Meta PixelTips Menenangkan Bayi yang Overstimulasi<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Tips Menenangkan Bayi yang Overstimulasi

Author: Tim PrimaKu

3 Okt 2025

Topik: Overstimulasi, Menenangkan Bayi, 0-6 Bulan, 6-12 Bulan, Stimulasi Dini

Bayi memang terlihat kecil dan sederhana, tetapi sistem saraf mereka masih berkembang sehingga lebih mudah kewalahan ketika mendapat terlalu banyak rangsangan. Situasi yang biasa dan ringan bagi orang dewasa, seperti berbelanja, menghadiri pesta ulang tahun, atau kumpul keluarga, bisa jadi sangat melelahkan untuk bayi. Oleh karena itu, penting bagi MomDad memahami apa itu overstimulasi pada bayi, bagaimana mengenali tandanya, serta cara membantu bayi agar tetap tenang.


Apa Itu Overstimulasi pada Bayi?

Overstimulasi terjadi ketika bayi menerima terlalu banyak aktivitas, suara, atau sensasi yang melebihi kapasitas mereka untuk mengolah. Misalnya, berada di ruangan penuh orang asing, atau acara keluarga yang ramai, bisa membuat bayi menjadi tidak nyaman. Bayi yang lapar atau mengantuk juga lebih mudah mengalami overstimulasi.

Tanda Bayi Mengalami Overstimulasi

Secara biologis, overstimulasi membuat tubuh bayi menghasilkan hormon stres (kortisol) yang memicu sistem saraf simpatik (respons “fight or flight”). Akibatnya, jantung berdetak lebih cepat, napas menjadi cepat, dan otot menegang.

Tanda-tanda yang dapat muncul antara lain:

  • Menangis keras dan sulit ditenangkan
  • Rewel atau mudah marah
  • Tidak mau digendong (atau justru terlalu menempel pada orang tua)
  • Menolak menyusu
  • Terlihat lelah
  • Mengepalkan tangan
  • Wajah tampak takut atau tegang

Cara Mencegah Overstimulasi pada Bayi

Pencegahan dimulai dari memahami apa saja pemicu overstimulasi pada anak. Meski tidak semua bisa dihindari, orang tua dapat melakukan langkah berikut:

  • Menjaga jadwal makan tetap teratur
  • Menyelesaikan keperluan di luar rumah sesingkat mungkin
  • Memberikan waktu tenang di rumah
  • Menghindari penggunaan gawai pada anak di bawah 2 tahun
  • Menyesuaikan aktivitas dengan waktu tidur bayi
  • Menjaga rutinitas tidur siang dan malam tetap konsisten

Cara Menenangkan Bayi yang Mengalami Overstimulasi

Jika bayi terlihat kewalahan, bawa mereka keluar dari lingkungan yang penuh rangsangan. Tempat gelap, tenang, dan minim suara sangat membantu, misalnya kamar tidur bayi.

Beberapa cara yang bisa dilakukan:

  • Menyusui atau memberi botol
  • Menggendong dengan kain bedong (swaddle) atau mengayun perlahan
  • Menggunakan suara tenang, musik lembut, atau white noise
  • Untuk bayi yang tidak suka dibedong, letakkan di tempat tidur yang aman sambil tetap berada di dekatnya
  • Pada bayi yang lebih besar, pastikan kebutuhan dasar terpenuhi (tidak lapar, haus, terlalu panas atau dingin), lalu ajak mereka membaca buku atau berpelukan di ruangan yang redup


Kapan Perlu Waspada?

Overstimulasi pada bayi adalah hal normal, dan tiap anak akan bereaksi berbeda. Namun, bila respons emosional bayi tampak berlebihan atau tidak sesuai dengan situasi, hal ini bisa menjadi tanda adanya kesulitan dalam memproses informasi atau emosi. Kondisi tersebut kadang berkaitan dengan gangguan perkembangan, seperti autism spectrum disorder (ASD) atau attention deficit disorder (ADD). Jika orang tua merasa khawatir dengan perkembangan anak, sebaiknya konsultasikan ke dokter anak.

Overstimulasi pada bayi bukanlah tanda kelemahan, melainkan bagian dari proses tumbuh kembang normal. Dengan mengenali tanda-tanda dan memahami cara menenangkan bayi, orang tua bisa membantu si kecil merasa lebih aman dan nyaman. Ingatlah bahwa bayi butuh waktu, ruang, dan rutinitas yang konsisten untuk beradaptasi dengan dunia di sekitarnya. Dengan dukungan penuh kasih dari orang tua, anak akan belajar mengelola rangsangan dan berkembang sesuai ritmenya sendiri.


Referensi: Signs of an Overstimulated Baby (and How to Calm Their System)