Pemberian MPASI yang tepat tak hanya melengkapi kebutuhan nutrisi, tetapi juga menjadi salah satu upaya penting dalam mencegah stunting. Berdasarkan hasil Riset Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting masih mencapai 21,6%, padahal pemerintah menargetkan sampai 14%. Oleh karena itu, penting bagi MomDad mengetahui apa yang harus ada di piring si Kecil agar tumbuh optimal dan terhindar dari masalah stunting.
Ketahui “Isi Piringku” Versi MPASI
Kemenkes dan IDAI menganjurkan menu MPASI lengkap, yakni karbohidrat, sayuran, protein nabati, dan protein hewani. Untuk anak usia MPASI (6–23 bulan), isi piring disesuaikan agar sesuai dengan kebutuhan nutrisi tumbuh kembangnya.
Berikut ini komponen “Isi Piringku” yang sebaiknya selalu hadir dalam menu MPASI harian:
- Karbohidrat (Takaran Per-kali Makan)
Usia 6-8 bulan:
- 20-30 gram nasi, atau
- 50 gram nasi tim, atau
- 50 gram atau ½ kentang berukuran sedang
Usia 9-11 bulan:
- 25-40 gram nasi, atau
- 60-80 gram nasi tim, atau
- 70 gram kentang
Usia 12-23 bulan:
- 50-70 gram nasi, atau
- 80-130 gram nasi tim, atau
- 75-130 gram kentang
Protein (Takaran Per-hari)
Usia 6-8 bulan:
- 30-45 gram daging ayam (sekitar 1 potong sedang), atau
- 20-30 gram hati ayam (sekitar 1 potong sedang), atau
- 30-45 gram daging ikan (sekitar ⅓ potong sedang), atau
- 25-40 gram udang basah (sekitar 4-6 udang berukuran sedang), atau
- 50-75 gram tempe (2-2 ½ potong tempe ukuran sedang), atau
- 1 butir telur ayam (per-hari)
Usia 9-11 bulan:
- 45-60 gram daging ayam (sekitar 1-1 ½ potong ayam ukuran sedang), atau
- 30-50 gram hati ayam (sekitar 1-1 ½ potong sedang), atau
- 45-60 gram daging ikan, atau
- 37 1/2-55 gram udang basah (sekitar 5-8 udang berukuran sedang), atau
- 75-110 gram tempe (2 ½ - 3 ¼ potong tempe ukuran sedang), atau
- 1-1 ½ butir telur ayam
Usia 11-23 bulan:
- 80-120 gram daging ayam (sekitar 2-3 potong sedang), atau
- 60-90 gram hati ayam (sekitar 2-3 potong sedang), atau
- 80-120 gram daging ikan, atau
- 70-100 gram udang basah (sekitar 10-15 udang berukuran sedang), atau
- 140-200 gram tempe (2 ¾ - 3 ½ potong tempe ukuran sedang), atau
- 2-3 butir telur ayam
Lemak (Takaran Per-kali Makan)
Usia 6-8 bulan:
- 2,5 ml atau ½ sendok teh (sdt) minyak kelapa
- 2,5 ml atau ½ sendok teh (sdt) minyak jagung
- 2,5 ml atau ½ sendok teh (sdt) minyak kedelai
- 20 gram santan
Usia 9-11 bulan:
- 5 ml atau 1 sendok teh (sdt) minyak kelapa
- 5 ml atau 1 sendok teh (sdt) minyak jagung
- 5 ml atau 1 sendok teh (sdt) minyak kedelai
- 30-40 gram santan
Usia 12-23 bulan:
- 7,5 ml atau 1 ½ sendok teh (sdt) minyak kelapa
- 7,5 ml atau 1 ½ sendok teh (sdt) minyak jagung
- 7,5 ml atau 1 ½ sendok teh (sdt) minyak kedelai
- 40-50 gram santan
Jadi, pastikan piring si Kecil berisi semua komponen tersebut dalam tiap waktu makan utama.
Berikan Nutrisi Padat dan Seimbang
MPASI yang padat dan seimbang artinya makanan tersebut mengandung energi, protein, vitamin, dan mineral dalam jumlah cukup sesuai kebutuhan anak, meskipun diberikan dalam jumlah kecil. Ini penting karena kapasitas lambung bayi terbatas, jadi kualitas makanannya harus maksimal.
Ciri-ciri MPASI padat gizi dan seimbang antara lain:
Seperti ikan, ayam, hati, telur. Protein hewani mengandung zat gizi esensial untuk pertumbuhan dan mencegah anemia defisiensi besi.
- Mengandung zat besi dan zink
Nutrisi ini berperan penting dalam pertumbuhan tinggi badan dan daya tahan tubuh. Zat besi tinggi terdapat pada hati ayam, daging merah, dan ikan.
- Sayur dan buah sebagai pelengkap
Untuk mencukupi kebutuhan vitamin, mineral, dan serat yang mendukung imunitas dan pencernaan.
- Dibuat dengan tambahan lemak sehat
- Lemak meningkatkan kepadatan kalori dan membantu perkembangan otak serta penyerapan nutrisi.
- Tekstur dan jumlah disesuaikan usia
Bayi 6–8 bulan mulai dengan makanan lumat/saring; usia 9–11 bulan sudah bisa cincang; dan usia 12 bulan ke atas mulai beralih ke makanan keluarga yang dipotong kecil.
Contoh MPASI padat gizi:
- Bubur nasi + hati ayam cincang + wortel + minyak kelapa
- Tim tahu + ikan lele kukus + bayam + santan
- Nasi lembek + telur orak-arik + brokoli + keju parut
Mencegah stunting bukan hanya soal pemberian makanan, tapi soal pola makan seimbang, edukasi, dan lingkungan sehat. Dengan memastikan setiap piring MPASI mengandung karbohidrat, sayur, protein nabati, dan hewani; serta mengutamakan kebersihan dan edukasi praktis, tumbuh kembang si Kecil bisa terjaga optimal. Yuk, wujudkan generasi Indonesia yang sehat dan bebas stunting sejak dini!
Referensi:
- Amalina Firdaus, Tri Asih, Tri Siswati. Pendidikan dan Pelatihan MPASI Anak Usia 6-24 Bulan pada Ibu Balita di Wilayah Puskesmas Tempel. Jurnal Kesehatan Pengabdian Masyarakat. Vol 4., No. 2 Oktober 2023, pp. 35 – 40
- Lolita A.M. Parera , I Gusti M.N Budiana, Yantus A.B. Neolaka , Jasman, Kasimir Sarifudin, Ni Wayan O.A.C. Dewi. MP-ASI Nutritional Education As An Alternative For Stunting Prevention. Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara Volume. 3 No. 3 September 2024 e-ISSN : 2964-9528, dan p-ISSN : 2964-2051, Hal. 35-44.
- Ayo Sehat Kementerian Kesehatan.
- Mommyclopedia 78 Resep MPASI oleh dr. Meta Hanindita, Sp.A(K).