Bukan Minuman Sehat, Ini Alasan Kenapa Teh Tidak untuk Anak-Anak
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Featured Article Diari Nutrisi, Teh, Nutrisi Anak, Nutrisi
Siapa yang tidak suka secangkir teh hangat? Minuman yang berasal dari daun Camellia sinensis ini hadir dalam berbagai rasa dan warna. Selain teh hitam, hijau, dan oolong yang kita kenal, ada juga teh herbal yang terbuat dari aneka tanaman. Namun, tahukah MomDad mengapa konsumsi teh, termasuk teh herbal, sebaiknya dibatasi untuk anak-anak? Yuk, kita cari tahu jawabannya!
Nutrisi pada Teh
Teh merupakan sumber kafein dan polifenol. Polifenol ini terdiri dari flavonoid, theaflavin, dan katekin. Polifenol inilah yang dikatakan sebagai sumber antioksidan yang berperan dalam melawan radikal bebas dalam tubuh.
Teh hitam dan teh hijau mengandung kafein, yaitu zat stimulan yang dapat berpengaruh pada anak. Bila dikonsumsi dalam jumlah kecil, kafein dapat membuat anak lebih terjaga, namun, jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek samping. Nah, karena ukuran tubuh anak yang kecil, maka sejumlah kecil kafein dapat menyebabkan efek negatif, seperti :
- Gelisah
- Nyeri perut dan muntah
- Sakit kepala
- Sulit fokus
- Sulit tidur
- Berdebar-debar
- Tekanan darah tinggi
Dampak Jika Anak Sering Minum Teh
Kafein bersifat diuretik, yaitu membuat tubuh kehilangan cairan dengan mekanisme BAK lebih sering, sehingga anak berpotensi mengalami dehidrasi, apabila terlalu banyak mengkonsumsi teh. Selain itu, kandungan tanin dan oksalat dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi non heme dari sayuran yang dikonsumsi. Tidak ada batas aman kafein pada anak di bawah usia 12 tahun, sehingga sangat disarankan untuk menunda pemberian teh apabila tidak diperlukan. Jadi, apabila MomDad ingin memberikan teh pada si Kecil, sebaiknya ditunda dulu ya, sampai usianya cukup.
Referensi:
https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/food-features/tea/
https://www.webmd.com/children/are-tehre-health-benefits-of-drinking-tea-for-kids