Rangkaian Stimulasi untuk Membantu Bayi Memegang Benda
Author: Radhita Rara
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A
Topik: Stimulasi, Stimulasi Perkembangan, Perkembangan
Perkembangan seorang anak tampak paling nyata selama tahun-tahun pertama kehidupannya. Umumnya, yang menjadi perhatian utama seluruh anggota keluarga adalah kemampuan gerak kasar dan bicara. Tengkurap, duduk, berjalan. tertawa, mengoceh, hingga memanggil. Walaupun tampak sepele, sebenarnya perkembangan gerak halus juga penting untuk diperhatikan. Keterampilan ini menunjukkan kemampuan anak menggunakan otot-otot kecil terutama di tangan, jari-jari, dan pergelangan tangan.
Ketika baru lahir, telapak tangan bayi lebih banyak berada dalam posisi menggenggam. Seiring dengan berjalannya waktu, sekitar usia tiga bulan, genggaman itu akan membuka. Ia siap untuk belajar memegang benda. Ini adalah langkah awal yang menjadi dasar kemahiran dalam kegiatan belajar di kemudian hari, seperti menulis, menggunting, dan memainkan alat musik.
Baca lebih lanjut untuk mengetahui tahapan perkembangan bayi dalam memegang benda berikut ini!
3 cara memegang benda sesuai usia dan tingkat kemahiran bayi
Menggenggam
Bayi memegang benda dengan seluruh bagian telapak tangan, sementara jari-jari dikepalkan. Ia meraih dengan gerakan seperti menggaruk.
Memegang dengan empat jari
Ketika bayi mulai mampu mengendalikan gerak tangan, umumnya ia segera berganti cara memegang dari menggenggam dengan jari mengepal menjadi pegangan dengan empat jari. Keempat jari memegang benda dengan disangga ibu jari. Kendali tangan menjadi lebih baik, namun masih goyah dan kurang efisien.
Menjimpit
Menjimpit dilakukan dengan cara menjepit benda di antara telunjuk dan ibu jari. Kemampuan menjimpit timbul ketika keterampilan gerak halus sudah semakin mantap. Pada tahap ini anak sudah dapat memutar tombol, membalik halaman buku, membuka dan menutup resleting.
Jika si Kecil mengalami kesulitan menguasai keterampilan menjimpit, coba lakukan langkah-langkah berikut ini:
- Tunjukkan cara menjimpit yang benar pada anak, dengan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk memungut benda kecil. Perjelas gerakan MomDad ketika akan mengambil benda dengan cara merentangkan kedua jari tersebut sejauh mungkin sebelum melakukan jepitan. Ketiga jari yang lain dikepalkan ke telapak tangan, sehingga anak dapat melihat bahwa hanya ibu jari dan telunjuk yang digunakan mengambil benda.
- Berikan biskuit atau makanan kecil yang dapat dipegang sendiri oleh anak. Tawarkan kue ke arah ibu jari anak, dan tunggu sampai ia ingin meraihnya. Minta ia untuk memungut potongan kecil makanan dengan jarinya, walaupun mungkin ia sudah mampu makan dengan sendok atau garpu. Salah satu contoh makanan yang dapat diberikan adalah potongan buah kecil-kecil. Tanpa garpu, hanya ada satu cara untuk makan potongan buah tersebut satu persatu, yaitu dengan berlatih menjimpit.
- Arahkan anak untuk melukis di permukaan datar yang vertikal. Tempelkan kertas besar di dinding atau pintu. Memegang spidol atau kuas untuk menggambar di permukaan vertikal akan sedikit memaksa anak untuk menekuk tangannya ke belakang ke arah pergelangan tangan. Gerakan ini secara otomatis menyebabkan telunjuk dan ibu jari berada dalam posisi menjimpit.
- Sesekali saat makan, bermainlah dengan mie. Minta anak menari satu helai mie dan memisahkannya dari helaian mie yang lain, agar ia berlatih dengan jari-jarinya.
- Ajari anak menarik tisu dari kotaknya, atau mengambil sedotan yang terpasang pada gelas kertas bertutup.
- Beberapa anak senang merobek kertas. Apabila si Kecil juga demikian, sediakan tempat sampah besar dan majalah tua untuk dirobek-robek. Jika ia lebih tertarik memasukkan hasil robekannya ke dalam mulut, ambil dan simpan semuanya kemudian coba lagi beberapa minggu kemudian.
- Ajari anak untuk melambaikan tangan dan bertepuk tangan. Kegiatan ini akan melatih pergelangan tangannya.
- Saat membacakan cerita, ajak anak untuk membantu MomDad membalik halaman buku yang sedang dibaca.
Keterampilan gerak halus berkembang hanya dengan cara berlatih terus-menerus. Apabila sekelompok otot kecil dilatih untuk mengulang-ulang suatu pola gerakan, maka lama kelamaan gerakan tersebut akan menjadi otomatis. Lakukan dalam suasana bermain, agar tidak terasa seperti beban. MomDad dapat menikmati waktu yang menyenangkan bersama anak, sambil mengasah keterampilannya. Selamat bersenang-senang!
Ingin tips dan informasi lainnya seputar stimulasi? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Sumber foto: iStock
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.