Gimana Cara Mengukur Tinggi Badan Anak untuk Mendeteksi Stunting?
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Tinggi Badan, Stunting
Stunting merupakan salah satu permasalah gizi yang terjadi pada anak dimana tinggi badan anak tidak bertambah. Anak yang mengalami stunting memiliki pertumbuhan terlambat. Tubuhnya pun terlihat lebih pendek dan tampak lebih muda dibanding anak seusianya. Nah, salah satu cara untuk mengetahui apakah anak mengalami stunting atau tidak, adalah dengan mengukur tinggi badan anak. Kira-kira bagaimana cara mengetahuinya? Simak penjelasannya di bawah, yuk!
Cara Mengukur Tinggi Badan Anak untuk Menilai Stunting
Ada beberapa hal yang perlu diketahui apabila ingin mengukur tinggi badan anak untuk mengetahui apakah ia stunting. MomDad perlu memperhatikan usianya, jika anak berusia 0-24 bulan, maka pengukuran dilakukan pada posisi berbaring. Jika tidak dilakukan pada posisi berbaring maka hasil pengukuran harus ditambahkan 0,7 cm.
Sedangkan, pada anak di atas 2 tahun pengukuran dilakukan dengan posisi berdiri dengan metode yang tepat.
Terdapat pedoman umum tentang pertumbuhan tinggi badan anak yang dapat digunakan sebagai patokan. Patokan dapat dilihat menggunakan kurva WHO untuk anak 0-5 tahun sesuai jenis kelamin dan usia, atau menggunakan tabel panjang badan/tinggi badan menurut WHO. Pada anak 5-18 tahun, maka digunakan kurva CDC untuk memantau TB.
Jadi, untuk mengetahui apakah anak stunting atau tidak, pantau pertumbuhan tinggi badan secara rutin sejak lahir. Kemudian cek apakah sudah sesuai dengan standar yang ditentukan. MomDad perlu melakukan pengukuran tinggi badan anak secara rutin secara sendiri maupun dengan bantuan dokter anak. Selain itu, jangan lupa untuk penuhi gizi harian si Kecil agar ia terhindar dari stunting dan pertumbuhannya tetap berjalan sesuai dengan usia.
Referensi: Pedoman pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi dini TumbuhKembang Anak di Tingkat Pelayanan Dasar. Kementerian Kesehatan 2022.