Meta PixelKapan Orang Tua Harus Waspada Terkait Berat & Tinggi Bayi?<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Kapan Orang Tua Harus Waspada Terkait Berat & Tinggi Bayi?

Author: Tim PrimaKu / dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

14 Jun 2025

Topik: Tinggi Anak, BB Anak, Tumbuh Kembang, Gangguan Perkembangan

Pertumbuhan bayi adalah salah satu indikator utama kesehatan dan perkembangan optimal si Kecil. Setiap bulan, berat dan tinggi badan bayi akan berubah seiring dengan pertambahan usia dan asupan nutrisi yang didapatkan. Namun, tidak semua perubahan tersebut berjalan ideal. Ada kalanya pertumbuhan bayi melambat, stagnan, atau bahkan turun. Lalu, kapan orang tua harus mulai waspada terhadap berat dan tinggi badan anak? Apakah semua keterlambatan pertumbuhan perlu dikhawatirkan?


Memahami Pola Pertumbuhan Bayi yang Normal

Menurut kurva pertumbuhan dari WHO, bayi memiliki rentang pertumbuhan yang normal berdasarkan usia dan jenis kelamin. Pada umumnya:

  • Berat badan bayi baru lahir normal berada di kisaran 2500–4000 gram.
  • Tinggi badan saat lahir rata-rata antara 45–55 cm.
  • Dalam 6 bulan pertama, berat badan bayi seharusnya naik sekitar 600–1000 gram per bulan, dan tinggi badan bertambah sekitar 2,5 cm per bulan.
  • Memasuki usia 6–12 bulan, kecepatan pertambahan akan melambat, namun tetap ada peningkatan signifikan.

Pertumbuhan bayi biasanya dipantau melalui Kartu Menuju Sehat (KMS) atau aplikasi PrimaKu, yang mengacu pada kurva WHO untuk menentukan apakah anak berada dalam jalur pertumbuhan yang sesuai.


Tanda-Tanda Pertumbuhan yang Perlu Diwaspadai

Orang tua sebaiknya mulai waspada apabila menemukan hal-hal berikut saat memantau berat dan tinggi bayi:

  • Berat badan tidak bertambah atau turun dalam dua bulan berturut-turut. Ini bisa menandakan gangguan nutrisi, masalah pencernaan, atau penyakit kronis.
  • Kenaikan berat badan sangat lambat dibanding grafik WHO (misalnya turun garis/z-score). Jika berat badan turun ke zona kuning atau merah dalam KMS, segera konsultasikan ke tenaga kesehatan.
  • Tinggi badan tidak bertambah signifikan dalam 3 bulan. Pertumbuhan tinggi badan yang stagnan bisa menjadi tanda awal stunting.
  • Perbandingan berat dan tinggi tidak seimbang (IMT rendah). Bisa menunjukkan gizi kurang atau gizi buruk yang tersembunyi.
  • Lingkar kepala tidak bertambah sesuai usia. Meskipun bukan ukuran utama gizi, lingkar kepala juga mencerminkan pertumbuhan otak.

Memahami kurva pertumbuhan dan mengenali tanda-tanda keterlambatan sejak dini adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak jika pertumbuhan anak tampak stagnan atau menyimpang dari jalur normal.


Referensi:

  • Kementerian Kesehatan RI. (2021). Buku KIA Edisi Revisi 2020.
  • WHO - Child growth standards