Tips Menjaga Ginjal Anak agar Tetap Sehat
Author: Marisha A
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Ginjal, Tips
Penyakit ginjal identik dengan penyakit orang dewasa. Namun, kebiasaan yang dilakukan sejak kecil ternyata memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan ginjal saat anak sudah menginjak usia dewasa. Sebagai orang tua, MomDad memiliki peran penting untuk membiasakan anak bergaya hidup sehat agar ginjalnya dapat terjaga kesehatannya hingga mereka dewasa, dan untuk usia-usia selanjutnya. Berikut ini beberapa hal yang bisa MomDad lakukan!
Miliki kebiasaan hidup aktif
Aktivitas fisik yang cukup sesuai usia dapat membantu anak merasa lebih baik serta menjaga kesehatan anak. Aktivitas fisik memiliki manfaat bagi seluruh tubuh, tak terkecuali ginjal. Aktivitas fisik dapat meningkatkan metabolisme anak, menurunkan risiko penyakit kronik seperti obesitas, diabetes, atau hipertensi yang berpengaruh buruk bagi kesehatan ginjal. Orang tua perlu memantau agar anak tetap mendapatkan hidrasi yang cukup ketika beraktivitas dengan mengajarkan anak untuk menyadari “sinyal” tubuhnya, yaitu rasa haus. Batasi penggunaan screen time sesuai usia, dan lakukan berbagai kegiatan untuk membuat anak tertarik untuk tetap bergerak.
Batasi konsumsi gula
Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan risiko anak mengalami penyakit metabolik seperti diabetes melitus di kemudian hari. Diabetes juga merupakan salah satu penyebab gagal ginjal kronik, karena kadar gula darah yang tinggi dapat membebani dan merusak ginjal anak. Anak berusia lebih dari 2 tahun dan remaja sebaiknya tidak menkonsumsi gula lebih dari 25 gram per hari atau sekitar 6 sendok teh per hari.
Sediakan air untuk hidrasi
Biasakan anak untuk selalu melepas dahaganya menggunakan air, bukan menggunakan minuman-minuman bergula. Air dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi metabolisme. Asupan cukup air juga diperlukan untuk membantu ginjal membuang sisa-sisa metabolisme dari darah dalam bentuk urine. Pastikan anak mengonsumsi cukup air dalam sehari, terutama ketika cuaca panas. Dehidrasi atau kondisi kekurangan cairan tubuh dapat membuat anak merasa lemas, dan apabila berlanjut, dapat merusak ginjal dan menyebabkan gagal ginjal akut.
Orang tua dapat memantau kecukupan cairan lewat jumlah dan warna urine anak. Urine anak yang mendapatkan cukup cairan akan berwarna kuning muda dan tidak pekat. Kecukupan cairan kadang-kadang bisa dinilai dengan volum urine normal, sekitar 1-2 ml kilogram berat badan anak setiap 1 jam.
Batasi konsumsi garam
Garam dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang cukup. Namun, konsumsi terlalu banyak garam dapat meningkatkan retensi cairan tubuh dan meningkatkan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah dapat meningkatkan beban ginjal serta merusak ginjal. Peningkatan tekanan darah juga memiliki dampak buruk lain seperti meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke di kemudian hari. Batasi konsumsi makanan olahan bagi anak, karena makanan olahan pada umumnya memiliki kadar garam yang tinggi.
Jaga berat badan tetap “sehat”
Asupan kalori berlebih akan meningkatkan berat badan dan kadar lemak tubuh, tak terkecuali pada anak. Kondisi ini dapat menimbulkan overweight atau obesitas yang meningkatkan risiko anak mengalami diabetes, masalah ginjal, jantung, dan berbagai penyakit metabolik lainnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak yang obesitas cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami masalah ginjal seiring waktu. Berikan asupan makanan bergizi dan pastikan anak melakukan aktivitas fisik sesuai usianya agar berat badannya berada dalam kisaran normal.
Gunakan obat-obatan secara rasional
Apabila anak memang perlu mengkonsumsi obat tertentu, pastikan pemberiannya sesuai anjuran dokter dan hindari overuse ataupun penggunaan yang lebih lama dari durasi yang disarankan. Pastikan juga agar anak cukup minum setelah mengkonsumsi obat-obatan tersebut.
Lakukan pengecekan berkala
Pastikan anak diperiksa secara berkala, misalnya saat kontrol atau imunisasi ke dokter. Informasikan juga kepada tenaga kesehatan apabila orang tua menjumpai adanya keluhan atau gejala yang tidak biasa, misalnya tampak lelah berkepanjangan, kesulitan tidur, urine yang pekat atau berkurang, sulit berkonsentrasi, nafsu makan turun, hingga pembengkakan pada beberapa area tubuh, terutama ekstremitas dan wajah. Tenaga kesehatan akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memeriksa kesehatan secara umum serta kesehatan ginjal secara spesifik.
Apabila punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, MomDad dapat tanyakan pada ahli di Forum Tanya Dokter. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho!
Referensi:
- https://www.kidney.org/atoz/content/better-kidney-health-kids-seven-golden-rules
- https://www.cdc.gov/kidneydisease/prevention-risk/take-care.html
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.