Meta PixelTakut Anak Speech Delay? Jangan Abaikan Tanda-Tanda Ini sejak Dini<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Takut Anak Speech Delay? Jangan Abaikan Tanda-Tanda Ini sejak Dini

Author: Tim PrimaKu

19 Nov 2025

Topik: 6-12 Bulan, Article, Parenthood, 6-12 Bulan

“Dok, kok bayi saya belum ngoceh ya, padahal udah 8 bulan?”

 Pertanyaan ini sering banget muncul di ruang praktik dokter anak. Padahal, tanda-tanda keterlambatan bicara (speech delay) sebenarnya bisa dikenali sejak bayi baru lahir, bahkan sebelum mereka mulai mengucapkan kata pertama.


Apa Itu Speech Delay?

Speech delay adalah kondisi ketika anak mengalami keterlambatan dalam kemampuan berbicara dibandingkan anak seusianya. Anak dengan speech delay mungkin sudah bisa memahami perintah sederhana, tapi sulit mengungkapkan kata atau kalimat dengan jelas[1].

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), kemampuan komunikasi bayi berkembang bertahap sejak lahir, mulai dari menangis, mengoceh, meniru suara, hingga menyebut kata pertama sekitar usia 12 bulan[2]. Jadi, keterlambatan di salah satu tahap ini bisa jadi tanda awal speech delay.

Tanda-Tanda Speech Delay Sejak Newborn

Mungkin diagnosis speech delay tidak ditegakkan pada bayi baru lahir, namun sejak awal bayi sudah menunjukkan bentuk komunikasi awal melalui tangisan, respons terhadap suara, dan ekspresi wajah. Beberapa tanda yang perlu MomDad perhatikan sejak dini antara lain:

  • Tidak merespons suara keras atau panggilan sejak lahir bisa mengindikasikan gangguan pendengaran[3].
  • Tidak mengoceh di usia 6-9 bulan, misalnya “ba-ba” atau “da-da”[2].
  • Tidak menoleh atau tampak tidak tertarik ketika diajak bicara.
  • Jarang tersenyum sosial atau kontak mata, yang bisa jadi tanda gangguan interaksi juga[4].

Kalau tanda-tanda ini muncul, sebaiknya jangan tunggu sampai anak “nanti juga bisa sendiri.” Pemeriksaan dini penting untuk memastikan apakah penyebabnya adalah gangguan pendengaran, keterlambatan perkembangan, atau kondisi lain seperti autism spectrum disorder.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

IDAI menyarankan orang tua untuk aktif memantau perkembangan bicara dan bahasa anak sesuai usia[1]. Bila pada usia:

  • 6 bulan: belum merespons suara atau tidak mengoceh,
  • 9 bulan: tidak meniru suara atau belum menunjukkan minat berkomunikasi,
  • 12 bulan: belum bisa menyebutkan kata bermakna seperti “mama” atau “papa”,

Segera konsultasikan ke dokter spesialis anak atau tumbuh kembang. Deteksi dan intervensi dini bisa membuat hasil terapi jauh lebih baik.

Cara Stimulasi Bicara Bayi Sejak Dini

MomDad bisa bantu stimulasi kemampuan bicara anak sejak newborn dengan cara sederhana seperti:

  • Sering ajak bayi bicara walau dia belum mengerti.
  • Nyanyikan lagu, bacakan buku, atau ceritakan kegiatan sehari-hari.
  • Kontak mata dan ekspresi wajah saat berbicara, agar bayi belajar membaca emosi.
  • Batasi penggunaan gadget di sekitar bayi, terlalu banyak paparan layar bisa menghambat perkembangan bahasa[5].

Setiap anak memang punya ritme perkembangan berbeda, tapi tetap penting bagi orang tua untuk peka pada tanda-tanda keterlambatan dan tidak menunggu terlalu lama untuk konsultasi.


Referensi: