kemudian hari.
Berisiko tersedak
Seperti dijelaskan pada poin ke-2, kemampuan makan meliputi kemampuan oromotor yang membutuhkan proses belajar untuk mengolah makanan sebelum kemudian ditelan. Proses ini bagi bayi atau anak yang baru belajar makan memerlukan fokus dan konsentrasi, berbeda dengan orang dewasa yang mungkin melakukannya secara otomatis/bawah sadar. Anak yang bermain, terutama permainan yang bersifat fisik seperti berlari, melompat, berjalan-jalan berisiko menimbulkan makanan yang masuk ke saluran napas anak (tersedak). Tersedak dapat menjadi kondisi berbahaya karena jika tidak dapat dikeluarkan, anak akan mengalami sumbatan jalan napas yang berakibat fatal
Tidak terbiasa memiliki eating manners yang baik
Anak yang tidak dibiasakan untuk memiliki aturan makan yang baik, misalnya berhenti bermain untuk makan, atau makan tanpa distraksi, akan tidak terlatih untuk memprioritaskan kegiatan dan memahami aturan yang berlaku di rumah. Padahal kemampuan memahami aturan dan mengikuti aturan akan sangat penting bagi anak terutama setelah ia mulai sekolah.
Jika MomDad terlanjur membiasakan si Kecil makan sambil bermain, yuk perlahan ubah kebiasaan tersebut agar tidak terjadi 5 kemungkinan di atas.
Ingin tips dan informasi lainnya seputar si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Sumber foto: Freepik
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.