Bantu Penuhi Kebutuhan Gizi, Ini MPASI Buah Pertama untuk si Kecil!
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A
Topik: MPASI
Setelah memasuki usia 6 bulan, si Kecil siap memulai MPASI dengan berbagai makanan yang bergizi, salah satunya buah. Meski sudah mulai MPASI, ada beberapa pilihan buah yang memiliki nilai gizi cukup baik untuk diberikan di selingan MPASI pertamanya. Apa saja? Yuk, ketahui bersama di hari Buah Sedunia yang jatuh pada hari ini (1 Juli 2022)!
Buah untuk MPASI pertama
Buah yang dianjurkan untuk pertama kali diberikan kepada bayi berusia 6 bulan adalah buah yang mengandung vitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro, antara lain:
- Pisang yang mempunyai tekstur yang lembut dan halus.
- Alpukat, yang selain mempunyai tekstur lembut tetapi juga tinggi energi dan mengandung lemak tak jenuh (lemak sehat).
- Pepaya selain mempunyai rasa manis juga kaya akan calon vitamin A, vitamin C dan bagus untuk pencernaan bayi.
- Apel yang mengandung calon vitamin A, vitamin C dan berbagai mineral yang penting untuk pertumbuhan anak.
- Buah naga mempunyai rasa manis dan tekstur lembut mengandung vitamin C dan serat.
- Melon juga merupakan pilihan yang mudah dicerna.
Penyajian buah yang tepat untuk bayi
Bayi usia 6 bulan belum bisa memiliki gigi, sehingga ia tidak bisa mengunyah secara sempurna. Oleh karena itu, MomDad perlu tahu nih cara penyajian buah yang tepat agar mudah dikonsumsi oleh si Kecil, yaitu:
- Pisang, pepaya, alpukat, dan buah naga dapat dihaluskan dengan garpu atau sendok atau dengan blender.
- Pisang juga dapat dikerok menggunakan sendok.
- Apel dikupas kulitnya, dipotong kecil lalu dikukus. Setelah lembut baru dihaluskan dengan garpu atau blender.
Kalau si Kecil paling suka buah apa, MomDad?
Jika ingin tahu lebih banyak mengenai tips MPASI dan tumbuh kembang anak, pantau terus artikel terbaru kami melalui aplikasi PrimaKu dan jangan lupa follow Instagram @official.primaku, ya!
Suka dengan artikel ini? Yuk, like, save, dan share artikelnya!
Sumber foto: iStock
Narasumber: dr. Winra Pratita, SpA (K)
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.