Ini Akibatnya Jika MPASI Pertama Terlalu Encer!
Author: Radhita Rara
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Tekstur MPASI, MPASI
Bagi Mom yang pertama kali membuat MPASI, tentu membuat was-was, ya. Tidak hanya mengenai menu MPASI yang harus diberikan, tapi juga mengenai tekstur yang tepat seperti apa.
Mengenai, melalui banyak yang mengatakan bahwa tekstur MPASI berpengaruh pada nutrisi yang didapatkan si Kecil. MPASI yang terlalu encer bisa membuat nutrisinya hilang. Benar enggak, ya? Nah, untuk mengetahui jawabannya, yuk simak ulasan selengkapnya!
Kandungan kalori pada MPASI
Tujuan pemberian MPASI adalah mencukupi kebutuhan bayi yang tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI. Pada umumnya hal ini terjadi pada saat bayi menginjak usia 6 bulan. ASI mengandung sekitar 0,7 kKal/ml. Kandungan kalori MPASI lebih bervariasi, tergantung pada jenis MPASI. Pada umumnya mengandung sekitar 0,6-1 Kal per gram. MPASI yang terlalu encer mungkin hanya mengandung sekitar 0,3 kalori per gram.
Semakin kental MPASI, semakin kecil volume yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi bayi. Kandungan kalori MPASI seharusnya sekitar 1 kkal per gram. Hal ini hanya dapat dicapai oleh makanan yang cukup kental. Selain kekentalan, jenis sumber makanan yang diolah menjadi MPASI juga memengaruhi jumlah kalori yang dikandungnya. MPASI yang mengandung lebih banyak lemak mempunyai kalori yang lebih tinggi.
MPASI dengan tekstur kental
Mom perlu memberikan MPASI dengan kekentalan yang sesuai, yaitu dapat berada di sendok dan tidak langsung tumpah ketika sendok dituangkan. MPASI yang terlalu encer memerlukan volume yang lebih tinggi untuk mencapai jumlah kalori yang diperlukan. Namun, karena ukuran lambung bayi masih terbatas sehingga jika Mom memberikan MPASI yang terlalu encer, energi yang didapatkan dari MPASI encer tersebut kurang dapat memenuhi defisit energi yang tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI.
Namun tentu saja, pilihan jumlah kalori pada MPASI juga dipengaruhi oleh status gizi anak pada saat tersebut. Anak yang sudah relatif terlalu gemuk tentu tidak segera memerlukan MPASI yang padat energi. Kekentalan MPASI dapat dinaikkan bertahap sesuai kemampuan bayi mengolah makanan di dalam mulutnya.
Selain memenuhi nutrisi, MPASI juga merupakan kesempatan bayi belajar mengolah tekstur makanan yang lebih kental atau lebih padat dibandingkan ASI/ susu formula. Periode kritis untuk memperkenalkan makan pada bayi adalah pada usia 6-9 bulan. Pada masa itu bayi perlu diperkenalkan kepada berbagai rasa dan tekstur makanan. Keterlambatan pengenalan rasa dan tekstur ini akan berisiko mengakibatkan masalah makan di kemudian hari, seperti misalnya anak hanya mau makan rasa atau tekstur tertentu.
Ada suatu penelitian yang menunjukkan bahwa anak yang diperkenalkan makanan bertekstur setengah padat di atas usia 9 bulan ternyata mengkonsumsi lebih sedikit variasi makanan, termasuk buah dan sayuran, pada usia 7 tahun, dibandingkan anak yang diperkenalkan makanan bertekstur setengah padat pada usia 6-9 bulan. Tak hanya itu, masalah makan juga lebih banyak dijumpai pada usia 15 bulan dan 7 tahun pada anak yang diperkenalkan makanan bertekstur setengah padat di atas usia 9 bulan.
Nah, itu dia beberapa hal yang perlu MomDad ketahui mengenai tekstur MPASI yang tepat. Semoga artikel ini membantu, ya, MomDad!
MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum MPASI & Laktasi! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.
Sumber foto: iStock
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.