Meta PixelToilet Training Gagal Terus? Mungkin Ini Penyebabnya!<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Toilet Training Gagal Terus? Mungkin Ini Penyebabnya!

Author: Tim PrimaKu

6 Mei 2025

Topik: Toilet Training, Tumbuh Kembang

MomDad, pernah nggak sih merasa bingung atau bahkan frustrasi karena proses toilet training si Kecil tidak kunjung berhasil, meskipun berbagai cara sudah dicoba? Di usia tertentu, sebagian anak memang mulai menunjukkan ketertarikan untuk buang air di toilet, namun ternyata tidak semua anak bisa langsung berhasil menjalani proses ini. Toilet training bukanlah sekadar melatih anak untuk tidak menggunakan popok, tetapi juga melibatkan kesiapan fisik, emosional, dan psikologis si Kecil. Nah, agar MomDad tidak semakin stres, mari kita bahas bersama apa saja kemungkinan penyebab toilet training yang tidak berjalan lancar.


1. Anak Belum Siap Secara Fisik atau Emosional

Salah satu alasan paling umum gagalnya toilet training adalah karena si Kecil belum benar-benar siap. Beberapa indikator kesiapan toilet training antara lain:

  • Si Kecil mampu duduk dan berdiri sendiri.
  • Frekuensi buang air kecil dan besar mulai teratur.
  • Menunjukkan ketertarikan terhadap toilet atau celana dalam.
  • Dapat mengomunikasikan keinginan untuk buang air.

Jika tanda-tanda tersebut belum terlihat, bisa jadi si Kecil masih membutuhkan waktu untuk mencapai kesiapan tersebut.

2. Pendekatan yang Terlalu Memaksa

MomDad mungkin ingin si Kecil segera lepas dari popok, namun pendekatan yang terlalu memaksa atau memberi tekanan justru dapat membuat ia merasa tertekan dan cemas. Hal ini dapat menghambat proses belajar dan bahkan menimbulkan penolakan terhadap toilet training itu sendiri.

3. Adanya Perubahan Besar dalam Kehidupan si Kecil

Perubahan besar seperti pindah rumah, kelahiran adik, atau mulai masuk daycare dapat memengaruhi rasa aman dan nyaman si Kecil. Dalam kondisi seperti ini, si Kecil bisa mengalami regresi, yaitu kembali ke kebiasaan lama termasuk menolak toilet training.

4. Pengalaman Tidak Menyenangkan Terkait Toilet

Beberapa anak pernah mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan saat menggunakan toilet, misalnya buang air besar yang keras dan menyakitkan, atau terjatuh saat duduk di toilet dewasa. Pengalaman-pengalaman ini bisa menimbulkan ketakutan dan membuat si Kecil enggan mengulangi aktivitas tersebut.

5. Kurangnya Konsistensi dalam Rutinitas

Toilet training membutuhkan pengulangan dan rutinitas yang konsisten. Jika MomDad belum memiliki jadwal atau aturan yang jelas dalam melatih si Kecil, hal ini bisa membingungkan dan menghambat proses belajar. Misalnya, si Kecil diminta menggunakan celana dalam di rumah, namun tetap memakai popok saat di tempat lain.

6. Adanya Masalah Kesehatan yang Mendasari

Jika toilet training terus mengalami kegagalan meskipun sudah dilakukan dengan sabar dan konsisten, ada baiknya MomDad mempertimbangkan kemungkinan adanya gangguan kesehatan. Infeksi saluran kemih, sembelit, atau gangguan perkembangan tertentu dapat menjadi penyebabnya. Konsultasi dengan dokter anak atau psikolog tumbuh kembang bisa menjadi langkah yang tepat.


Proses toilet training memang membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan pemahaman. Yang terpenting, MomDad tetap mendampingi si Kecil dengan pendekatan yang suportif dan penuh kasih sayang. Setiap anak memiliki waktunya sendiri dalam belajar dan berkembang. Jadi, jangan khawatir jika si Kecil belum berhasil saat ini. Dengan dukungan dan pendekatan yang tepat, MomDad akan membantu si Kecil membangun kepercayaan diri dan kemandiriannya.


Referensi: