Bagaimana Cara Penanganan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah?
Author: Marisha A
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A
Topik: Berat Badan, BBLR
MomDad, tidak semua bayi lahir dengan berat badan normal. Bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram dikelompokkan sebagai bayi dengan berat badan lahir rendah. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor. Lalu, apa yang harus MomDad lakukan dengan kondisi ini?
Penyebab berat badan lahir rendah
Penyebab terjadinya berat badan lahir rendah antara lain karena lahir kurang bulan atau yang disebut dengan prematur, atau karena adanya gangguan pertumbuhan janin di dalam kandungan. Pertumbuhan janin terhambat (PJT) merupakan kondisi yang menunjukkan bahwa laju pertumbuhan janin di dalam rahim tidak sesuai dengan usia kehamilan ibu. PJT dapat disebabkan oleh faktor ibu, faktor plasenta, faktor janin atau genetik, atau kombinasi dari hal-hal tersebut.
Beberapa faktor ibu antara lain usia yang terlalu muda atau terlalu tua (di bawah 16 tahun atau di atas 35 tahun), jarak antar kehamilan yang terlalu dekat (kurang dari 6 bulan*), ibu memiliki penyakit khusus, ibu merokok, dan infeksi TORCH (toxoplasma, rubella, cytomegalovirus, herpes).
Penyebab lainnya juga bisa berasal dari plasenta, dan yang paling sering adalah preeklamsia, yaitu aliran darah dari plasenta ke bayi yang terganggu. Sedangkan faktor yang berasal dari janin umumnya adalah masalah kelainan kromosom atau kelainan bawaan lainnya.
*jarak antar kehamilan artinya panjang waktu antara kelahiran dan konsepsi berikutnya (kehamilan yang terjadi sebelum anak sebelumnya berusia 6 bulan)
Asupan khusus untuk menaikkan berat badan bayi lahir rendah
Jika bayi MomDad terlanjur mengalami berat badan lahir rendah, maka dokter akan merekomendasikan tata laksana atau pengobatan nutrisi khusus. Tata laksana akan sangat bergantung pada kondisi bayi saat lahir serta adanya penyakit yang mendasari. Hal ini akan ditentukan oleh dokter spesialis anak yang menangani sesuai dengan kondisi masing-masing anak.
Namun, yang perlu diingat adalah bayi dengan berat badan lahir rendah memerlukan nutrisi adekuat untuk kejar tumbuh di luar kandungan pertumbuhannya. Nutrisi adekuat ini bukan berarti memberikan “asupan” atau “makan” sebanyak-banyaknya, karena pertumbuhan dan penambahan berat badan yang terlalu cepat dalam waktu singkat akan menempatkan seorang bayi berisiko mengalami obesitas dan berbagai penyakit kronis metabolik di kemudian hari. Pemantauan pertumbuhan yang harus sesuai dengan kurva pertumbuhan yang akan menjadi krusial untuk memantau pertumbuhan dan menjadi patokan dalam pengaturan asupan.
Pada prinsipnya, asupan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan usia bayi. Misalnya, asupan terbaik untuk pada bayi berusia kurang dari 6 bulan tentunya ASI eksklusif. Atau jika ASI tidak mungkin diberikan, maka dapat diberikan susu formula khusus untuk kejar tumbuh. Pada bayi yang sudah menginjak usia MPASI, berikan berbagai pilihan makanan yang bergizi dan berkalori tinggi.
MPASI dapat diberikan sesuai dengan kemampuan anak menerima tekstur dan volume tertentu. Pastikan untuk selalu memberikan menu lengkap saat memberikan MPASI, dan sebisa mungkin gunakanlah sumber protein hewani seperti daging, ikan, unggas, atau telur yang kaya dengan asam amino esensial yang diperlukan bayi untuk bertumbuh.
Jika ingin tahu tips menarik seputar tumbuh kembang lainnya, MomDad bisa membaca artikel di aplikasi PrimaKu atau website primaku.com. Jangan lupa juga follow Instagram dan TikTok PrimaKu, ya!
Sumber foto: iStock
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.