Bayi Kuning - Kapan Orang Tua Perlu Kuatir?
Author:
Topik: Newborn
Orangtua seringkali kurang menyadari bayinya yang baru dilahirkan kuning, apalagi kalau bayi tersebut anak pertama. Seringkali yang memberitahu bayinya kuning adalah orang lain, bisa nenek/kakek, teman orangtua, atau dokter yang memeriksa.
Bahaya tidak ya bayi kuning? Untuk bisa menjawab pertanyaan ini kita perlu tahu kenapa bayi bisa kuning. Kuning pada bayi baru lahir umumnya disebabkan kadar bilirubin meningkat dalam darah bayi. Bilirubin yang meningkat menyebabkan warna kuning di mata dan kulit bayi. Bilirubin terdiri dari bilirubin indirek dan bilirubin direk.
Penjumlahan kadar bilirubin indirek dan direk didalam darah disebut bilirubin total. Pada bayi berusia kurang dari 2 minggu, kuning tersebut biasanya disebabkan peningkatan bilirubin indirek, sedangkan bilirubin direk masih normal. Untuk bayi berusia di bawah 2 minggu, umumnya yang perlu diperhatikan adalah kuning saat bayi berusia sebelum 1 minggu.
Dalam beberapa hari kehidupan bayi dapat sangat meningkat kadar bilirubinnya sehingga tampak sangat kuning. Dokter anak pada umumnya sudah dapat menduga bayi yang memerlukan pengawasan kadar bilirubin pada 3 hari pertama sewaktu bayi masih dirawat setelah dilahirkan. Kadang-kadang bayi dapat makin kuning setelah bayi dipulangkan dari rumah sakit. Dokter umumnya akan memeriksa kadar bilirubin bayi dan menentukan apakah diperlukan tindakan khusus atau tidak. Dokter akan menentukan apakah kuning dalam tahap membahayakan, apakah sudah memerlukan terapi atau belum. Bila ragu, dokter umumnya akan memeriksa kadar bilirubin dalam darah. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah apakah bayi mendapat ASI eksklusif atau susu formula atau campuran. Apakah bayi minum dengan baik, apakah bayi jadi makin sering tidur terus? Apakah berat badann ya menurun? Data ini penting disampaikan pada dokter saat ia memeriksa bayi Anda. Bila kuning pada bayi berusia kurang dari 2 minggu ini sangat tinggi, kadar bilirubin indirek dapat meracuni otak dan menyebabkan kerusakan otak yang permanen. Bayi dapat saja kejang dan kesadaran nya menurun. Tentu hal ini perlu dicegah sebelum terjadi dengan membawa bayi ke dokter.
Untuk bayi berusia di atas usia 2 minggu, bila bayi tampak kuning, perhatikan warna buang air kecilnya. Apa warna tinja yang keluar, apakah seperti dempul putih/pucat? Bayi berusia 2 minggu dan tampak masih kuning, perlu diperiksa dokter untuk ditentukan apakah terjadi peningkatan bilirubin direk yang menjadi petanda adanya gangguan hati. Bayi yang terdapat kelainan hati perlu diperiksa lebih lanjut, dicari penyebabnya dan diberikan obat-obat untuk mengatasinya. Ada penyakit hati yang perlu segera dikenali yaitu atresia bilier. Gejalanya adalah bayi kuning dan tinjanya berwarna dempul/pucat. Bila menemukan dua keadaan ini, segera bawa bayi Anda ke dokter. Bayi atresia bilier perlu dilakukan operasi yang disebut operasi Kasai sebelum usianya 2 bulan. Bila terlambat, hati umumnya sudah rusak berat (sirosis hati) sehingga satu-satunya cara menyelamatkan bayi adalah dengan transplantasi hati. Oleh sebab itu orangtua yang memiliki bayi perlu waspada bila bayinya kuning. Jangan terus menjemur bayi kuning tanpa tahu penyebabnya.
Jadi perhatikan hal-hal di atas bila bayi Anda tampak kuning. Perhatikan usia bayi saat bayi tampak kuning. Hubungi dokter (anak) langganan keluarga Anda untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Penulis:
DR. Dr. Hanifah Oswari, Sp.A(K)
Ikatan Dokter Anak Indonesia
Editor:
Dr.Badriul Hegar, Sp.A(K),Ph.D
Ikatan Dokter Anak Indonesia