
World Immunization Week 2025: Immunization for All is Humanly Possible
24 Apr 2025
Author: dr. Afiah Salsabila
1 Agu 2025
Topik: Breastfeeding, WHO, Breastfeeding Week
Kampanye ini bertujuan menyoroti perlunya sistem kesehatan yang mendukung menyusui, kebijakan publik yang melindungi praktik tersebut, serta solidaritas masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang ramah bagi ibu menyusui. WBW 2025 juga mengajak semua pihak untuk mengenali menyusui sebagai hak perempuan dan anak yang harus dilindungi di setiap tingkat pelayanan kesehatan.
Mengapa Menyusui adalah Investasi Kesehatan yang Penting?
Menyusui terbukti secara ilmiah sebagai salah satu intervensi kesehatan paling efektif untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas anak. ASI mengandung antibodi penting yang melindungi bayi dari penyakit menular seperti diare dan pneumonia, serta berperan dalam perkembangan sistem imun dan neurologis anak. Selain manfaat kesehatan jangka pendek, menyusui juga menurunkan risiko obesitas dan penyakit kronik di masa dewasa.
Manfaat menyusui juga signifikan bagi ibu, termasuk penurunan risiko perdarahan postpartum, kanker payudara dan ovarium, serta penyakit kardiovaskular. Secara populasi, peningkatan praktik menyusui menurunkan beban pelayanan kesehatan dan memperkuat produktivitas ekonomi karena peningkatan kapasitas kognitif dan kesehatan jangka panjang anak.
Keberhasilan peningkatan angka menyusui bergantung pada dukungan sistemik dari sektor kesehatan dan kebijakan publik. Investasi dalam program menyusui terbukti efektif, dengan beberapa negara menunjukkan peningkatan hingga 20% dalam periode yang sama berkat intervensi terintegrasi.
Peran Sistem Kesehatan dan Tenaga Kesehatan
Salah satu pilar utama WBW 2025 adalah membangun sistem kesehatan yang benar-benar mendukung menyusui. WHO menekankan bahwa dukungan menyusui harus tersedia sejak masa kehamilan, kelahiran, hingga masa anak usia dini. Untuk mewujudkan hal ini, dibutuhkan tenaga kesehatan terlatih yang mampu memberikan konseling menyusui secara berkelanjutan dan berbasis bukti ilmiah.
Urgensi Penegakan Kebijakan
Selain pendekatan klinis, WBW 2025 juga menekankan pentingnya penegakan International Code of Marketing of Breast-milk Substitutes. WHO menyerukan agar negara secara penuh mengadopsi dan menegakkan kode ini demi menghindari pengaruh komersial terhadap praktik pemberian makan bayi. Praktik promosi tidak etis oleh industri pengganti ASI terbukti mengganggu keberhasilan menyusui, terutama di negara berkembang. Advokasi profesional juga diperlukan dalam mendorong kebijakan publik seperti cuti melahirkan yang memadai dan ruang laktasi di tempat kerja.
Kolaborasi Komunitas untuk Menyukseskan WBW 2025
Kampanye WBW 2025 mengajak masyarakat luas untuk menciptakan lingkungan sosial yang mendukung ibu menyusui, baik di rumah, fasilitas pelayanan kesehatan, maupun tempat kerja. Solidaritas kolektif dari keluarga, komunitas, dan pengusaha sangat penting agar ibu dapat menyusui kapan saja dan di mana saja tanpa hambatan fisik atau sosial.
WHO menekankan bahwa menyusui bukan hanya keputusan pribadi, tetapi hak yang perlu dilindungi melalui sistem dukungan menyeluruh. Masyarakat perlu diberdayakan untuk mengenali pentingnya menyusui dan menyuarakan perlindungan terhadap menyusui tersebut dalam lingkup komunitasnya.
Kesimpulan
World Breastfeeding Week 2025 menyampaikan pesan kuat bahwa menyusui adalah investasi masa depan. Seruan “Invest in breastfeeding, invest in the future” bukan sekadar slogan, tetapi panduan tindakan bagi sistem kesehatan, pembuat kebijakan, dan masyarakat luas. Bagi dokter anak di Indonesia, peringatan ini menjadi kesempatan untuk memperkuat peran sebagai pendamping klinis, pelindung hak anak, serta agen perubahan kebijakan.
Dengan mengintegrasikan pedoman WHO ke dalam praktik harian dan pelatihan berkelanjutan, dokter anak dapat memastikan bahwa setiap ibu memiliki akses terhadap dukungan menyusui yang terampil dan setiap anak mendapat awal kehidupan yang sehat dan adil.
Referensi