
Masalah Ibu Bekerja: ASI Atau Susu Formula?
28 Jan 2018
Author: Annasya
2 Jul 2024
Topik: Fussy Eaters, Nutrisi, Picky Eater, Diari Nutrisi
Fussy eating (fussy eaters) atau yang sering juga disebut picky eater merupakan salah satu spektrum food preference yang terjadi pada masa kanak-kanak [1]. Food preference memiliki spektrum, mulai dari picky eater sampai selective eater. Fussy eaters didefinisikan sebagai anak yang menolak makanan tertentu atau pilih-pilih makan, namun masih mengonsumsi minimal satu macam dari setiap kelompok makanan, yaitu karbohidrat, protein, sayur atau buah, baik makanan tersebut sudah dikenalnya ataupun belum. Sedangkan selective eater adalah anak yang menolak semua jenis makanan dalam kelompok makanan tertentu, misalnya menolak semua makanan sumber protein.
Perbedaan Fussy Eaters Normal vs Food Neophobia pada Anak
Fussy eaters erat kaitannya dengan food neophobia. Food neophobia merupakan bagian dari fase perkembangan normal seorang anak. Pada fase food neophobia, anak cenderung menolak makanan baru. Fase neophobia ini sebenarnya merupakan proses mekanisme evolusi survival yang menguntungkan untuk membantu anak menghindari konsumsi substansi beracun saat sang anak sudah memiliki kemampuan mobilitas dan memilih makanannya sendiri tanpa pengawasan orang tua. Food neophobia umumnya terjadi pada pengenalan makanan baru, sedangkan fussy eating dapat terjadi pada makanan yang baru maupun yang sudah dikenal sebelumnya.
Penyebab picky eating termasuk kesulitan makan, keterlambatan pengenalan makan bertekstur pada periode MPASI, tekanan atau paksaan untuk makan, preferensi saat awal; efek psikologis orang tua misalnya ibu yang khawatir anaknya menjadi pemilih makanan [2].
Dampak Fussy Eaters pada Pertumbuhan Anak
Fussy eaters dapat memengaruhi variasi dan pilihan nutrisi anak. Anak yang mengalami fussy eaters yang berkepanjangan dapat memengaruhi status gizi dan berisiko mengalami defisiensi nutrien yang tidak terkandung dari pilihan makanannya sehari-hari. Hal ini juga termasuk kekurangan serat pangan, sebagai akibat kurangnya asupan sayur dan buah, dapat mengakibatkan konstipasi pada anak dengan picky eating. [2]
Strategi Mengatasi Fussy Eaters
Intervensi perilaku berupa pengenalan makanan baru sejak usia dini merupakan salah satu upaya pencegahan fussy eaters. Tata laksana fussy eaters maupun selective eater adalah mengatasi ketidaksukaan terhadap makanan dengan pengenalan sistematik terhadap makanan baru (systematic introduction of new food), menggunakan prinsip berikut: [3-4]
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menangani anak yang fussy eaters, jadi MomDad jangan menyerah, ya!
Referensi:
28 Jan 2018
4 Agu 2022
21 Sep 2022
13 Des 2022