Kapan Anak Perlu Mengganti Sufor?

ASI merupakan pilihan utama untuk bayi karena memberikan nutrisi yang terbaik dan membantu membangun sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat pada bayi. Namun, jika Mom tidak bisa memberikan ASI, karena kondisi tertentu, maka pemberian susu formula (sufor) disarankan. Nah, dalam kondisi seperti apa sih bayi perlu diberikan sufor?

Kondisi apa anak perlu diberikan susu formula

Tidak sedikit ibu-ibu yang merasa air susunya sedikit sehingga menjadikan itu sebagai alasan untuk menambahkannya dengan susu formula. Padahal, ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Akan tetapi, ada beberapa kondisi medis tertentu yang membuat Mom terpaksa untuk memberikan susu formula atas saran dan pengawasan dokter, seperti: [1]

• Bayi yang mengalami kelainan metabolisme (penyakit fenilketonuria, amino aciduria, galaktosemia).
• Bayi dengan ibu HIV AIDS.
• Bayi dengan ibu yang harus mengonsumsi obat-obatan sitotoksik atau lainnya yang berbahaya bagi bayi.
• Ibu yang menderita infeksi Virus Herpes Simplex tipe 1 (HSV-1) dan HSV-2 di payudara.
• Ibu meninggal

Hal yang perlu diperhatikan saat memilih sufor

Kini beredar luas berbagai macam susu formula untuk anak yang dijual di pasaran dengan rasa hingga kandungan yang berbeda. Oleh karena itu, MomDad perlu memperhatikan beberapa hal saat memilih susu formula untuk anak yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan usia anak, seperti:

• Pada bayi yang terindikasi harus mengonsumsi susu formula, maka MomDad dapat menggunakan susu formula standar yang telah diatur kandungannya oleh codex alimentarius yang dikeluarkan oleh FAO.
• Di Indonesia sendiri telah memiliki aturan mengenai standar susu formula yang dikeluarkan oleh badan pengawas obat dan makanan (BPOM). Jadi, MomDad pastikan jika perlu mengkonsumsi susu formula, maka harus ada label sertifikasi oleh BPOM. 2
• Perhatikan label untuk mengetahui kandungan apa saja yang ada di dalam susu formula tersebut.
• Pastikan anak tidak memiliki alergi.
• Perhatikan batasan usia, tanggal masa berlaku atau expired date.

Apakah susu formula memiliki range usia sendiri dan kapan anak perlu mengganti susu formula?

Ya, pada umumnya susu formula yang ada di pasaran memiliki label usia 0-6 bulan, 6-12 bulan, dan susu formula pertumbuhan. Kandungan nutrisi dalam susu formula di setiap tahapannya memiliki perbedaan. Nah, berikut ini tahapan-tahapan susu formula berdasarkan range usia anak, di antaranya:

• Formula bayi adalah formula sebagai pengganti air ASI untuk bayi sampai usia 6 (enam) bulan yang secara khusus diformulasikan untuk menjadi satu-satunya sumber gizi dalam bulan pertama kehidupannya sampai bayi diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI. [2]
• Formula lanjutan untuk bayi usia 6-12 bulan merupakan produk yang berbahan dasar susu hewani yang telah terbukti sesuai untuk makanan bayi pada usia tersebut. Semua bahan yang digunakan pada formula lanjutan harus bebas gluten. [3]
• Formula pertumbuhan dibuat untuk anak 1-3 tahun yang merupakan produk berbahan dasar susu hewani atau bahan-bahan lain yang telah terbukti sesuai untuk makanan anak. Keamanan dan kecukupan kandungan zat gizi Formula Pertumbuhan harus terbukti secara ilmiah dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. [4]

Namun, sebaiknya penggantian susu formula dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi, karena mereka dapat memberikan saran dan rekomendasi yang lebih tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bayi.

Referensi:

1. Oseid B. Breast-feeding and infant health. Semin Perinatol. 1979 Jul;3(3):249-54. PMID: 524112
2. KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.52.08.11.07235 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN FORMULA BAYI DAN FORMULA BAYI UNTUK KEPERLUAN MEDIS KHUSUS
3. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA LANJUTAN
4. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN