Meta PixelAturan Screen Time Anak menurut IDAI, Ikuti Panduan Amannya!<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Aturan Screen Time Anak menurut IDAI, Ikuti Panduan Amannya!

Author: Tim PrimaKu

15 Nov 2025

Topik: Screen Time

Anak-anak zaman sekarang lahir di era digital. Sejak kecil, mereka sudah akrab dengan layar, entah itu televisi, gadget, atau internet. Dunia digital memang bisa membantu anak belajar banyak hal, mulai dari mencari informasi untuk tugas sekolah, berinteraksi dengan teman, sampai mengasah kreativitas lewat game dan video edukatif.

Tapi, seperti dua sisi mata uang, internet juga punya risiko, mulai dari paparan konten tidak pantas, pencurian data pribadi, sampai cyberbullying. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mendampingi anak menggunakan internet secara bijak dan aman.

Tips Aman Berinternet untuk Anak 

Sebagai orang tua, MomDad memiliki peran besar dalam memastikan si Kecil aman di dunia digital. Berikut beberapa tips yang dapat membantu menciptakan lingkungan online yang lebih aman untuk si Kecil:

1. Batasi screen time

Menurut para ahli, waktu menatap layar sebaiknya tidak lebih dari 2 jam per hari untuk anak di atas usia 2 tahun. Terlalu lama di depan layar bisa membuat anak lebih berisiko terpapar konten yang tidak sesuai usia dan berpotensi mengalami kecanduan gadget. Ajak anak untuk menyeimbangkan waktu online dengan kegiatan lain seperti bermain di luar rumah, membaca buku, atau olahraga ringan.

2. Awasi penggunaan gadget dan komputer

Tempatkan perangkat digital di area keluarga, misalnya ruang tamu atau ruang makan. Dengan begitu, aktivitas online anak lebih mudah diawasi dan komunikasi dengan orang tua tetap terjaga.

3. Pantau aktivitas online anak

Sesekali, cek riwayat situs yang dikunjungi anak dan pastikan isinya sesuai usia. Orang tua juga bisa menggunakan aplikasi web filtering untuk membantu memblokir situs berisi kekerasan, pornografi, atau ruang chat tanpa pengawasan.

4. Bangun komunikasi terbuka

Ngobrol santai dengan anak soal keamanan di internet. Jelaskan situs apa yang aman dikunjungi, dan apa yang harus dilakukan jika anak mendapat pesan atau komentar yang membuatnya tidak nyaman. Ajarkan anak untuk tidak membalas pesan negatif, segera berhenti berinteraksi, dan laporkan ke orang tua atau guru.

5. Tingkatkan pengetahuan digital orang tua

Akan lebih mudah menetapkan aturan kalau orang tua juga paham dunia digital anak. Luangkan waktu untuk mengenal platform yang sering anak gunakan, seperti YouTube, TikTok, atau media sosial lainnya.

Hal yang Perlu Diajarkan ke Anak

Mengajarkan anak tentang keamanan digital sejak dini sangat penting untuk membangun kebiasaan yang baik di dunia maya. Pastikan ia memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat browsing internet dengan terapkan hal berikut:

  • Jangan pernah membagikan informasi pribadi (nama lengkap, alamat, nomor telepon, nama sekolah, atau lokasi rumah) tanpa izin orang tua.
  • Jangan berikan kata sandi kepada siapa pun, termasuk teman.
  • Hindari bertemu langsung dengan orang yang baru dikenal lewat internet tanpa sepengetahuan orang tua.
  • Jika mendapat pesan yang terasa tidak nyaman, abaikan, hentikan komunikasi, dan segera cerita ke orang tua.

Panduan Penggunaan Internet sesuai Usia

Setiap usia memiliki kebutuhan dan cara yang berbeda dalam menggunakan internet. Penting bagi MomDad untuk memahami tahapan usia anak dan memberikan pengawasan yang sesuai agar si Kecil dapat memanfaatkan internet dengan aman dan bermanfaat.

  • Usia 0–10 tahun:

Anak usia ini perlu pendampingan penuh. Gunakan fitur parental control atau aplikasi penyaring konten di gadget untuk memastikan anak hanya mengakses materi yang aman.

  • Usia 11–14 tahun:

Anak mulai lebih mandiri, tapi tetap perlu pengawasan. Orang tua bisa memberi pengertian tentang pentingnya menjaga privasi dan tidak membagikan informasi pribadi di dunia maya.

  • Usia 15–18 tahun:

Remaja biasanya sudah paham teknologi, tapi tetap butuh arahan tentang etika digital dan keamanan. Bantu mereka memahami risiko berbagi data pribadi, serta cara menolak ajakan atau pesan yang mencurigakan.

Internet bisa menjadi ruang belajar dan eksplorasi yang luar biasa bagi anak, asalkan digunakan dengan bijak dan aman. Peran MomDad bukan untuk membatasi, tapi mendampingi dan mengarahkan agar si Kecil tumbuh menjadi pengguna digital yang cerdas, tangguh, dan beretika.

Referensi: IDAI | Keamanan Menggunakan Internet bagi Anak