primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Kapan Usia Tepat untuk Anak Belajar Calistung?

Author: Dhia Priyanka

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A

Topik: 3-5 Tahun, Article, Calistung

Calistung atau baca, tulis, dan hitung merupakan kemampuan dasar yang perlu dikuasai anak. Untuk mengasah kemampuan ini, MomDad perlu mengajarkan calistung pada anak agar ia siap saat memasuki usia sekolah. Nah, kapan sih calistung dapat diajarkan oleh anak?

Perkembangan membaca dan menulis anak

calistung.jpg

Belajar adalah suatu proses membentuk keterampilan, termasuk keterampilan untuk membaca, menulis, dan berhitung. Sistem pendengaran dan kecerdasan manusia mampu melakukan adaptasi untuk memproses ucapan, sedangkan indera penglihat kita tidak secara otomatis mampu mengenali bentuk huruf dan angka. Membaca dan menulis merupakan sesuatu yang harus diajarkan. Untuk anak dapat membaca dan menulis, ia harus sudah mampu mengenali kesesuaian antara bunyi huruf dengan bentuknya. Kemudian barulah ia dapat memahami arti kata yang dibaca.

Usia 0 sampai dengan usia kindergarten (5-6 tahun) disebut sebagai usia pra-literasi. Pada tahap ini anak masih belajar membaca melalui sistem fonologi, yaitu kesesuaian bunyi huruf dengan bentuk. Setelah usianya 8 tahun, anak dapat membaca dan menulis dengan cakap, dan belajar hal baru melalui membaca dan menulis, bukan lagi belajar mengenali kata.

Nah, berikut tahapan membaca dan menulis anak sesuai usia dan kemampuan:

Usia 1-3 tahun:

  • Mengidentifikasi objek dalam sebuah buku, misal: Mana sapi?
  • Mencoret-coret di kertas
  • Menyambung kalimat dari cerita di buku
  • Mengetahui nama buku favorit mereka dan mengidentifikasi judul dari gambar halaman judul

Usia 3-4 tahun:

  • Mengeksplorasi buku secara mandiri
  • Dapat menceritakan ulang cerita yang sering didengarnya
  • Menyanyikan lagu alfabet
  • Mengenali huruf pertama dari nama mereka
  • Membuat symbol-simbol yang menyerupai tulisan
  • Mengenali berbagai tanda dan label (misal rambu lalu lintas)
  • Mengenali beberapa huruf
  • Mencocokkan bentuk huruf dengan bunyinya
  • Mengenali huruf-huruf dalam namanya
  • Mengenali bahwa buku dibaca dari kiri ke kanan dan atas ke bawah

Usia 5 tahun:

  • Mencocokkan bunyi kata dengan tulisan
  • Menulis beberapa huruf dan angka
  • Mengenali beberapa kata familiar yang tercetak di buku/tulisan
  • Membaca beberapa kata sederhana

Usia 6-8 tahun:

  • Mampu membaca dan menulis huruf besar dan kecil
  • Mengerti cerita yang berbentuk gambar
  • Menulis dengan baik

Usia 7-8 tahun:

  • Membaca buku mandiri
  • Dapat menulis dalam bentuk paragraf
  • Menggunakan tanda baca
  • Mengenali ejaan yang salah
  • Menulis pesan singkat

Untuk kemampuan menulis, sebenarnya sejak usia 1 tahun, anak sudah mampu memegang alat tulis dan mencoret-coret. Tahap perkembangan pra-menulis anak adalah sebagai berikut:

  • Usia 1-1,5 tahun : mencoret-coret, cara pegang pensil dengan cylindrical grasp
  • Usia 2-3 tahun: membuat garis vertikal, horizontal, lingkaran dengan cara pegang pensil digital grasp
  • Usia 3,5-4 tahun: membuat tanda tambah, cara pegang pensil modified tripod grasp
  • Usia 4-7 tahun: menyalin berbagai bentuk, cara pegang pensil tripod grasp

Kemampuan menghitung

istockphoto-1341475236-612x612.jpg

Usia 2-3 tahun, anak sudah mampu menghitung benda dengan cara menyentuh atau menunjuk. Di usia 3-5 tahun, anak sudah mampu menyebutkan angka dalam urutan bilangan serta mengerti tanda hitung. Dalam mencapai keterampilan berhitung, anak perlu memiliki memori yang baik, perhatian atau fokus yang baik, dan perencanaan terhadap tujuan selanjutnya.

Prinsip pembelajaran adalah dengan pengulangan terus-menerus. Dibutuhkan pengulangan hingga berjuta kali agar keterampilan yang didapat maksimal. Perkembangan otak balita salah satunya bergantung pada stimulasi yang diberikan oleh pengasuh. Belajar membaca, menulis, dan berhitung harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan periode perkembangan anak. Beberapa referensi menyatakan bahwa ada anak yang dapat diajarkan mulai usia 4 tahun, namun ada pula yang belum mampu ajar hingga usianya 8 tahun. Apabila anak belum mampu atau belum siap diajarkan calistung, maka ia akan terpaksa dan merasa bahwa belajar itu tidak menyenangkan.

Tips mengajarkan calistung

istockphoto-950295528-612x612.jpg

Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan pada balita untuk menstimulasi ketertarikan terhadap calistung antara lain adalah :

  • Membaca buku cerita
  • Menumpuk balok
  • Menirukan gerakan tubuh
  • Memberi instruksi anak untuk mengambil, memindahkan, atau memasukkan mainan
  • Coret-coret atau mewarnai dengan krayon (tergantung usia anak)
  • Merangkai puzzle
  • Bermain di luar rumah, untuk mengenalkan kosa kata baru
  • Menyediakan berbagai alat (kertas, krayon, spidol)
  • Menghitung makanan, mainan, jari
  • Bermain peran, jual-beli, masak-masakan
  • Tracing huruf dan angka (usia 4-5 tahun)
  • Menghitung lebih dari 10 (usia 4-5 tahun)
  • Story telling (usia 4-5 tahun)
  • Melatih cara menggenggam pensil

Nah, itu dia penjelasan seputar calistung yang perlu MomDad terapkan pada si Kecil sesuai usia.

Pastikan MomDad membaca dan memahami penjelasan di atas agar bisa menjawab Kuis dengan tepat. Good luck, MomDad!

Sumber bacaan:

Artikel ini telah ditinjau oleh dr. Angga Wirahmadi, SpA(K) - UKK TKPS IDAI


familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: