
Makanan Pendamping ASI (MPASI)
28 Jan 2018

Author: Tim PrimaKu
8 Des 2025
Topik: Stunting, MPASI Adekuat
Dari berbagai penelitian di negara berkembang, ditemukan bahwa weight faltering, yang menjadi awal mula stunting, paling sering muncul pada usia 3 bulan hingga 18–24 bulan. Menariknya, masa tersebut mencakup hanya sedikit periode ASI eksklusif dan lebih banyak periode ketika anak sudah mulai MPASI. Artinya, kualitas dan cara pemberian MPASI memegang peran krusial dalam pencegahan stunting.
Mengapa MPASI Sangat Penting dalam Mencegah Stunting?
WHO dan UNICEF menegaskan bahwa periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah fase emas yang menentukan tumbuh kembang anak. Pencegahan stunting dimulai dari:
Mulai usia 6 bulan, ASI saja tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan energi, protein, zat besi, dan mikronutrien lain. Karena itu, MPASI harus dirancang agar padat energi dan kaya zat gizi.
Syarat MPASI Adekuat
Untuk mencegah stunting, MPASI harus memenuhi 4 prinsip utama:
1. Tepat Waktu
MPASI diberikan saat anak berusia sekitar 6 bulan. Pada kondisi tertentu, dokter dapat merekomendasikan MPASI mulai usia 4–6 bulan dengan evaluasi medis.
2. Adekuat Secara Nutrisi
Harus memenuhi kebutuhan makro (karbohidrat, lemak, protein) dan mikro (zat besi, zinc, vitamin A, B, kalsium, dan lain-lain).
3. Aman dan Higienis
Proses menyiapkan, menyimpan, dan menyajikan makanan harus sesuai standar kebersihan.
4. Diberikan dengan Cara yang Benar (Responsive Feeding)
Orang tua merespons sinyal lapar/kenyang anak dan memastikan suasana makan yang positif.
Rumus Komposisi Dasar MPASI
Berikut rumus MPASI dari Dr. Meta + tambahan formula standar WHO/UNICEF untuk pencegahan stunting:
1. Protein Hewani (Prohe): 10–15% dari total kebutuhan kalori
Prohe paling penting dalam pencegahan stunting karena mengandung asam amino esensial & tinggi zat besi/zinc. Contoh: telur, daging sapi, ikan, ayam, hati, udang.
2. Karbohidrat: 35–55% dari total kebutuhan kalori
3. Lemak: 30–45% dari total kebutuhan kalori
Lemak adalah sumber energi padat yang penting untuk mencegah weight faltering. WHO menekankan kebutuhan lemak tinggi untuk bayi di bawah 2 tahun.
4. Sayur/Buah
Hanya sebagai pengenalan rasa dan serat, bukan sumber utama kalori.
Sementara itu, beberapa instansi seperti WHO, IDAI, dan UNICEF, menyarankan hal berikut untuk mencegah anak dari stunting:
1. Rumus Kepadatan Energi (Energy Density)
WHO merekomendasikan kepadatan energi minimum 0.8–1 kcal per gram makanan untuk bayi MPASI. Artinya, hindari MPASI terlalu encer.
2. Rumus Minimal Protein Hewani per Porsi Rekomendasi IDAI & UNICEF:
Setiap porsi MPASI utama harus mengandung minimal 30% protein dari sumber hewani.
Pada bayi 6–12 bulan, kebutuhan protein ± 1.2–1.5 g/kg/hari, idealnya sebagian besar dari Prohe.
3. Rumus Zat Besi (Iron Density)
Untuk mencegah anemia dan stunting:
4. Rumus Frekuensi Makan Berdasarkan Usia (WHO)
5. Rumus Textur Progression
Pengenalan tekstur memengaruhi pertumbuhan:
Ketertinggalan tekstur berisiko membuat intake rendah hingga memicu stunting.
Pencegahan stunting tidak hanya tentang “memberi makan”, tetapi memberi MPASI yang padat gizi, kaya protein hewani, tinggi zat besi, higienis, dan sesuai usia. Dengan mengikuti rumus MPASI adekuat dari WHO dan IDAI, MomDad dapat memastikan si Kecil mendapatkan nutrisi optimal untuk tumbuh maksimal.
Referensi:

28 Jan 2018

29 Jan 2018

30 Des 2021

1 Mar 2022