
Mengenal Gejala dan Cara Penanganan Asma pada Anak yang Perlu MomDad Ketahui
5 Mei 2022
Author: dr. Afiah Salsabila
29 Jan 2024
Topik: Skabies, Infestasi, Gatal, Kesehatan Kulit, Permasalahan Kulit
Skabies, atau kerap juga disebut sebagai kudis, merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Infeksi ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Kondisi ini ditularkan dari kontak kulit ke kulit dan menyebabkan kulit menjadi sangat gatal. Berikut adalah artikel mengenai skabies pada anak, mulai dari etiologi hingga tatalaksana.
Sarcoptes scabiei var. hominis menyebabkan gatal dengan menyerang lapisan kulit dermis dan epidermis. Infeksi dimulai ketika tungau betina menggali terowongan sepanjang 1-10 mm pada lapisan epidermis dan menelurkan 2-3 telur per hari. Telur-telur tersebut akan menetas 2-3 minggu kemudian. Keberadaan telur dan tungau dalam kulit menyebabkan reaksi hipersensitivitas tipe IV. Inflamasi yang dihasilkan bermanifestasi sebagai papul yang muncul 2-5 minggu sejak infestasi. Papul-papul yang dihasilkan biasanya berbentuk terowongan atau berbentuk koma, dengan ukuran beberapa milimeter hingga sekitar 1 cm. Biasanya infestasi terjadi pada area-area tertentu seperti area lipatan seperti antara jari-jemari, areola, pusar, dan pada laki-laki, batang penis (circle of Hebra). Jika dibiarkan, kerusakan kulit dan radang yang diakibatkan oleh telu, kotoran dan badan dari Sarcoptes scabiei itu sendiri, membuat kulit lebih rawan terhadap infeksi sekunder, khususnya S. pyogenes, terutama jika pasien menggaruk-garuk kulit dengan keras sehingga sawar kulit semakin rusak.
Gejala khas skabies pada anak adalah ruam merah dan papul, gatal yang parah terutama pada malam hari, serta garis-garis kecil seperti goresan pada kulit. Pasien dengan skabies biasanya memiliki riwayat kontak dengan orang yang memiliki gatal-gatal dan gejala/tanda khas skabies.
Diagnosis skabies pada anak biasanya didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan kulit oleh dokter. Pemeriksaan kulit dilakukan dengan inspeksi tanda-tanda pada kulit dan dermoskopi. Dermoskopi bisa membantu dalam mengidentifikasi keberadaan tungau dan struktur terowongan yang ditandai oleh penampakan “jetliner trail”. BIasanya terowongan lebih sulit untuk terlihat pada pasien dengan kulit yang gelap atau banyak rambut.
Terapi pilihan untuk skabies pada anak berdasarkan umur. Untuk anak di atas 2 bulan, terapi pilihannya adalah krim permetrin 5%. Bagi bayi dan anak kecil, oleskan krim krim pada seluruh tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki, termasuk kulit kepala dan wajah, kecuali mata dan lubang-lubang pada tubuh seperti mulut dan anus. Pada anak yang lebih besar, krim dioleskan dari leher ke ujung kaki, kecuali lubang-lubang pada tubuh. Oleskan krim setelah mandi, sesaat sebelum tidur dan diamkan selama 8 jam. Setelah periode waktu tersebut sudah lewat, langsung mandikan anak. Pengobatan ini dilakukan sekali seminggu selama minimal 2 minggu, tergantung perbaikan kondisi anak. Untuk anak di bawah 2 bulan, terapi pilihan untuk skabies adalah sediaan yang mengandung sulfur 5-10%, misalkan salep 2-4. Krim ini dioleskan ke seluruh tubuh termasuk wajah dan kulit kepala dan didiamkan semalaman (8 jam)ketika anak tidur. Pemberian salep 2-4 dilakukan selama 3 hari berturut-turut dengan cara yang telah dijelaskan. Bila ada infeksi sekunder, bisa diberikan antibiotik sistemik.
Untuk mencegah penularan dan infestasi berulang, anak perlu dilindungi dari orang yang terkena skabies. Caranya dengan mengobati semua orang dalam komunitasnya, misalkan orang-orang yang tinggal serumah. Semua baju, handuk, seprai, dan bahan-bahan berkain di rumah perlu dicuci. Yang berwarna dengan karbol dan yang putih dengan peroksida (pemutih baju). Jika tidak bisa, masukkan semua kain-kain dan baju-baju dalam plastik dan diamkan selama 3 hari. Semua kasur dalam rumah juga perlu dijemur.
Pencegahan skabies pada anak meliputi menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi. Mengenali gejala skabies dengan cepat dan mengobati infeksi secara tepat juga merupakan langkah penting dalam mencegah penyebaran infeksi.
Skabies pada anak merupakan masalah kulit yang umum terjadi dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan. Dengan pengenalan gejala, diagnosis yang tepat, dan pengobatan yang sesuai, skabies pada anak dapat diatasi dengan efektif. Dengan demikian, pemahaman yang baik mengenai etiologi, gejala, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan skabies pada anak dapat membantu orang tua dalam merawat anak-anak yang terinfeksi skabies dengan lebih baik.
Referensi
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544306/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8743988/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8007207/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9810185/
https://perdoski.id/uploads/original/2017/10/PPKPERDOSKI2017.pdf
5 Mei 2022
7 Jul 2022
21 Jul 2022
8 Sep 2022