Waspada, Anak Usia Ini Rentan Alami Gizi Kurang & Gizi Buruk
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Gizi Buruk, Gizi Kurang, Stunting, Featured Article Diari Nutrisi
Gizi kurang dan gizi buruk merupakan status kondisi, di mana seseorang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya dibawah rata-rata. Untuk melihat status gizi anak, MomDad dapat melakukan pengukuran antropometri (pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan sebagainya), klinis, biokimia, dan biofisik. Untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal, kondisi gizi kurang dan gizi buruk perlu dihindari, terutama pada rentang usia tertentu.
Umumnya, gizi buruk terjadi pada anak balita di bawah usia 5 tahun. Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi (gizi kurang) selama menahun [1]. Anak balita usia 12-59 bulan merupakan kelompok umur yang rawan terhadap gangguan kesehatan dan gizi. Pada usia ini, kebutuhan anak meningkat. Seringkali pada usia ini, anak tidak lagi diperhatikan dan pengurusannya diserahkan kepada orang lain, sehingga risiko gizi buruk akan semakin besar. Anak dengan gizi buruk akan mengalami penurunan daya tahan, sehingga rentan terhadap penyakit infeksi [2].
Gizi kurang dan gizi buruk secara patofisiologi pada anak balita (12-59 bulan) adalah mengalami kekurangan energi protein, anemia gizi besi, gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) dan kurang vitamin A. Kekurangan sumber dari empat di atas pada anak balita dapat menghambat pertumbuhan, mengurangi daya tahan tubuh sehingga rentan terhadap penyakit infeksi, mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan, penurunan kemampuan fisik, gangguan pertumbuhan jasmani dan mental, stunting, kebutaan serta kematian pada anak balita [3].
Persoalan gizi kurang dan gizi buruk pada balita dapat disebabkan sikap atau perilaku ibu yang menjadi faktor dalam pemilihan makanan yang tidak benar. Pemilahan bahan makanan, tersedianya jumlah makanan yang cukup, dan keanekaragaman makanan, dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu tentang makanan dan gizinya. Ketidaktahuan ibu dapat menyebabkan kesalahan pemilihan makanan terutama untuk anak balita, sehingga zat-zat gizi dalam kualitas dan kuantitas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh [4].
Sebagai panduan, MomDad dapat melihat artikel tentang isi piringku, di mana dijelaskan mengenai pedoman MPASI bergizi lengkap untuk cegah stunting.
Referensi:
- Yetty Nency M, DSA, Muhamad Thohar Arifin,MD.2005.Gizi Buruk, Ancaman Generasi yang Hilang;5 (17).pp.1-4.
- Arisman M. 2008. Buku Ajar Ilmu Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
- Rahma Faiza S. 2007. Faktor Risiko Kejadian Gizi Buruk pada Balita (12-59 bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Timur Kota Padang.
- Julita Nainggolan RZ. 2011. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Gizi Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Kedokteran.pp.62-72.