primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Metode BLW dapat Sebabkan Stunting, Benarkah?

Author: Dhia Priyanka

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Stunting, Baby Led Weaning, Responsive Feeding

Beberapa waktu lalu, metode BLW atau baby led weaning ramai dibicarakan karena salah satu selebritas negeri menerapkan BLW ke bayinya. Hal ini menuai pro kontra para orang tua, karena penerapan BLW dilakukan usia bayi masih terlalu dini. Lantas, apakah metode BLW dapat menimbulkan masalah untuk bayi, salah satunya berakibat stunting? Melalui Instagram Live PrimaKu bersama IDAI, Dr. dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A(K) memberikan penjelasannya. Yuk, simak!

BLW vs responsive feeding 

BeFunky-collage (92).jpg

Saat si Kecil baru memulai MPASI, WHO merekomendasikan metode responsive feeding, di mana MomDad perlu mengenali sinyal lapar dan kenyang sesuai dengan perkembangan bayi. Di awal makan (usia 6 bulan), bayi disuapi oleh pengasuh atau ibunya. Namun, seiring beranjak lebih besar dan perkembangannya sudah bertambah, maka bayi didorong untuk makan sendiri.

Sementara BLW merupakan metode pemberian MPASI sejak awal makan, di mana bayi dipersilakan makan sendiri, menentukan apa yang mau dimakan, seberapa banyak yang mau dimakan dan tidak disuapi dalam bentuk finger food, karena di usia ini, bayi belum bisa memegang sendok sendiri, menyendok bubur dan memasukkannya ke dalam mulut.

Boleh nggak sih menerapkan BLW?

BeFunky-collage (93).jpg

Ada alasan penting mengapa WHO merekomendasikan bayi harus memulai makanan dari tekstur pure atau bubur. Tentu hal ini disesuaikan dengan perkembangan bayi, baik perkembangan motorik maupun keterampilan makan oromotornya. Di usia 6 bulan, bayi belum bisa memegang sendok, menyendok bubur, atau memasukkannya ke dalam mulut, sehingga penerapan BLW menggunakan finger food.

Perlu diketahui bahwa keterampilan makan bayi di usia 6 bulan belum mempunyai gerakan rahang yang berputar untuk dapat mengunyah makanan berupa finger food dengan baik. Apabila dipaksakan, boleh-boleh saja, tapi hal itu belum sesuai dengan keterampilan makan bayi . Jika terlalu dipaksakan, bayi tidak bisa menghabiskan porsi yang seharusnya. 

Penelitian menunjukan bahwa bayi-bayi yang menggunakan metode BLW, ternyata lebih berisiko untuk underweight, stunting, dan mengalami anemia defisiensi besi (ADB).

Namun, semuanya kembali lagi pada keputusan orang tua, selama mengerti benar apa risikonya dan siap menerima segala konsekuensinya.

MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum Tumbuh Kembang! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: