Meta PixelPrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia
primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Apakah Anak boleh Main Gawai?

Oleh: dr. Afiah Salsabila

Topik: Screen Time, gawai

Dengan perkembangan teknologi yang pesat, gawai elektronik berlayar yang multifungsi semakin menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita semua. Pemakaian gawai berlayar berperan penting dalam kegiatan sehari-sehari seperti bisnis dan pendidikan. Karena kelumrahan pemakaian gawai elektronik saat ini, banyak orang tua yang menyodorkan gawai elektronik ke anak mereka yang masih kecil. Namun, bagaimana dampak penggunaan gawai elektronik berlayar pada anak? Apakah anak sudah boleh diberikan paparan terhadap layar?

Gawai elektronik berlayar dapat menyediakan konten pendidikan dan hiburan. Namun, penelitian-penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan berlebih terhadap layar dapat meningkatkan risiko gangguan perkembangan pada anak. Penelitian telah menunjukkan adanya hubungan berbanding terbalik antara waktu layar, khususnya menonton televisi, dan perkembangan fisik, kognitif, linguistik, dan keterampilan sosial-emosional.

Paparan terhadap layar yang berlebih juga dapat meningkatkan risiko gangguan tidur, obesitas, gangguan mental. Sebuah studi menemukan bahwa anak yang memiliki waktu layar sebanyak satu hingga empat jam per hari pada usia 1 tahun terkait meningkatkan risiko terjadinya keterlambatan perkembangan dalam komunikasi, pemecahan masalah, dan keterampilan motorik halus. Paparan berlebih terhadap layar juga menunjukkan dapat menurunkan performa akademis dan fungsi eksekutif pada anak. Tiap satu jam bertambahnya paparan terhadap layar dapat menurunkan 7% partisipasi dalam kelas dan 6% keterampilan matematika pada anak di sebuah studi yang dilakukan di Quebec, Kanada.

Ada beberapa teori mengapa waktu layar berlebih dapat menganggu perkembangan anak. Waktu layar berlebih dipikirkan dapat mengurangi kesempatan untuk berlatih berbicara dan terlibat dalam interaksi tatap muka. Anak-anak yang disodorkan dengan layar juga cenderung terpaku dengan apa yang ditampilkan oleh layar, hingga menjadi acuh terhadap peristiwa-peristiwa di sekitarnya dan tidak dapat belajar dari lingkungan sekitarnya; informasi yang diterima oleh anak yang terlalu banyak terpapar layar hanyalah terbatas dengan apa yang ditunjukkan dalam layar.

Berdasarkan studi, waktu layar anak kian meningkat. Untuk mencegah hal tersebut untuk berlanjut, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk tidak memberikan waktu layar sama sekali pada anak hingga anak menginjak usia 18 hingga 24 bulan, kecuali untuk video call. Ketika anak berumur 2-5 tahun, anak sudah boleh terpapar dengan layar, tapi dibatasi hingga maksimal satu jam per hari, dengan catatan tayangan yang ditampilkan mendidik dan membantu perkembangan anak. Pembatasan ini tidak hanya berlaku pada anak kecil. Menurut CDC, paparan terhadap layar pada anak usia 16 tahun ke atas perlu dibatasi hingga maksimal 2 jam per hari. Selain membatasi waktu layar, pengurangan waktu layar juga perlu dilakukan dengan memberi contoh pada anak dengan tidak selalu memakai gawai elektronik ketika sedang bersama dengan anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak dengan orang tua yang menghabiskan waktu di depan layar sebanyak lebih dari empat jam memiliki risiko sebanyak 10.5 kali lebih banyak untuk melakukan hal yang sama dibandingkan dengan anak dari orang tua yang tidak memiliki kebiasaan tersebut.

Untuk mengurangi waktu layar anak, orang tua dan pengasuh perlu memantau anak ketika sedang diberikan waktu layar dan dengan tegas membatasinya. Orang tua dan pengasuh perlu menyediakan aktivitas alternatif yang mempromosikan perkembangan fisik, kognitif, dan sosial dan benar-benar terlibat dalam interaksi bersama anak untuk membangun hubungan dan menciptakan pengalaman yang berarti bagi anak maupun orang tua sendiri.

Sebagai kesimpulan, layar dapat menyediakan konten pendidikan dan hiburan yang berharga. Walaupun demikian, paparan terlebih dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan anak. Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memperhatikan jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak di depan layar dan memberi contoh yang baik dengan mempraktekkan pengurangan durasi pemakaian gawai per harinya, khususnya ketika sedang bersama dengan anak.


Referensi

[1] https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10353947/

[2] https://jamanetwork.com/journals/jamapediatrics/fullarticle/10.1001/jamapediatrics.2023.3057?guestAccessKey=59506bf3-55d0-4b5d-acd9-be89dfe5c45d&utm_source=For_The_Media&utm_medium=referral&utm_campaign=ftm_links&utm_content=tfl&utm_term=082123

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: