Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menyiapkan MPASI Sesuai Usia
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: MPASI, Diari Nutrisi
Dalam pemberian makanan pendamping ASI (MPASI), tentu tidak bisa sembarangan. MomDad perlu memperhatikan beberapa hal agar proses MPASI berjalan lancar. Ada 3 poin penting yang sebaiknya selalu diterapkan dalam setiap pemberian MPASI, di antaranya:
- Tekstur: tekstur makanan sangat penting bagi bayi karena memainkan peran krusial dalam tahap perkembangan makan mereka. Pemberian makanan dengan tekstur yang sesuai secara bertahap membantu bayi belajar mengunyah, menelan, dan beradaptasi dengan makanan padat yang berbeda.
- Menu lengkap dengan asupan prohe adekuat: MPASI yang adekuat memberikan bayi nutrisi tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Ini membantu memenuhi kebutuhan nutrisi yang semakin meningkat seiring bertambahnya usia.
- Rasa dan modalitas sensori lain seperti bau, warna, aroma makanan: rasa, warna, dan aroma pada MPASI memiliki peran penting dalam tumbuh kembang bayi. Pengenalan rasa yang beragam pada tahap MPASI membantu bayi mengembangkan preferensi rasa dan membiasakan diri dengan berbagai makanan.
Periode usia 6-9 bulan adalah periode emas memperkenalkan berbagai makanan baru. Pada periode ini anak terbuka dan penasaran terhadap berbagai makanan. Bahkan terkadang, semua benda pun ikut masuk mulut. Oleh karena itu, pada periode ini kita harus bisa mengenali sinyal bayi untuk memenuhi rasa penasaran bayi terhadap makanan baru. Di samping itu, periode ini adalah periode belajar, sehingga dibutuhkan stimulasi tekstur MPASI agar kemampuan oromotor semakin terasah. Pengenalan makanan yang bervariasi pada rentang usia ini dapat menurunkan risiko timbulnya picky eater di kemudian hari.
Anak yang terus diberi makanan halus cenderung susah makan atau menolak makanan baru di atas usia 1 tahun. Apabila tekstur yang diberikan terlalu kental atau kasar maka anak akan sering gagging karena kesulitan mengolah tekstur tersebut. Gagging yang berlebihan dapat mengganggu mood anak saat belajar makan.
Pemberian makan yang kurang bervariasi dari segi rasa, warna tekstur juga dapat meningkatkan risiko penolakan oleh anak di kemudian hari.
Dalam memberikan rasa pada MPASI, penting untuk mempertimbangkan usia dan kesiapan bayi serta mengenalkan makanan dengan aman dan bertahap. Jika si Kecil menunjukkan tanda-tanda alergi makanan atau penolakan makanan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang tepat.
Referensi:
- Hollis JL, Crozier SR, Inskip HM, Cooper C, Godfrey KM, Robinson SM; Southampton Women’s Survey Study Group. Age at introduction of solid foods and feeding difficulties in child. hood: findings from the Southampton Women's Survey. Br J Nutr. 2016 Aug;116(4):743-50.
- Boulanger AM, Vernet M. Introduction of new food textures during complementary feeding: Observations in France. 2018:25.
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0929693X17304700Delayed introduction of lumpy foods to children during the complementary feeding period affects child's food acceptance and feeding at 7 years of age. https://www.researchgate.net/publication/23930721
- Booklet Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (ASI). UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik. IDAI 2018
- Hollis JL, Crozier SR, Inskip HM, Cooper C, Godfrey KM, Robinson SM; Southampton Women’s Survey Study Group. Age at introduction of solid foods and feeding difficulties in childhood: findings from the Southampton Women's Survey. Br J Nutr. 2016 Aug;116(4):743-50. doi: 10.1017/S0007114516002531. Epub 2016 Jun 30. PMID: 27356464; PMCID: PMC4967354.
- Dispenzaire.ca. (May 23, 2016). Risks of introducing complementary foods late. Retrieved from https://www.dispensaire.ca/en/posts/risks-introducing-complementary-foods-late/
- Cichero, J. A., & Murdoch, B. E. (2002). Dysphagia: Foundation, theory, and practice. John Wiley & Sons.