Meta PixelMarak Kasus Penculikan, Pastikan Anak Aman dengan Lakukan Cara Ini!<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Marak Kasus Penculikan, Pastikan Anak Aman dengan Lakukan Cara Ini!

Author: Tim PrimaKu

26 Nov 2025

Topik: Penculikan, Parenting, Tips Parenting

Belakangan ini, banyak MomDad yang merasa resah dengan berita penculikan anak yang semakin sering terdengar, baik dari media sosial maupun pemberitaan berita nasional. Memang, penculikan anak bukan hal yang paling sering terjadi, tetapi risikonya nyata dan butuh kewaspadaan dari kita sebagai orang tua. Maka dari itu, penting bagi MomDad untuk memahami cara pencegahan yang tepat, agar anak bisa tetap aman, baik saat berada di lingkungan rumah, di sekolah, maupun saat bersosialisasi.

Langkah-Langkah Praktis Menjaga Anak Aman

Menurut sumber resmi, laporan kehilangan anak menunjukkan bahwa banyak kasus diselesaikan dalam waktu singkat (sebagai contoh: di Kanada, 62% kasus anak hilang ditutup dalam 24 jam). Penelitian pendidikan menunjukkan bahwa kesadaran keselamatan anak (child safety awareness) sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti rasa aman diri (self-efficacy) dan tingkat kecemasan anak. Dengan memahami gambaran yang realistis, MomDad bisa mengambil tindakan pencegahan yang sesuai, bukan hanya berdasarkan rasa takut.

Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan langsung oleh MomDad:

  • Komunikasi terbuka dengan anak: Ajarkan anak untuk mengenali batasan tubuhnya, tahu bahwa “tidak semua orang boleh menyentuh-nya atau memintanya ikut ke tempat yang tidak dikenal”.
  • Bangun rasa percaya diri & kesadaran keselamatan: Anak yang merasa mampu (self-efficacy) cenderung lebih siap menghadapi situasi risiko. Penelitian menunjukkan korelasi positif antara self-efficacy dan kesadaran keselamatan anak. 
  • Atur rute aman & supervisi saat anak bergerak sendiri: Jika anak berjalan ke sekolah sendiri atau bermain di luar, MomDad bisa memastikan lingkungan aman, rute diketahui, serta anak tahu untuk melaporkan jika ada yang mencurigakan.
  • Gunakan teknologi sebagai dukungan: Misalnya aplikasi pelacakan, atau setidaknya perangkat komunikasi agar anak bisa mudah 'check in' ke MomDad saat di luar rumah.
  • Ajarkan ‘kode kata rahasia’ dalam keluarga: Ketika MomDad tidak bisa menjemput secara langsung, bisa ditetapkan kode rahasia antara anak-orang tua agar anak tahu: “Kalau yang datang ke jemput tidak tahu kode rahasia, jangan ikut”.
  • Libatkan sekolah & masyarakat sekitar: Sekolah dan lingkungan terdekat bisa menjadi mitra penting dalam menjaga keamanan anak, misalnya memastikan pintu gerbang sekolah aman, orang tua bergiliran berjaga, dan lingkungan bermain diawasi.

Peran MomDad dan Lingkungan untuk Keamanan Anak

MomDad tidak hanya berperan sebagai pengawas langsung, tetapi juga sebagai pembimbing dan partner pembelajaran untuk anak tentang keselamatan. Membangun “kebiasaan” aman di keluarga jauh lebih efektif daripada hanya memberi larangan tanpa penjelasan. Anak yang merasa dilibatkan dalam pembelajaran keselamatan akan lebih siap dan tidak mudah panik. Lingkungan seperti sekolah, tetangga, dan komunitas juga ikut berperan. Ketika semua pihak sadar dan bersama-sama menjaga keamanan anak, risiko dapat ditekan secara signifikan.

MomDad, walau berita penculikan anak bisa terasa menakutkan, yang terpenting adalah aksi pencegahan yang tepat bukan hanya rasa takut. Dengan menjaga komunikasi terbuka, membekali anak dengan kemampuan sadar keselamatan, memanfaatkan teknologi dengan bijak, dan menjalin kerjasama dengan sekolah serta komunitas, kita bisa menghadirkan lingkungan yang jauh lebih aman untuk anak tumbuh dan bermain.

Referensi