
Tips Mempersiapkan Mudik pada Anak
29 Jan 2018
Author: Tim PrimaKu
3 Okt 2025
Topik: Overstimulasi, Menenangkan Bayi, 0-6 Bulan, 6-12 Bulan, Stimulasi Dini
Bayi memang terlihat kecil dan sederhana, tetapi sistem saraf mereka masih berkembang sehingga lebih mudah kewalahan ketika mendapat terlalu banyak rangsangan. Situasi yang biasa dan ringan bagi orang dewasa, seperti berbelanja, menghadiri pesta ulang tahun, atau kumpul keluarga, bisa jadi sangat melelahkan untuk bayi. Oleh karena itu, penting bagi MomDad memahami apa itu overstimulasi pada bayi, bagaimana mengenali tandanya, serta cara membantu bayi agar tetap tenang.
Apa Itu Overstimulasi pada Bayi?
Overstimulasi terjadi ketika bayi menerima terlalu banyak aktivitas, suara, atau sensasi yang melebihi kapasitas mereka untuk mengolah. Misalnya, berada di ruangan penuh orang asing, atau acara keluarga yang ramai, bisa membuat bayi menjadi tidak nyaman. Bayi yang lapar atau mengantuk juga lebih mudah mengalami overstimulasi.
Tanda Bayi Mengalami Overstimulasi
Secara biologis, overstimulasi membuat tubuh bayi menghasilkan hormon stres (kortisol) yang memicu sistem saraf simpatik (respons “fight or flight”). Akibatnya, jantung berdetak lebih cepat, napas menjadi cepat, dan otot menegang.
Tanda-tanda yang dapat muncul antara lain:
Cara Mencegah Overstimulasi pada Bayi
Pencegahan dimulai dari memahami apa saja pemicu overstimulasi pada anak. Meski tidak semua bisa dihindari, orang tua dapat melakukan langkah berikut:
Cara Menenangkan Bayi yang Mengalami Overstimulasi
Jika bayi terlihat kewalahan, bawa mereka keluar dari lingkungan yang penuh rangsangan. Tempat gelap, tenang, dan minim suara sangat membantu, misalnya kamar tidur bayi.
Beberapa cara yang bisa dilakukan:
Kapan Perlu Waspada?
Overstimulasi pada bayi adalah hal normal, dan tiap anak akan bereaksi berbeda. Namun, bila respons emosional bayi tampak berlebihan atau tidak sesuai dengan situasi, hal ini bisa menjadi tanda adanya kesulitan dalam memproses informasi atau emosi. Kondisi tersebut kadang berkaitan dengan gangguan perkembangan, seperti autism spectrum disorder (ASD) atau attention deficit disorder (ADD). Jika orang tua merasa khawatir dengan perkembangan anak, sebaiknya konsultasikan ke dokter anak.
Overstimulasi pada bayi bukanlah tanda kelemahan, melainkan bagian dari proses tumbuh kembang normal. Dengan mengenali tanda-tanda dan memahami cara menenangkan bayi, orang tua bisa membantu si kecil merasa lebih aman dan nyaman. Ingatlah bahwa bayi butuh waktu, ruang, dan rutinitas yang konsisten untuk beradaptasi dengan dunia di sekitarnya. Dengan dukungan penuh kasih dari orang tua, anak akan belajar mengelola rangsangan dan berkembang sesuai ritmenya sendiri.
Referensi: Signs of an Overstimulated Baby (and How to Calm Their System)