Meta PixelWorld Immunization Week 2025: Immunization for All is Humanly Possible <!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

World Immunization Week 2025: Immunization for All is Humanly Possible

Author: dr. Afiah Salsabila

24 Apr 2025

Topik: Program Imunisasi, Imunisasi Dasar, WHO, World Immunization Week , World Immunization Week 2025

World Immunization Week, atau Pekan Imunisasi Dunia kembali diperingati pada 24–30 April 2025, dengan mengusung tema Immunization for All is Humanly Possible. Tema ini menjadi pengingat bahwa perlindungan terhadap penyakit menular melalui vaksinasi bukanlah sesuatu yang mustahil, melainkan bisa dicapai oleh umat manusia jika ada kemauan kolektif dan aksi nyata. Kampanye tahun ini juga bertepatan dengan titik tengah dari Agenda Imunisasi 2030 (IA2030), menjadikannya momen refleksi dan perencanaan kembali untuk mencapai target global akses imunisasi yang merata.


Imunisasi telah menjadi salah satu intervensi kesehatan paling efektif dan menyelamatkan lebih dari 154 juta nyawa dalam lima dekade terakhir. Namun, pencapaian ini belum selesai. Masih banyak kelompok masyarakat, terutama di daerah terpencil, yang belum terjangkau oleh layanan vaksinasi. Oleh karena itu, WHO menyampaikan lima pesan utama dalam kampanye tahun ini untuk mendorong kolaborasi semua pihak.


Pesan pertama adalah bahwa imunisasi merupakan salah satu pencapaian terbesar umat manusia. Sejarah menunjukkan bahwa melalui vaksin, berbagai penyakit mematikan seperti polio, campak, dan difteri dapat ditekan bahkan dihilangkan. Campak saja menyumbang 60% dari total nyawa yang diselamatkan oleh vaksinasi sejak tahun 1974. Fakta ini menjadi bukti bahwa imunisasi adalah pilar utama kesehatan masyarakat.


Pesan kedua menekankan bahwa semakin sedikit penyakit yang beredar, semakin banyak kehidupan yang dapat diselamatkan. Ketika cakupan vaksinasi tinggi, transmisi penyakit menular dapat ditekan hingga ke tingkat yang sangat rendah. Artinya, selain menyelamatkan individu yang divaksinasi, imunisasi juga menciptakan kekebalan komunitas yang melindungi mereka yang belum atau tidak bisa divaksin, seperti bayi yang terlalu kecil atau penderita imunodefisiensi.


Pesan ketiga menyuarakan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk mengubah vaksin menjadi vaksinasi. Artinya, bukan hanya menyediakan vaksin dengan melakukan pengadaan, tetapi juga memastikan bahwa distribusi berjalan adil dan efisien hingga ke tingkat masyarakat paling bawah. Ini memerlukan sistem logistik yang kuat, pendanaan berkelanjutan, serta pelatihan tenaga kesehatan yang memadai.


Pesan keempat menyatakan bahwa semua orang memiliki peran dalam mendukung imunisasi. Masyarakat dapat mencari informasi yang akurat dan membagikannya untuk melawan hoaks tentang vaksin. Tenaga kesehatan dapat memanfaatkan setiap kunjungan pasien untuk memeriksa status vaksinasi. Media dan pemimpin komunitas pun dapat membantu meningkatkan kepercayaan publik terhadap imunisasi.


Pesan kelima dari kampanye ini adalah bahwa bersama-sama, kita bisa menjadikan imunisasi sebagai hak yang benar-benar dapat diakses oleh semua orang. Ketika semua pihak—pemerintah, tenaga kesehatan, masyarakat sipil, dan organisasi global—bekerja sama, maka tidak ada satu pun yang tertinggal dari perlindungan vaksin.


Pekan Imunisasi Dunia 2025 bukan sekadar kampanye tahunan, melainkan seruan kolektif untuk bertindak. Tema Immunization for All is Humanly Possible mengingatkan bahwa ini adalah tanggung jawab bersama. Dengan pengetahuan, komitmen, dan kolaborasi lintas sektor, imunisasi universal bukanlah mimpi—melainkan tujuan yang sepenuhnya dapat diwujudkan oleh manusia.


Referensi:

WHO. World Immunization Week: About the Campaign. Available from: https://www.who.int/campaigns/world-immunization-week/2025/about-the-campaign