Si Kecil akan Punya Adik? Ini Tips untuk Siapkan Mentalnya!
Author: Ammy Marcinda
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A
Topik: Kelahiran, Psikologi Anak
Bersiap menanti kelahiran buah hati meski bukan untuk pertama kali, selalu jadi momen yang dinanti oleh para orang tua. Namun, MomDad sebaiknya juga turut memperhatikan kondisi sang kakak, ya! Tak sedikit anak yang belum siap saat harus berbagi perhatian terlebih jika jarak antara keduanya terlalu dekat.
Usia balita umumnya belum dapat secara verbal mengungkapkan perasaanya. Tak jarang rasa ketidaksukaan pada kehadiran sang adik membuat mereka bersikap ‘seolah-olah’ kehilangan kemampuan yang sudah dicapai sebelumnya. Sedangkan untuk usia balita yang lebih besar akan mengekspresikan perasaan dengan bertingkah ‘nakal’, tantrum atau menolak makan hingga tidak mengabaikan perintah MomDad.
Tips agar buah hati siap menerima kehadiran adik
Nah, agar kejadian ini tidak menimpa MomDad, sebaiknya lakukan beberapa hal agar sang kakak siap menerima adik dan memahami bahwa ia tidak akan kehilangan rasa sayang dan perhatian dari MomDad.
- Beri kabar mengenai kehadiran sang calon adik. Untuk anak usia kurang dari 3 tahun mungkin mereka tidak akan terlalu memahami, sedangkan bagi anak berusia 5 tahun ke atas, ia akan mengerti dan memberikan reaksi. Apapun reaksi si Kecil, baik senang, marah atau sedih, perlu dipahami bahwa semua itu adalah hal yang normal.
- Setelah memberi kabar mengenai kehamilan Mom pada buah hati, ajak si Kecil untuk turut mempersiapkan berbagai hal, seperti bantu menentukan tampilan kamar, memilihkan pakaian hingga mengajaknya saat MomDad melakukan pemeriksaan kehamilan.
- Perkenalkan si Kecil pada dongeng tentang persaudaraan. Dengan memberikan cerita yang memiliki tokoh kakak-beradik, si Kecil akan memahami ada banyak hal menarik yang bisa ia lakukan ketika calon adik lahir. Selain itu MomDad juga bisa mengajak si Kecil mengunjungi kerabat yang memiliki anak bersaudara.
- Meski memiliki adik, pastikan MomDad memiliki waktu khusus berkualitas hanya dengan si sulung. Bisa dengan mengajaknya jalan, atau melakukan aktivitas lain. Dengan tetap memberi perhatian pada si Kecil, ia pun tidak akan beranggapan kehadiran adik mengurangi kasih sayang MomDad.
- Sebelum kehadiran sang adik, beri penjelasan pada si Kecil bagaimana kondisi bayi yang baru lahir, di mana mereka akan banyak menangis, tidur dan belum bisa melakukan banyak aktivitas. Pada situasi ini MomDad juga bisa menjelaskan bahwa si Kecil juga pernah berada di fase bayi.
- Bekerjasama dengan pasangan. Ketika Mom sibuk dengan sang adik, minta ayah untuk memperhatikan si sulung.
Kehadiran adik merupakan suatu peristiwa besar dalam kehidupan si Kecil, sehingga mungkin MomDad perlu menunda memberikan peristiwa atau transisi besar lain kepadanya, seperti toilet training, menunda pindah ke kamar sendiri, menunda sleep training, atau memasukkannya ke sekolah. Terlalu banyak peristiwa besar yang terjadi dalam satu waktu mungkin akan terlalu membebani si Kecil. Perubahan konsisten dan bertahap adalah kuncinya.
Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar parenting? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Sumber foto: iStock
Referensi:
- Hirsch L. Birth of a second child. https://kidshealth.org/en/parents/second-child.html#catfamily
- Amanda Rock, Carly Snyder, MD,
- https://www.verywellfamily.com/preparing-your-first-child-for-a-new-baby
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.