Awas, Bayi Berisiko Overstimulasi karena Situasi Ini
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Overstimulasi
Memberikan stimulasi pada bayi sangat penting karena stimulasi yang tepat pada tahap perkembangan awalnya dapat memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan otak, kemampuan kognitif, sosial, emosional, dan fisik anak di masa depan. Namun, pemberian stimulasi juga perlu diperhatikan. Jangan sampai anak overstimulasi, karena dapat mempengaruhi perkembangan bayi.
Overstimulasi adalah suatu kondisi seorang anak merasa kewalahan terhadap berbagai pengalaman, sensasi, suara dan aktivitas melebihi dari apa yang dapat dihadapi anak. Bayi yang mengalami overstimulasi akan menunjukkan gejala berupa:
- Rewel
- Tampak lelah
- Sering memalingkan wajah atau menghindari kontak mata
- Mengepalkan tangan
- Menggoyangkan lengan atau menendang
- Menangis jika overstimulasi berkepanjangan
Umumnya, ada beberapa aktivitas yang dapat menyebabkan overstimulasi pada bayi, di antaranya:
- Dibawa ke pertemuan keluarga
- Berada di lingkungan yg bising dan ramai serta pemberian stimulasi berlebihan (diajak main /bercanda/digelitik terus menerus)
- Diajak bermain tanpa melihat cue yang diberikan bayi
- Terlalu banyak aktivitas
- Penggunaan gawai yang terlalu lama
- Perubahan suhu
Ketika bayi overstimulasi, ia tidak mengetahui bagaimana cara memberitahu MomDad bahwa ia tidak nyaman. Oleh karena itu, jika bayi sudah rewel dan terlihat tampak lelah, segera hentikan stimulasi serta membantu bayi menenangkan diri dengan membawanya ke ruangan yang redup dan tenang atau dengan menyelimuti bayi serta memeluk bayi, misalnya dengan baby wrap.
Referensi: Healthline (30 Juli 2021). 11 Signs of an Overstimulated Baby and How to Soothe Them. https://www.healthline.com/health/baby/11-signs-of-an-overstimulated-baby-and-how-to-soothe-them#what-is-overstimulation